Sinopsis Tukang Bubur Naik Haji Episode 1 - 850
Berawal dari dua
keluarga utama yaitu keluarga H. Sulam dan H. Muhidin. H. Sulam dan Emak
tinggal bersama Rodiah dan Robi adik Rodiah. Keluarga H. Sulam adalah keluarga
yang sederhana yang mempunyai usaha jualan bubur seiring waktu usahanya itu
makin sukses dan telah melaksanakan ibadah Haji sekeluarga. H. Sulam dan Rodiah
meskipun sudah lama berumah tangga tapi tidak mempunyai anak sehingga
mengadopsi Joni dan menganggapnya sebagai anak sendiri. Baru setelah sekian
lama menikah barulah akhirnya H. Sulam dan Rodiah memiliki anak laki – laki yang
bernama Alif.
H. Muhidin bersama
Maemunah istrinya sangat iri dengan keberhasilan keluarga H. Sulam dan takut
tersaingi karena H. Muhidin adalah orang kaya dikampungnya dan orang yang
pertama menunaikan ibahadah Haji dikampungnya. H. Muhidin takut tersaingii
dalam segala hal. H. Muhidin mempunyai anak bernama Rumanah yang saling
mencintai dengan Robi. Tapi Rumanah dijodohkan dengan Rahmadi dan Robi pun
menjalin hubungan dengan Rere teman kantornya.
Waktu terus
berlalu selalu ada konflik diantara keluarga itu. H. Sulam pergi ke Mekah untuk
membuka usaha disananya dan katanya menjadi sukses. Maemunah istrinya H.
Muhidin meninggal dunia. Hal itu membuat Aki dan Nini yang tadinya tinggal di
Bogor tinggal di rumah H. Muhidin untuk menemani Rumanah agar tidak terlalu
kesepian. Rumanah tidak bisa membohongi dirinya sendiri begitu juga dengan Robi
akhirnya Rumanah dan Robi nekat menikah yang akhirnya mau tak mau H. Muhidin
harus menerima Robi sebagai menantunya. H. Muhidin selalu membanding-bandingkan
Robi yang pegawai biasa dengan Rahmadi yang merupakan pengusaha sukses.
Rahmadi dan Rere
pun akhirnya menjadi dekat setelah Robi dan Rumanah menikah, mereka juga
akhirnya menikah. Awalnya keluarga Rere tidak menyetujuinya karena Rahmadi duda
dengan dua anak, yang bernama Anggi dan Bayu, tapi akhirnya bisa menerimanya.
Rere akhirnya keluar dari perusahaan tempat ia kerja dengan Robi, meskipun hal
itu membuat Robi dan Restu sedih. Fadil yang baru lulus kuliah akhirnya bekerja
di perusahaan tempat Robi bekerja. Robi menjadi manager dan direktur, perlahan
hal itu membuat H. Muhidin menjadi bangga terhadap Robi, meskipun H. Muhidin
tetap galak pada Robi tapi dalam hatinya ia senang kalau Robi sukses. Restu pun
akhirnya menjadi Manager.
Ada juga Mahmud
adiknya H. Muhidin yang menikah dengan Atikah janda satu anak. Atikah merupakan
anak pertama dari pasangan Sobari dan Soimah. Dari pernikahannya dengan Mahmud
Atikah mempunya anak perempuan bernama Fatin yang menjadi adik Daus. Laila anak
kedua pasangan Sobari dan Atikah kerja di tempat Rodiah bersama Mang Ojo. Laila
menikah dengan Fadil anak dari Maryam. Fadil mempunyai adik bernama Maesaroh
yang ditaksir oleh Hisyam anak Nelan dan Encum.
Nelan adalah
adiknya emak dan tinggal bersama keluarha H. Sulam bersama Encum dan dua
anaknya Hisyam dan Khofifah. Nelan mempunyai usaha jualan obat herbal.
