Sinopsis Sinetron Putri Yang Ditukar episode 490
Rabu 8 Juni 2011
Zahira sedang berjalan sendira dan Livia mengikutinya dari belakang, tanpa Zahira menyadarinya. Livia membawa pisau dan ingin membunuh Zahira.
Amira/Citra yang mobilnya mogok berjalan mencari bantuan. Amira melihat Livia yang hampir menusuk Zahira dari belakang. Amira segera menghalangi Livia dan membuat Zahira jatuh pingsan.
Livia sangat marah pada Amira karena telah mengacaukan rencananya. Amira bilang sampai kapanpun ia tidak akan membiarkan Zahira disakiti siapapun. Livia marah dan akan membunuh Amira juga, karena Amira terlanjur mengetahui semuanya.
Terjadi perkelahian antara Amira dan Liva, masing - masing mencoba untuk bertahan sampai Amira dan Livia jatuh dan semuanya tak sadarkan diri.
Livia yang sadar duluan ia sangat senang karena Amira dan Zahira masih tak sadarkan diri. Livia langsung mengambil pisau dan berniat akan membunuh Amira.
Velly yang datang tepat saat Livia akan menusukan pisau k Amira, meminta Livia jangan melakukannya. Livia bilang Amira harus mati dan begitu juga dengan Velly. Livia menyerang Velly dan Velly melawannya dan membuat pisau terjatuh dari tangan Livia. Livia mengambil batu yang cukup besar dan akan menjatuhkannya pada Velly.
Velly mengambil pisau untuk membela diri. Livia tidak takut dan tetap pada rencananya. Velly menendang kaki Livia sehingga keseimbangan Livia hilang dan Livia jatuh menimpa Velly yang ditangannya ada pisau.
Livia tak sengaja tertusuk pisau yang dipegang Velly. Livia pingsan. Velly sangat kaget karena ia tak sengaja membunuh Livia.
Prabu naik motor dan melihat supir yang membawa Amira. Supir itu bilang mobilnya mogok dan Amira berjalan untuk mencari bantuan. Prabu langsung menuju arah kemana Amira berjalan sesuai petunjuk supir
Velly meminta bantuan Wisnu dan Malena. Velly bilang ia baru saja membunuh Livia dan tidak tahu apa yang harus dilakukannya.
Malena dan Wisnu datang ke lokasi Velly. Malena minta agar Velly tenang dan semuanya akan baik - baik saja. Wisnu mencabut pisau dari tubuh Livia dengan tisu lalu meletakannya ditangan Amira.
Velly sangat kaget atas apa yang dilakukan Malena dan Wisnu. Malena dan Wisnu bilang biar Amira yang menjadi tersangka karena sudah lama sekali mereka inging melihat Amira masuk penjara. Velly yang ketakutan hanya menurut saja.
Velly, Malena dan Wisnu mendengar suara motor dan mereka cepat - cepat pergi karena takut ketahuan.
0 comments:
Post a Comment