Kamila bertemu dengan Wiwi, gadis kecil yang dulu pernah menolongnya. Kamila mengenalkan Wiwi pada Kaffa. Wiwi pergi mencari air panas untuk membut susu untuk Kaffa.
Indy dan Edo dalam perjalanan ke rumah sakit. Indy merasa kesal dengan Edo yang masih saja perhatian pada Kamila.
Laras berteriak memanggil Haris dan bilang Eyang Tini tidak ada di kamarnya. Pembantunya bilang Eyang Tini pergi mencari Kamila. Haris dan Laras sangat khawatir karena Eyang Tini sedang sakit. Haris menghubungi Eyang Tini dan memintanya pulang karena Eyang Tini sedang sakit. Eyang Tini menolak dan akan terus mencari Kamila sampai ketemu.
Efendy bertanya pada Taufan, apa sudah dapat kabar dari Edo tentang Indy yang bertemu Kamila. Taufan bilang belum, Edo dan Indy sedang dalam perjalanan. Taufan sangat menyesal dan berharap agar Kamila membenci dirinya saja, bukan Fadil.
Kamila sangat sedih dengan Wiwi yang kerjanya 'mulung', Wiwi bilang dia sudah terbiasa dengan semua ini. Wiwi bertanya tentang suami Kamila, Kamila bilang suaminya sedang sakit di jakarta jadi tidak bisa ikut. Kamila minta Wiwi mengantarkannya bertemu ketua RT karena akan mengurus kepindahannya. Wiwi sangat senang saat Kamila bilang dia akan pindah ke rumah.
Edo dan Indy sudah sampai dan mereka terus bertengkar, Andara melihatnya dan penasaran apa hubungannya Indy dengan hilangnya Kamila.
Ambar dan semuanya bertanya apa benar Indy bertemu dengan Kamila? Indy diam saja. Akhirnya setelah Indy didesak Indy mengaku bertemu Kamila. Ambar menanyakan kenapa Indy tidak memberitahunya? Indy bilang dia tidak bilang karena tidak mau semuanya tahu kalau Kamila datang, Indy sangat membenci Kamila dan Indy tidak mau Kamila menampakan dirinya lagi. Ambar menampar Indy. Indy bilang dia juga merahasiakan kedatangan Kamila, karena Kamila datang untuk pamitan.
Indy bilang Kamila hanya datang melihat Fadil dan pergi. Indy juga bilang Kamila tidak mau bertemu dengan semuanya, karena Kamila sudah tidak peduli. Indy memanas - manasi semuanya dengan bilang Kamila sangat senang melihat Fadil yang sakit, karena itu adalah hukuman untuk Fadil yang telah membohonginya.
Indy kesal karena Ambar tetap saja menanyakan kondisi Kamila dan kandungannya, padahal Indy sudah menjelek - jelekan Kamila. Ambar bilang dia sangat khawatir. Indy bilang Kamila mencoba untuk menggugurkan kandungannya, karena sudah merasa tidak ada gunanya mempertahankannya lagi. Indy bilang kenapa Kamila sempat di rawat? Karena Kamila sudah kehilangan kandungannya. Semuanya sangat sedih. Indy mengajak Edo pulang. Sementara itu Andara hanya memperhatikan keadaan.
Kamila sangat sedih karena tidak punya uang untuk mengontrak rumah yang dulu ditinggali bersama ibunya. Wiwi minta maaf karena tidak bisa membantu. Kamila bilang dia bisa mengontrak rumah yang lebih kecil dan nanti kalau sudah punya uang ia bisa kembali kesini.
Fadil sangat sedih karena kehilangan janin dalam kandungan Kamila. Ana menenangkan Fadil. Fadil bilang dia sudah kehilangan semuanya, Ana bilang belum tentu semuanya benar, karena Ana tidak percaya kata - kata Indy, karena Indy sangat membenci Kamila.
Andara menanyakan pada Ambar tentang Kamila? Ambar membenarkan kalau Kamila keguguran, yang dikatakan Indy sama dengan yang dikatakan petugas puskesmas tempat Kamila di rawat. Fadil mendengar semuanya dan bertanya pada Ambar? Dengan sedih Ambar mengiyakan. Fadil menangis histeris.
Edo marah pada Indy dan bilang pasti Indy bicara bohong, karena itu hanya kemarahan Indy pada Kamila. Indy mengancam akan naik taxi kalo Edo masih marah - marah dan tidak mau mengantarkannya pulang. Edo mengalah.
Fadil terus menangisi Kamila, Efendi memberika obat penenang. Taufan menanyakan keadaan Fadil? Efendi bilang dia terpaksa memberikan obat penenang. Efendi bilang Fisik Fadil sudah kuat, hanya psikisnya saja terganggu. Cara satu - satunya adalah menemukan Kamila dan Kaffa.
Kamila berdoa untuk kesembuhan Fadil.
Taufan memikirkan kecocokan kata - kata Indy dan petugas puskesmas yang bilang Kamila keguguran. Taufan merasa dia yang besalah. Andara melihat Taufan dan berharap Taufan bisa melewati semuanya.
Marta menanyakan pada Edo, apa benar Kamila keguguran? Edo membenarkan, dan meminta Marta mengecek kebenarannya pada Indy? Karena bila Edo yang berbicara dengan Indy, pasti Indy tidak akan jujur.
Supir pribadi Eyang Tini bertanya berapa lama lagi mereka akan mencari Kamila? Eyang Tini kesal, supirnya hanya takut dengan kondisi kesehatan Eyang Tini. Supirnya mengajak pulang dan nanti bisa dilanjutkan pencariannya. Eyang Tini mau pulang, setelah supirnya itu mengantarkannya ke satu tempat lagi.
Kamila sedang berbicara dengan Ana, tentang Kamila yang keguguran. Eyang Tini mendengarkan semuanya dan minta kejelasan dari Ambar, apa Kamila benar keguguran dan kehilangan janinnya? Ambar mengiyakan.
Fadil bermimpi bertemu dengan Kamila, Fadil meminta maaf atas kesalahannya dan dalam mimpi Fadil, Kamila telah memaafkannya.
Taufan datang, Eyang Tini menampar Taufan dan menganggap Taufan adalah sumber masalahnya. Eyang Tini bilang dulu dia pernah mencoba menyukai Taufan, karena telah mendonorkan ginjal untuk Haris, tapi sekarang Eyang Tini berjanji tidak akan memaafkan Taufan. Ambar minta Eyang Tini tidak marah lagi pada Taufan, karena Taufan sudah menderita.
Kamila menitipkan Kaffa pada Wiwi, karena Kamila akan mencari kerja untuk mendapatkan uang.
Kamila melamar di cafe dan diterima, tetapi di tolak setelah diketahui kalau Kamila sudah menikah dan punya anak. Kamila lalu melamar kembali ke tempat lain dan diterima sebagai kasir, tetapi Kamila kembali ditolak setelah diketahui kalau Kamila sedang hamil.