Saturday, October 2, 2010

Putri Yang Ditukar episode 14

Sinopsis Putri Yang Ditukar episode 14

Utari tidak suka Prabu membayar semua tagihan Rumah Sakit Amira.

Utari mendorong Amira sampai terjatuh. Prabu segera menolong Amira dan menegur Utari. Semua kaget atas tindakan Prabu. Utari marah pada Prabu. Risky bilang dia kan membayar tagihan Rumah Sakit untuk Amira pada Prabu, sehingga Utari bisa tenang karena tidak berhutang pada Prabu.

Amira berterimaksih kepada Rizky karena telah membayar biaya perwatannya. Rizky bilang Amira jangan senang dulu, karena ia tidak memberinya secara gratis, tetapi akan menagihnya lain waktu.

Amira bilang dia akan mulai mencicilnya dari sekarang, Rizky bilang Amira tidak usah membayar, sampai Rizky sendiri yang menagihnya pada Amira.

Utari bilang tidak suka pada Prabu, karena telah menghancurkan Ihsan. Amira jadi merasakan kembali kehilangan ayahnya. Amira minta izin keluar dan Utari mengizinkan.

Amira berjalan dan merenung. Ia mempertanyakan apakah ayahnya masih hidup atau tidak? Lalu siapa yang di kubur saat pemakaman ayahnya? amira terus mengingat kenangan manis bersama ayahnya.

Ihsan juga sedang berjalan. Ia terus memikirkan siapa dirinya. Ia terus samar – samar mengingat bayangan perempuan yang memanggilnya “AYAH”.

Ihsan bertemu dengan Amira. Ihsan bilang kepada Amira kalau dia merasa tidak asing dengan tempat itu. Amira tidak sanggup bilang pada Ihsan kalau itu adalah tempat ayahnya mengalami kecelakaan. Amira akan mengatakan pada Ihsan kalau ihsan merasa tidak asing dengan tempat itu, mungkin karena dia adalah Ihsan. Ayahnya Amira. Leny datang, dan Amira belum sempat mengatakan apapun.

Leny mengajak Ihsan pergi dan menyuruh Amira jangan mendekati Ihsan, Ihsan minta Leny memberinya waktu untuk berbicara. Tetapi leny malah membawa Ihsan pergi.

Ihsan bertanya pada Leny kenapa Leny melarang Amira berbicara dengannya. Leny bilang ia hanya khawatir pada ihsan.

Pengacara bilang pada Selena dan Meisya, surat penangkapan Utari dan Wisnu sudah di proses. Dan bilang kalau Surat penangkapan Amira tidak bisa diproses karena Prabu tidak bisa membuktikan Amira ada di lokasi kejadian.

Selena tetap menyuruh pengacaranya untuk membuat surat penangkapan Amira. Mesiya dan Selena yakin Prabu akan sangat senang dengan ide mereka.

Amira bilang pada Utari kaalu ia bertemu Ihsan di lokasi kejadian kecelakaan. Utari makin yakin kalau itu Ihsan.

Utari dan Amira akan pergi ke Rumah Leny. Tapi tiba polisi datang dan menangkap Utari. Polisi juga menangkap Wisnu.

Meisya dan Selena memberi tahu Prabu kalau Wisnu dan Utari sudah ditangkap polisi. Aini tidak senang, Selena dan Meisya menyalahkan Aini yang selalu membela keluarga Amira. Zahira sedikit cemburu.

Selena dan Meisya juga bilang kalau sebentar lagi Amira akan ditangkap. Aini bilang ini semua hanya salah paham. Zahira dan Aini meminta Prabu untuk membebaskan Utari dan Wisnu, Meisya dan Selen sebaliknya. Semuanya membuat Prabu dilemma, Prabu bilang akan ke kantor polisi.

Selena dan Meisya melarang Aini dan Zahira ke Kantor Polisi.

Saat akan pergi ke kantor polisi, mobil Prabu dihalangi Amira. Amira berlutut minta ibunya dibebaskan. Prabu bilang Amira jangan bersikap seperti itu. Prabu pergi, Amira mengejarnya. Amira yakin Prabu akan ke kantor polisi.

Zahira dan Aini menyusul Prabu diantar Arman.

Amira bertemu Rizky yang menawarinya untuk mengantarnya ke kantor polisi.

Di penjara Wisnu marah – marah karena Utari terus memikirkan Amira. Utari bilang wajar kalau ia memikirkan Amira, anak kandungnya sendiri.

Wisnu melihat Prabu dan bilang Prabu iblis.

Pengacaranya bilang tentang kelanjutan penangkapan Wisnu dan Utari. Prabu bilang pada pengacaranya ia mencabut semua tuntutan, karena Prabu terus ingat Amira yang memohon – mohon kepadanya. Prabu minta hal ini dirahasiakan.

Amira bertemu dengan ibunya yang telah bebas. Ibunya bilang kalau polisi tidak cukup bukti untuk menangkapnya. Amira curiga Prabulah yang telah mengeluarkan ibunya.

Aini datang dan kaget karena Utari sudah bebas. Utari salah paham mengira Aini ingin melihat utari terus-terusan di penjara.

Selena dan Meisa mendapat kabar dari pengacaranya, kalau Prabu telah mencabut tuntutannya. Selena dan Meisya mengira Aini yang menghasut Prabu.

Ihsan terus memikirkan Amira, Ihsan yakin kalau ia memiliki hubungan dengan Amira.

Rusli datang ke rumah leny untuk menemui Rizky. Ihsan menanyakan siapa Rusli? Rusli bilang dia adalah Rusli mantan suami Leny dan ayahnya Rizky.

