Sinopsis Sinetron Kemilau Cinta Kamila 3 episode 10
Pak Tama menampar Taufan, yang dikira Fadil, karena berdekatan dengan Andara. Pak Tama mengingatkan Fadil (palsu) agar menjaga sikap, karena ada Kamila, Kafa dan juga bayi yang sedang dikandung Kamila.
Taufan kaget karena Kamila ingin memeluknya, tiba - tiba Kafa menangis. Taufan bilang, Kafa benar - benar cerdas, dia bisa tahu kalau dirinya bukan Fadil, melainkanTaufan.
Kamila pulang dari Rumah Sakit, setelah melihat si Cantik, bayinya Indy dan Edo.
Andara meminta maaf pada Pak Tama, karena kedekatannya dengan Fadil (palsu). Andara bilang Pak Tama hanya salam paham. Pak Tama bilang Andara seharusnya jangan mendekati Fadil, karena Fadil telah beristri. Pak Tama juga bilang, Andara jangan menambah masalah, karena keluarga mereka sedang mengalami musibah, Taufan sedang koma dan bisa meninggal kapan saja.
Andara sangat sedih dan menangis. Andara bilang Pak Tama salah paham. Andara akan mengatakan hal yang sebenarnya pada pak Tama. Tiba - tiba dokter memanggilnya. Pak Tama bilang pada Andara agar melanjutkan pembicaraan mereka lain kali saja.
Edo marah dan kesal karena Indy tidak mau menyusui dan merawat anaknya. Edo bilang pada ibunya kalau Indy itu sudah kehilangan rasa kasih sayang seorang ibu karena kebenciannya pada Kamila.
Ibunya Edo meminta Edo agar meminta alamat Indy, biar ibunya Edo yang akan berbicara dengan Indy.
Fadil (palsu) bilang pada perawat dia tidak akan menerima pasien untuk dua minggu kedepan. Taufan bingung karena dia bukan Fadil yang seorang dokter.
Andara bilang pada pada Taufan, kalau dia sudah lelah dituduh sebagai perebut suami orang. Taufan bilang dia akan melakukan semua ini sampai Fadil benar - benar sembuh. Andara bilang dia akan tetap mengatakan hal yang sebenarnya kepada Kamila dan seluruh keluarganya.
Taufan melarang Andara. Taufan bilang dia melakukan semua itu adalah demi Kamila dan bayinya. Andara bilang bagaimana dengan dirinya? Andara bilang lebih baik Kamila menderita sekarang, karena cepat atau lambat pasti semuanya akan terbongkar.
Taufan melarang Andara dan memegang tangan Andara, Tiba - tiba Kamila masuk. Kamila tampak pusing dan tidak konsentrasi. Andara bertanya, apa yang akan dilakukan Kamila kalau yang terbaring di Rumah Sakit itu adalah Fadil bukan Taufan? Kamila pingsan.
Fadil tampak semakin parah sakitnya, lalu bu Ambar memanggil dokter.
Taufan memarahi Andara, dan bilang Andara lihat sendiri kalau Kamila itu sangat lemah dan pertanyaan Kamila bisa saja membuat Kamila kenapa - kenapa dan akan berpengaruh pada janin yang sedang dikandungnya.
Kamila sadar dari pingsannya dan meminta maaf karena dia telah merepotkan Fadil (palsu). Kamila bilang dia sudah menengok bayinya Edo di Rumah Sakit dan mampir untuk bertemu Fadil (palsu), tetapi tiba - tiba dia mendadak pusing.
Kamila bertanya pada Andara, sepertinya tadi Andara berbicara padanya sebelum pingsan. Andara bersyukur karena Kamila tidak mendengar ucapannya dan Andara hanya bilang tadi dia hanya menyapa Kamila saja.
Kamila membawa nasi goreng brokoli. Taufan sangat kaget karena dia tidak menyukai brokoli berbeda dengan Fadil yang sangat menyukai brokoli. Taufan mengulur waktu untuk memakan nasi goreng yang dibawa Kamila dengan membuatkan Kamila susu. Kamila selesai meminum susu itu. Andara memberitahu kalau ada sisa susu dimulutnya. Kamila mau membersihkan sisa susunya dan Taufan bilang "kalau jadi istri dokter itu jangan jorok". Kamila terdiam dan dia bilang dia ingat Taufan yang pernah mengatakan hal yang sama, "kalau jadi calon istri dokter itu jangan jorok". Kamila jadi sedih, karena sekarang Taufan (palsu) sedang koma terbaring di Rumah Sakit.
Dokter bilang pada pak Tama kalau fisik Taufan (palsu) sudah tidak kuat dan sepertinya ada sesuatu yang membuatnya untuk bertahan.
Pak Tama memberitahu semua keluarga agar berkumpul di Rumah Sakit, karena kondisi Taufan sedang kritis.
Ambar tidak terima kalau Taufan (palsu) meninggal. Tama bilang dia sudah berusaha, tetapi Allah-lahyang menentukan semuanya. Tama minta agar Ambar ikhlas dan tawakal menerima apapun yang terjadi.
Taufan yang sedang dalam perjalanan berdoa agar Fadil diberi keselamatan. Kamilapun berdoa untuk kesembuhan Taufan (palsu). Kamila tidak mengerti, tetapi merasa dia tidak sanggup kalau harus kehilangan Taufan (palsu). Kafa menangis dipangkuan Kamila. Fadil (palsu) menenangkan Kafa.
