Tirta dan ayahnya berniat akan membuat rencana untuk menghancurkan Prabu, karena Prabu telah membuat ayah Tirta masuk penjara.
Prabu diserang oleh orang – orang suruhan Tirta, lalu Tirta datang seperti pahlawan yang menyelamatkan Prabu. Prabu berterimakasih kepada Tirta, tanpa tahu Tirta sendirilah yang telah merencanakan semuanya. Prabu telah masuk dalam perangkap Tirta.
Prabu tidak bisa lepas dari memikirkan Amira, karena tidak konsentrasi Prabu hampir menabrak Amira dan Ihsan. Ihsan sangat marah. Prabu juga balik marah pada Ihsan dan Amira, dengan menuduhnya berjalan sembarangan. Prabu sangat sedih telah kasar dengan Amira, tapi Prabu berpikir itu adalah cara yang terbaik karena Ihsan tidak boleh tahu kelemahannya yaitu ia telah menyayangi Amira sebagai putri kandungnya.
Prabu menemui Wisnu dan menanyakan hubungan Wisnu dengan Surti dan Arman. Wisnu mengelak dia tidak punya hubungan apa – apa dan Prabu adalah orang yang sukanya menuduh dan menekan orang. Prabu akan memukul Wisnu.
Amira melihat semua itu dan ia membela Wisnu. Prabu mengatakan Amira itu hanya menolong orang yang selalu membuat Amira celaka. Amira bilang dia akan tetap membela Wisnu, karena Wisnu itu adalah sahabat baik ayahnya.
Aini akan mengantar Surti pergi ke pasar, Zahira juga minta izin ke Prabu agar bisa pergi ke pasar dengan Aini. Akhirnya Prabu menawari Aini dan Zahira untuk mengantar ke pasar. Meisya dan Selena tidak suka dengan sikap Prabu, Selena memanas – manasi Prabu, bagaimana kalau rekan bisnis Prabu tahu kalau Prabu pergi ke pasar. Prabu bilang kalau dia bertemu dengan rekan bisnisnya di pasar berarti teman bisnisnya itu juga pergi ke pasar, jadi kenapa harus malu?
Aini, Zahira dan Surti sibuk berbelanja. Sedangkan Prabu tak sengaja dia melihat Amira dan Utari. Utari marah pada Prabu dan bilang pasti Prabu terus – terusan mengikuti Amira. Prabu diam saja, lalu Aini datang. Utari sedikit tidak enak hati karena ia telah salah paham.
Lalu ada ibu – ibu penjula jepit, ia menawari Aini untuk membelikan jepit buat anaknya, dan menunjuk pada Amira. Semuanya terdiam. Penjual jepit itu juga bilang mungkin Prabu yang akan membelikan jepit untuk istri dan anaknya dan itu menunjuk pada Aini dan Amira. Semuanya masih membisu. Lalu penjual jepit itu juga bilang mungkin Prabu mau membelikan juga jepit buat anak, istri dan pembantunya, menunjuk pada Utari.
Utari sangat merasa terhina dan ia bilang kalau ia bukan pembantu Prabu dan Amira itu adalah anaknya. Penjual itu bilang tidak mungkin, karena Amira tidak mirip dengan Utari dan Amira lebih mirip dengan Prabu dan Aini. Lalu muncul Zahira. Penjula jepit itu bilang, dia baru percaya kalau Zahira itu adalah putri Utari. Utari marah dan tidak terima.
Di rumah Utari bilang mungkin benar apa yang dikatakan Wisnu kalau Amira itu adalah anak Prabu, karena Amira juga speerti memiliki ikatan batin dengan Prabu. Amira hanya menangis. Ihsan marah karena Utari telah menyakiti Amira. Wisnu khawatir kalau rahasianya akan terbongkar, lalu ia bilang pada Utari kalau Utari salah paham. Dulu dia hanya keceplosan bicara dan semuanya itu tidak benar kalau Amira dan Zahira tertukar.
Utari masih tetap yakin kalau Amira anak Prabu lalu Amira pergi dari rumah. Ihsan mengejar Amira dan bilang kalau Amira itu adalah putrinya, anak kesayangannya. Ihsan juga bilang dia tidak mau putri yang lain selain Amira, lalu Amira juga bilang dia tidak mau ayah selain Ihsan. Ihsan mengajak Amira kembali ke rumah.
Ihsan bilang pada Utari agar jangan pernah membahas masalah ini lagi, karena Amira adalah anak yang dilahirkan Utari. Amira minta maaf dan Utari pun memaafkan. Amira lalu mengajak ibunya agar segera memasak, tetapi Utari menolak dan bilang dia masih cape dan akan istirahat.
Wisnu terus memperhatikan pembicaraan mereka dari dalam. Wisnu kecewa karena Utari tampak masih tidak yakin dengan Amira. Ihsan sadar kalau Wisnu dari tadi terus memperhatikan mereka. Ihsan jadi berpikir sebenarnya apa mau Wisnu, karena Wsinu terus – terusan memperhatikan dan seperti mau tahu apa yang dibicarakan Ihsan, Utari dan Amira. Ihsan jadi curiga pada Wisnu.
Sinetron Putri Yang Ditukar episode 71 dan 72
0 comments:
Post a Comment