Sinopsis Sinetron Kemilau Cinta Kamila 4 : Cinta Tiada Akhir
Eyang Tini sudah menyetujui hubungan Kamila dan Fadil, sehingga Kamila dan Fadil dapat bersatu kembali. Mereka begitu bahagia bersama sambil menanti kelahiran bayi mereka. Wiwi ikut tinggal bersama dengan Kamila dan Fadil di rumah mereka. Sementara Taufan, harus memegang janjinya untuk tetap pergi ke luar negeri.
Pernikahan Indy dan Edo dilangsungkan. Namun Indy masih saja merasa tidak tenang. Ia selalu bersikap paranoid pada Kamila. Bahkan di saat-saat terakhir dia tetap berusaha menghalangi Kamila menghadiri pesta pernikahannya. Kamila berusaha meyakinkan Indy kalau dirinya tidak akan pernah merebut Edo dari Indy. Namun Indy masih saja cemburu berlebihan.
Pernikahan Indy dan Edo dilangsungkan. Namun Indy masih saja merasa tidak tenang. Ia selalu bersikap paranoid pada Kamila. Bahkan di saat-saat terakhir dia tetap berusaha menghalangi Kamila menghadiri pesta pernikahannya. Kamila berusaha meyakinkan Indy kalau dirinya tidak akan pernah merebut Edo dari Indy. Namun Indy masih saja cemburu berlebihan.
Saat Kaffa ulang tahun yang pertama, Edo begitu sibuk menyiapkan segala sesuatu untuk Kaffa, padahal saat itu Cantik, anak Edo dan Indy sedang sakit. Sikap Edo yang begitu memperhatikan Kaffa ini menyulut amarah Indy. Indy pun datang melabrak Kamila. Indy sangat marah pada Kamila yang dianggapnya selalu menjadi pengganggu hubungannya dengan Edo. Indy menyerang Kamila dengan sangat marah.
Indy juga membongkar kenyataan kalau Taufan pergi ke Amerika demi hubungan Kamila dan Fadil. Indy mengatakan kalau Kamila adalah biang dari semua masalah. Indy menyerang Kamila dengan membabi buta. Saat itu Laras datang membantu Kamila. Namun Indy menepiskan tangan Laras sehingga Laras terjatuh. Laras yang sedang hamil tua mengalami pendarahan.
Akibat pendarahan yang dideritanya, Laras kehilangan bayi yang dikandungnya. Apalagi karena Laras sudah tua, Laras divonis tidak bisa mengandung lagi. Laras sangat sedih. Kamila merasa sangat bersalah pada Laras. Kamila merasa sudah menghancurkan kebahagian papa dan mamanya. Padahal Laras dan Haris sudah menyiapkan kamar untuk bayi mereka.
Akibat pendarahan yang dideritanya, Laras kehilangan bayi yang dikandungnya. Apalagi karena Laras sudah tua, Laras divonis tidak bisa mengandung lagi. Laras sangat sedih. Kamila merasa sangat bersalah pada Laras. Kamila merasa sudah menghancurkan kebahagian papa dan mamanya. Padahal Laras dan Haris sudah menyiapkan kamar untuk bayi mereka.
Kamila juga sedih karena Taufan terpaksa pergi demi kebahagiaan Kamila dan Fadil. Kamila memohon pada Eyang Tini agar mengijinkan Taufan kembali ke Jakarta. Tini dengan berat hati meluluskan permintaan Kamila tersebut. Taufan kembali ke Jakarta.
Sementara Edo sangat marah pada Indy yang telah berbuat kasar pada Kamila dan Laras. Edo jadi mendiami Indy. Indy jadi sangat kesal dan semakin membenci Kamila.
Saat tiba hari Kamila mengalami persalinannya, seluruh keluarga berkumpul. Indy semakin benci dan iri pada Kamila. Anak Kamila lahir, seorang bayi perempuan yang cantik, bayi itu diberi nama Fadilla Putri Reinaldi. Indy dengan niat jahat, menukar bayi itu dengan bayi lain di kamar bersalin. Indy bermaksud memisahkan Kamila dari buah hatinya dengan Fadil. Indy tidak rela melihat Kamila berbahagia di atas penderitaannya.
Ternyata bayi Kamila ditukar dengan bayi seorang duda miskin bernama Allan. Istrinya meninggal dunia saat bersalin. Allan membenci bayinya, karena dianggapnya anak itu telah merengut istri yang sangat dicintainya pergi meninggalkan dirinya selamanya. Allah tidak tahu kalau bayinya sudah ditukar dengan bayi Kamila. Allan pergi membawa bayinya Kamila meninggalkan rumah sakit.
Allan yang begitu membenci bayinya jadi tidak acuh tak acuh terhadap bayi itu. Bayi Kamila menangis setiap malam. Dan tangisannya entah kenapa selalu membangunkan Kamila. Kamila merasa hatinya begitu sedih, begitu teriris, tanpa tahu apa penyebabnya.
Sementara Fadil begitu menyayangi putrinya, Kamila justru merasa ada yang aneh dengan bayinya. Kamila merasa bayinya itu bukan anaknya. Namun Kamila tidak mengucapkannya karena dia tidak mau menyakiti hati Fadil, juga mertuanya.
Sementara Tini yang sangat mengharapkan bisa mendapatkan cucu dari Haris, menyuruh Haris menikah lagi agar mendapatkan keturunan. Laras semakin sedih atas sikap Tini tersebut.
Indy dengan diam-diam terus mengawasi Allan. Indy senang melihat Allan tidak perduli pada bayinya Kamila. Sikap Indy yang aneh, memancing kecurigaan Edo. Namun Indy selalu berhasil berkelit.
Suatu hari, Kamila bertemu dengan Allan, yang kebetulan melamar kerja di restorannya. Allan sangat terkejut melihat Kamila. Ternyata Kamila dan Allan saling kenal. Allan adalah teman masa kecil Kamila saat Kamila duduk di bangku SMP. Allan adalah laki-laki yang selalu meminjamkan buku untuk Kamila (ada di scene awal KCK 1) Bahkan sebenarnya, Allan mencintai Kamila sejak mereka masih kecil.
Namun karena ibunya Kamila selalu menghalangi Kamila dekat dengan pria, membuat Allan kian urung mendekati Kamila. Di pertemuan yang lain, Kamila berjumpa dengan Allan bersama bayinya. Entah kenapa, merasa sangat terikat dengan bayinya Allan. Begitu melihat bayi itu untuk pertama kali, Kamila langsung merasa begitu menyayanginya. Fadilla pun bisa mengenali ibunya. Dia sangat nurut bila digendong oleh Kamila. Bahkan Kamila dengan senang hati memberikan asinya untuk anaknya Allan.
Allan yang kehilangan istrinya merasa senang dengan kehadiran Kamila dalam hidupnya lagi. Ia merasa bisa menyembuhkan luka hatinya dengan bantuan Kamila, apalagi Kamila sangat menyayangi anaknya. Kedekatan Kamila dan Allan pun memancing kecemburuan Fadil. Apalagi Allan menantang Fadil untuk perang terbuka untuk mendapatkan cinta Kamila.
Sementara Ambar merasa kesal karena menurutnya, Kamila kurang memperhatikan Fadilla. Ambar menyuruh Kamila untuk berhenti menemui Allan dan bayinya. Kamila melakukannya demi keutuhan rumah tangganya dan Fadil. Namun hati kecilnya tidak bisa berbohong, betapa dia ingin selalu bertemu dengan anaknya Allan. Kamila sampai sakit karena memikirkan anak itu.
Sumber: Sinemart
0 comments:
Post a Comment