JAKARTA, KOMPAS.com — Sekadar memikirkan orang-orang yang dicintai dapat membantu mengurangi rasa sakit, demikian hasil satu studi baru. Hasil studi tersebut menggarisbawahi pentingnya hubungan sosial dan agar orang selalu terhubung secara sosial, demikian hasil riset di University of California di Los Angeles (UCLA).
Dalam studi yang dipublikasikan jurnal Psychological Science edisi November 2009 tersebut, para ahli menanyai 25 wanita apakah dengan hanya memandangi gambar orang yang mereka cintai dapat mengurangi rasa sakit.
Para wanita tersebut memiliki pacar dan mereka telah memiliki hubungan baik dengan pacar mereka selama lebih dari enam bulan. Semua wanita itu mendapatkan rangsangan panas yang cukup menyakitkan di lengan mereka sewaktu mereka melewati sejumlah kondisi yang berbeda. Pada satu rangkaian keadaan, mereka memandangi gambar pacar mereka, orang asing, dan kursi.
“Ketika semua wanita tersebut hanya memandang gambar pasangan mereka, mereka sesungguhnya melaporkan lebih sedikit rasa sakit akibat rangsangan panas ketimbang ketika mereka sedang memandangi gambar satu obyek atau gambar orang asing,” kata penulis studi itu, Naomi Eisenberger, Asisten Profesor Psikologi serta Direktur Laboratorium Ilmu Syaraf Afektif dan Sosial di UCLA.
“Jadi, mengingat kepada pasangan, melalui gambar sederhana, seseorang mampu mengurangi rasa sakit,” katanya
Dalam serangkaian kondisi lain, masing-masing wanita memegang tangan pacar mereka, tangan seorang pria asing, dan menggenggam bola. Studi itu mendapati bahwa ketika perempuan memegang tangan pacar mereka, mereka melaporkan lebih sedikit rasa sakit dibandingkan dengan saat mereka memegang tangan orang asing atau bola sewaktu mereka menerima jumlah perangsang panas yang sama.
“Ini mengubah pendapat kita mengenai bagaimana dukungan sosial memengaruhi orang,” kata Eisenberger.
“Secara khusus, kita memikirkan dukungan sosial itu untuk membuat kita merasa nyaman, itu harus menjadi sejenis dukungan yang sangat responsif bagi kebutuhan emosi kita. Namun, di sini, kami menyaksikan bahwa hanya foto orang yang penting buat seseorang dapat memiliki dampak yang sama.”
Studi ini, kata Eisenberger, memperlihatkan seberapa banyak dampak hubungan sosial kita dapat muncul dalam pengalaman kita dan cocok dengan kegiatan lain yang menekankan pentingnya dukungan sosial bagi kesehatan fisik dan mental.
Para peneliti tersebut menyarankan bahwa jika nanti orang mesti melewati pengalaman yang menyakitkan atau berupa tekanan, tapi mereka tak dapat menghadirkan orang yang mereka cintai untuk mendampingi mereka, foto dapat menggantikannya.
sumber: http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/11/16/15542153/mau.bebas.rasa.sakit.pikir