Ada juga Mak Enok
yang menyukai H. Muhidin tetapi bertepuk sebelah tangan. Mak Enok mempunyai
anak gadis yang bernama Epi yang bekerja sebagai TKW. Saat pulang kampung Epi
menjalin hubungan dengan Badar tapi Mak Enok tidak setuju. Epi akhirnya
berangkat jadi TKW lagi dan Badar pun setelah lama tanpa kabar dengan Epi mulai
menjalin hubungan dengan Entin yang merupakan pembantu Mak Enok. Mak Enok kesal
dan menuduh Entin menusuk Epi dari belakang, padahal jelas dulu Mak Enok yang
menolak Badar jadi menantunya setelah Badar sukses Mak Enok menyesalinya.
Epi yang pulang
kampung patah hati dan akhirnya berhubungan dengan Sakyat yang jualan martabak.
Mak Enok pun tidak suka dengan Sakyat. Sementara itu Entin pergi tanpa kabar
meninggalkan Badar. Badar akhirnya pacaran dengan Ula yang merupakan karyawan
di toko H. Muhidin, tentu saja H. Muhidin tidak suka dan mewanti Ula agar tidak
dekat – dekat dengan Badar.
Herawati yang
merupakan ibu Restu mengidap penyakit kanker. Setelah bosan berobat ke dokter
akhirnya mencoba membeli obat herbal pada Nelan dan Nelan pun merekomendasikan
agar Herawati melakukan terapi pada kenalannya. Kondisi Herawati semakin parah,
Restu menuduh itu semua karena Terapi yang disarankan Nelan dan Encum, tetapi
akhirnya Restu minta maaf karena telah salah paham.
Muncul Romlah
janda 1 anak yang menikah dengan Kardun seorang laki – laki yang telah mempunya
dua istri. Romlah akhirnya kembali menjanda karena pernikahannya dengan Kardun
hanya seperti main – main dan bukan seperti suami istri. Romlah kembali
menjanda dan Kardun pun atas perintah Romlah kembali menikahi kedua mantan
istrinya yang dulu diceraikannya. Romlah dekat dengan Raihan tetapi keluarga
Raihan tidak menyetujui Romlah karena status janda satu anak. Akhirnya Romlah
dekat dengan seorang dokter tetapi kemudian Raihan datang lagi dan kemudian
meninggalkannya lagi.
Ada Jamal
keponakannya Maryam yang menikah dengan Mutiara putri Togu. Mutiara meninggal
setelah melahirkan putrinya yang bernama Elmira. Togu menikah dengan Riyamah
yang disukai H. Muhidin juga. Jamal akhirnya menikah dengan Sofiana karena
bagaimanapun Elmira pasti butuh sosok ibu.
Ada Cathy yang
kerja di perusahaan Rahmadi bersama Jamal, awalnya ia menyukai Jamal tapi
setelah Jamal memilih Sofiana ia dekat dengan Restu tetapi tidak disetujui
Herawati yang merupakan ibunya Restu, yang keberatan dengan status Cathy yang
merupakan janda dengan satu anak. Rere menjadi atasan Cathy karena setelah Rere
keluar dari perusahaan sebelumnya ia kerja di perusahaan Rahmadi yang merupakan
suaminya. Cathy juga ragu dengan sifat Restu yang gampang suka terhadap
perempuan dan seperti main – main.
Sebelumnya Restu
itu suka pada Nafisa yang merupakan teman Rumanah. Tetapi orang tua Nafisa
lebih memilih Oji yang merupakan adik Romlah menjadi menantunya. Di kantor Robi
ada Raisa pegawai baru yang cantik, Restu suka menggodanya tapi Raisa tidak
suka. Raisa malah sibuk mengejar Robi yang jelas – jelas sudah punya anak dan
istri.
Muncul teman – teman Rumanah
waktu belajar di Kairo. Ada salah satu temannya yang tampak seperti suka pada
Rumanah, meskipun tahu Rumanah sudah bersuami dan mempunyai anak yang bernama
Habibi.
0 comments:
Post a Comment