Sinopsis Sinetron Putri Yang Ditukar episode 209, 210 dan 211
Sabtu, 15 Januari 2011
Keajaiban terjadi, Aini tidak jadi meninggal. Dokter bilang kondisi Aini membaik. Prabu, Amira, Zahira dan Rizky sangat senang.
Irfan bilang pada Selena kalau ia menarik semua pengobatan untuk Aini. Irfan bilang tujuan utama bukan untuk membunuh Aini, tapi menggagalkan operasi mata Prabu. Irfan minta agar Selena jangan pernah berpikir untuk kembali pada Prabu meskipun Aini mati.
Prabu minta agar Arman menjadi orang yang sukses dan berhasil agar bisa menjaga Zahira. Arman bilang ia akan berusa dan membuktikannya.
Zahira mendengarkan Prabu dan Arman. Zahira tidak menyangka Prabu memberi kesempatan pada Arman.
Erlangga marah mendengar Maisya yang bilang pada Selena sangat bagus kalau Aini meninggal, karena itu Selena bisa kembali pada Prabu. Erlangga bilang Selena agar menikah dengannya, karena Prabu sudah tidak bisa diandalkan dan sudah mencampakan Selena.
Rizky cemburu melihat Amira dan Tirta yang sedang berdua. Rizky mengusir Tirta.
Velly menyindir Tirta yang patah hati. Velly bilang Amira dan Rizky itu saling mengisi satu sama lain. Tirta minta Velly jangan mencampuri urusannya, Velly bilang ia hanya ingin Tirta melihat kenyataan.
Tirta mengobati kaki Velly. Velly bilang Tirta pasti Tirta suka padanya, Tirta minta Velly jangan GR dan bilang lama - lama sikap Velly seperti Surti.
Zahira mengusir Selena yang datang karena kehadirannya tidak diharapkan. Selena tidak mau pergi dan malah mau mendekati Aini. Terjadi dorong mendorong antara Selena dan Zahira sehingga alat bantu nafas Aini terlepas. Aini menjadi kritis lagi.
Velly yang sedang kerja terus memikirkan Tirta.
Zahira harus mencari uang lebih banyak. Utari berdoa agar Aini cepat sembuh karena Utari tidak tega melihat Zahira yang susah payah bekerja.
Erlangga menjahati Zahira yang sedang berjualan kue. Utari pingsan karena menolong Zahira.
Zahira membawa Utari pulang dan memberitahu Ihsan apa yang terjadi. Zahira juga memberitahu Amira dan minta maaf karena Utari pingsan karena menolong dirinya.
Tirta melihat Prabu yang sedang bekerja keras demi Aini. Tirta bilang pada Prabu ia akan membantu Prabu karena ingin Aini cepat sembuh juga. Tirta ingin mengambil sekop lain agar bisa membantu Prabu.
Erlangga marah dan kesal melihat Tirta yang membantu Prabu. Erlangga bilang ia menyesal punya anak seperti Tirta.
Prabu tak sengaja mendengar semuanya. Erlangga mengiyakan. Tirta minta maaf pada Prabu. Prabu sangat kecewa pada Tirta. Tirta ingin menjelaskan semuanya dan Prabu tidak mau mendengarnya.
Erlangga tertawa sangat keras dan bilang pada Prabu kalau ia hanya membohongi Prabu agar pikiran Prabu jadi jelek tentang Tirta. Erlangga bilang pada Prabu tidak mungkin ia punya anak seperti Tirta yang pengecut dan hanya jadi pesuruh.
Tirta bilang pada Prabu kalau tadi ia ingin menjelaskan pada Prabu kalau semuanya tidak benar. Prabu bertanya apa benar Tirta bukan anak Erlangga? Tirta membenarkan ia bukan anak Erlangga.
Velly datang mencari Irfan, tapi satpam bilang Irfan sedang keluar bersama Selena. Velly lalu menanyakan Tirta. Satpam bilang Tirta ada di pinggir kolam renang.
Velly mengagetkan Tirta dengan sengaja dan membuat Tirta jatuh ke kolam renang. Tirta pura - pura tidak bisa berenang dan Velly menceburkan diri. Tirta ketawa - ketawa melihat Velly yang tertipu.
Surti datang dan mengganggu Tirta dan Velly.
Irfan datang dan bertanya kenapa Surti, Velly dan Tirta ribut - ribut. Irfan bertanya kenapa Velly datang ke rumahnya.
Selena minta agar Irfan tidak memecat Tirta, karena Tirta adalah pembantunya masa Irfan mau memecatnya juga. Irfan berpikir mungkin sebaiknya ia tidak memecat Tirta karena bisa saja Tirta melaporkannya pada polisi dan akan membuat Irfa akan kehilangan semuanya karena Prabu masih hidup. Irfan akhirnya menuruti keinginan Selena agar masih mempekerjakan Tirta.
Selena minta agar Tirta tetap bekerja dengannya karena ia tidak punya orang yang bisa diandalkan selain Tirta. Apalagi Selena bilang sekarang semua harta Prabu sudah di ambik Irfan. Tirta bilang pada Selena ia akan tetap bekerja pada Selena, Selena sangat senang.
Amira sangat sedih dengan keadaan Utari. Zahira minta maaf. Ihsan menyalahkan Zahira. Amira bilang semuanya bukan salah Zahira tapi salah Erlangga.
Ihsan bilang ia hanya tidak mau Utari kenapa – kenapa. Amira menyarankan agar Ihsan minta maaf karena telah menyalahkan Zahira. Amira bilang kalau Utari sangat menyayangi Zahira dan pasti akan marah pada Ihsan kalau tahu Ihsan marah pada Zahira.
Utari sadar dan menanyakan Zahira. Ihsan minta maaf pada Utari karena Zahira tidak ada, Ihsan bilang ia tadi menyalahkan Zahira. Utari minta agar Ihsan berjanji kalau nanti minta maaf pada Zahira. Utari minta agar Amira mencari Zahira.
Selena marah dan bilang ia sangat benci pada Irfan yang kerjanya malas – malasan dan sekarang berani main perempuan. Irfan balas menyakiti dan mengancam Selena. Selena sangat kesal dan berjanji ia akan membuat perhitungan dengan Irfan.
Maisya sangat marah mendengar Irfan menyakiti Selena lagi. Selena bilang ia pusing dan tidak tahu harus bagaimana karena semua harta dikuasai Irfan. Maisya minta agar Selena meninggalkan Irfan jangan seperti perempuan yang tidak punya harga diri, apalagi Selena sudah jelas – jelas disakiti Irfan terus.
Selena dan Maisya melihat Prabu yang sekarang menjadi kuli kasar. Selena sangat sedih dengan keadaan prabu. Prabu bilang ia lebih baik daripada Selena yang rela diperlakukan apa saja oleh Irfan demi harta. Selena sangat tersinggung dengan kata – kata Prabu dan bilang ia lebih baik daripada Prabu yang sekarang cacat.
Maisya bertanya kenapa Selena bersikap kasar pada Prabu? Maisya merasa sikap Selena hanya akan membuat Prabu tidak mau kembali pada Selena. Selena bilang ia terluka dengan kata – kata Prabu. Maisya bilang Selena seperti tidak punya harga diri kalau tetap dengan Irfan. Selena bilang pada Maisya lebih baik disiksa dan disakiti oleh Irfan tetapi masih bisa hidup bergelimang harta daripada hidup sama Prabu yang cacat dan seorang kuli.
Ihsan minta maaf pada Zahira. Utari sangat berterimakasih pada Ihsan.