Leny memanggil Ihsan dan betapa kaget ia melihat Rusli. Leny marah pada Rusli karena setelah sekian lama, ia baru muncul kembali. Leny mengajak Ihsan masuk. Ihsan tidak mau, ia ingin Leny mengatakan dirinya yang sebenarnya. Ihsan akhirnya pergi.

Rusli memaksa ingin bertemu dengan Rizky. Leny mengusir Rusly. Tak sengaja Rusli mendorong Leny hingga terluka. Rusly minta maaf dan Leny mengusir Rusli dan bilang kalau Rusli itu benar – benar pembawa sial.

Utari bertanya pada Rizky tentang Amira yang bilang kalau ayahnya Rizky memiliki wajah yang sama dengan ayahnya Amira. Utari dan Amira minta Rizky mempertemukannya dengan Ihsan, untuk meyakinkan kalau itu ihsan atau bukan. Rizky akan mengatakan kalau Ihsan itu bukan ayahnya Rizky, tetapi Leny menelepon dan bilang Ihsan pergi dari rumah. Rizky pamit tanpa menjawab pertanyaan Amira dan Utari.

Prabu merasa heran terhadap dirinya sendiri, karena ia tidak tega melihat Amira yang memohon – mohon kepadanya. Padahal Prabu sadar kalau Prabu adalah orang yang egois dan tidak simpati apada orang lain, apalgi Amira adalah anak ihsan, musuh bebuyutannya.

Selena dan Meisya menanyakan pada Prabu kenapa Prabu membebaskan Utari dan Wisnu? Mereka tahu dari pengacaranya. Aini menanyakan apa itu benar? Selena bilang pasti Aini yang menhasut Prabu. Prabu bilang, kalau memang Aini, terus kenapa? Selena marah. Prabu balik marah karena Selena selalu mencampuri urusan yang bukan urusannya.

Aini bilang pada Prabu kalau dulu ia memang mencintai Ihsan, tetapi sejak menikah dengan Prabu, Aini berusah setia pada Prabu apalagi sekarang sudah ada Zahira diantara mereka.

Selena sangat kesal, dan bilang kalau Aini sangat pintar menjilat Prabu.

Amira berterimakasih karena Tuhan telah membebaskan Utari dan Prabu. Amira akan berterimakasih juga pada Prabu karena yakin pasti Prabu yang membebaskan ibunya.

Ihsan pergi dan bilang kenapa Leny dan Rizky tega sekali membohongi dirinya. Ihsan mencari Amira ke kampus. Leny menemukan Ihsan. Ihsan yakin Leny berbohong. Leny meyakinkan Ihsan kalau ia berkata benar, dan bilang kalau laki – laki yang mengaku Rusli itu adalah seorang penipu dan orang jahat, dan hanya mengincar hartanya saja. Leny memperlihatkan luka ditangannya yang bilang itu perbuatan laki – laki itu, akhirnya Ihsan percaya. Leny minta tolong pada Ihsan agar jangan memberitahu Rizky tentang hal ini, karena Leny tidak mau bikin Rizky cemas.

Rizky ingin menemui Ihsan dan Leny melarang dengan bilang saat ini Ihsan perlu istirahat.

Amira berterimaksih pada Prabu. Amira mencium tangan Prabu dan Prabu diam saja. Prabu bilang anggap saja itu sebagai balas budi karena Amira telah mendonorkan darah untuknya.

Amira akan pergi, Prabu memberikan saputangan pada Amira. Prabu bilang ia tidak tahan melihat wanita menangis.

Amira memikirkan kejadiannya bersama Prabu, Amira merasa dekat dengan Prabu. Amira meyakinkan dirinya kalau dirinya bukan anak durhaka, karena Amira juga masih mencintai Ihsan yang telah tiada.

Prabu juga merasakan kedekatan dengan Amira dan heran kenapa bisa memiliki perasaan itu. Karena Prabu adalah orang yang egois. Prabu meyakinkan dirinya kalau perasaan itu hanyalah karena hutang budi pada Amira.

Zahira terus memikirkan Rizky. Arman bilang pasti Zahira sedang memikirkan Rizky. Zahira mengiyakan, Zahira bilang pada Arman kalau ia menyukai Rizky sejak Rizky baik padanya. Zahira tidak tahu perasaan Rizky, karena Rizky sangat perhatian dengan Amira.

Arman bilang, pasti Rizky juga akan menyukai Zahira, kalau telah mengenal Zahira lebih jauh. Sebenarny Arman mencintai Zahira, hanya Arman sadar status Zahira dan Arman itu berbeda.

Ihsan merasakan kalau Rizky itu benar – benar anaknya, karena sikap Rizky itu seperti sikap anak terhadap ayahnya. Rizky akan memberitahu Ihsan tentang Amira, tetapi melihat kondisi Ihsan yang sakit, Rizky mengurungkan niatnya.

Ihsan menemui Leny di kantor. Ihsan bilang mau membantu pekerjaan Leny. Leny bilang tidak usah dan Leny mengajak Ihsan pulang karena Ihsan belum sehat total.

Utari masih belum pulang karena kuenya belum habis terjual. Zahira ingin membeli kue Utari. Utari marah – marah melihat Zahira, lalu Arman mengajak Zahira pergi. Zahira bilang dia hanya ingin membeli kue Utari. Utari hanya diam.

Wisnu datang dan senang melihat Zahira. Zahira bilang dia masih trauma, kalau melihat bapak – bapak yang memakai tongkat, karena ia dulu pernah disekap saat ingin mendonorkan darah buat ayahnya yang waktu itu sedang kritis.

Arman bilang pada Wisnu, jangan – jang memang benar Wisnu, karena ciri – ciri yang dikatakan Zahira sama persis dengan ciri – ciri Wisnu.

Note: Tidak ada gambarnya, karena saya melihatnya langsung.

Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Read This!!!