Semua keluarga sudah berkumpul di Rumah Sakit. Tama bilang agar semua keluarga memaafkan dan mengikhlaskanTaufan (palsu) agar bisa tenang dan sekarang adalah kesempatan terakhir untuk Taufan (palsu).
Haris sangat berterimakasih karena Taufan telah mendonorkan ginjal untuknya. Anna juga bilang kalau dia sangat menyayangi Taufan. Pak Tama bilang sekarang adalah giliran Ambar, Ambar bilang dia tidak sanggup. Pak Tama bilang agar Ambar jangan bersikap memberatkan Taufan (palsu). Ambar lalu bilang dia mengikhlaskan Taufan (palsu).
Lalu Tama bilang sekarang adalah giliran Fadil (palsu). Tama bilang dia mengerti kalau Fadil pasti akan sangat kehilangan Taufan (palsu), tetapi Tama bilang Fadil (palsu) harus mengikhlaskan Taufan (palsu). Haris dan Ambar juga meminta hal yang sama.
Taufan sangat dilema karean sebenarnya dialah Taufan, dan yang terbaring adalah Fadil. Fadil (palsu) mau berbicara tiba - tiba Kamila bilang Taufan pasti akan sembuh. Karena bukan Ambar saja yang sedih jika Taufan (palsu) tidak ada, Kamila, Kafa dan bayi dikandungan Kamila pun akan sedih. Kamila memegang tangan Taufan (palsu) yang terbaring, Kamila bilang bukannya dia tidak percaya dengan takdir, tetapi Kamila bilang Tuhan itu maha kuasa dan semuanya harus percaya kalau mu'jizat itu ada.
Kamila bilang dulu tangan Kamila lumpuh, tidak bisa digerakan. Tetapi sekarang dengan mu'jizat Allah semuanya menjadi mungkin. Kamila sudah sembuh dengan jalan yang tidak terduga. Kamila meminta agar semua keluarga percaya dengan keajaiban Allah. Kamila dan Ambar berpelukan.
Taufan bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Andara hanya bisa menangis dan melihat semua itu dari luar ruangan.
Ambar bilang agar semuanya berkumpul untuk mendoakan Taufan (palsu) agar bisa sembuh seperti sedia kala. pak Tama bilang dia hanya tidak ingin Taufan (palsu) tersiksa kalau mereka tidak mengikhlaskannya pergi. Kamila bilang, apa pak Tama yakin kalau sekarang Taufan sedang tersiksa? Taufan asli yang mendengar hal itu merasa terpojok dan bersalah.
Indy pun datang dan melihat semuanya dari luar ruangan bersama Andara.
Semua keluarga telah berkumpul dan semuanya berdoa untuk kesembuhan Taufan (palsu).
Tiba - tiba taufan merasa tampak kesaskitan dan semuanya memanggil dokter. Kamila menangis dan memegang tangan Taufan (palsu). Taufan pun memegang tangan Kamila. Kamila dan semuanya sangat senang karena Taufan (palsu) itu bisa bergerak.
Indy-pun pergi, tetapi Andara melarangnya dan menyuruh agar Andara mendoakan Taufan. Indy tetap tidak mau masuk ke ruangan Taufan. Indy balik bertanya pada Andara, kenapa bukan Andara saja yang masuk. Indy bilang dia tahu, kalau dari awal Andara itu mencintai Taufan. Indy bilang, Andara jangan banyak berharap, karena meskipun Taufan sembuh, Taufan belum tentu balas mencintai Andara. Karena Taufan itu mencintai Kamila. Andara terlihat sangat sedih. Indy semakin memanas - manasi Andara. Indy bilang dia menjadi menderita karena Kamila.
Semuanya bersyukur karena Taufan (palsu) masih diberi keselamatan. Kamila memeluk Fadil (palsu) dan Fadil (palsu) pun balas memeluk Kamila. Andara melihat Kamila dan Taufan yang sedang berepelukan. Andara menangis dan sedih.
Tama melihat Andara dan kesal, karena Andara masih saja berkeliaraan disekeliling Fadil dan Kamila.
Taufan tampak ganjik sebagai Fadil. Kamila dan nenek Tini merasakan hal yang sama dan curiga.
Edo mendapat kabar dari Rumah Sakit kalau pasokan ASI untuk bayinya saat ini tidak ada. Edo minta agar bayinya dikasih susu formula. pihak rumah sakit bilang kalau bayinya tidak mau diberi susu formula. Edo mengatakan hal itu pada ibunya.
Indy ketakutan dan bersyukur karena Ambar tidak melihatnya. Indy yakin kalau Ambar tahu Indy di Rumas Sakit pasti Ambar akan marah - marah.
Indy ingat si Cantik bayinya, Indy ingin menemuinya, tetapi Indy ingat waktu Si Cantik malah menangis ketika Indy datang. Indy mengurungkan niatnya dan merasa kalau si cantik tidak membutuhkan keberadaannya.
Kamila menawarkan air hangat untuk Fadil (palsu) mandi. Fadil menolak dan bilang dia akan pergi karena ada rapat mendadak. Kamila menahan Fadil (palsu) dan bilang ada hal yang terlupa. Fadil (palsu) bingung. Kamila bilang mungkin Fadil (palsu) lupa, dan Kamila tidak akan marah kalau misal lupa beneran. Biasanya Fadil akan mencium kening Kamila kalau akan pergi. Taufan malah diam. Kamila menunggu.