Thursday, September 23, 2010

Mertua dan Menantu episode 6

Ada telepon yang menyadarkannya dari kenangan bersama Eva. Telepon itu dari Nusantara Restoran, tempat yang sering dikunjungi Eva. Pegawai Nusantara itu bilang Eva sering datang bersama ABY SYAHPUTRA, dilihat dari seringnya mereka datang dan Aby yang selalu membayar dengan kartu kreditnya.

Pegawai Nusantara Resotoran itu menanyakan Apakah Avian mengenal ABY SYAHPUTRA, Avian bilang ia mengenalnya. Avian bingung, ada hubungan apa antara Aby dan Eva.

Di Apartemennya, Aisyah memikirkan Pak Imran. Aisyah merasa ada ikatan batin antara anak dan ayah keapada pak Imran, meskipun Aisyah sendiri belum pernah merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang ayah. Tetapi Aisyah dapat merasakan hal itu.

Davina sedang bersama Karta, dia menyruh Davina siap – siap untuk merencanakan niatnya untuk menjebak Marlina. Karta bilang Marlina akan menguasai harta Yusuf, dan Karta bilang mereka harus menyiapkan strategi untuk menguasai harta Marlina.

Di kampung sedang ada acara hiburan rakyat. Marlina melihat Davina yang tampil polos dan keliatan lugu sedang menari bersama anak – anak. Marlina berpikir Davina yang lugu itu sangat cocok untuk Rendy, karena tampak tidak membahayakan. Marlina akan mencari tahu di mana gadis itu, yaitu Davina tinggal.

Dirumah sakit, Aisyah dan Kirani sedang berjalan. Aisyah mendengar ada perawat yang sedang membutuhkan darah untuk pasien, Aisyah menawarkan diri untuk mendonorkan darahnya karena kebetulan darahnya sama.

Aisyah berdoa, siapapun orang yang ditolongnya, agar cepat diberi kesembuhan. Dokter minta data – data Aisyah untuk disimpan, agar sewaktu – waktu pasien yang ditolong Aisyah bisa mengucapkan terima kasih. Aisyah menolak permintaan dokter itu, karena ia mendonorkan darahnya dengan ikhlas. Tanpa Aisyah sadari, pasien yang ditolongnya itu adalah Aby yang masih koma karena terjatuh.

Aisyah mendatangi Kirani, dan Kirani bertanya kenapa Aisyah lama sekali. Aisyah biolang dia telah mendonorkan darahnya untuk pasien yang sedang kritis, Kirani sangat senang karena mempunyai adik yang sangat baik, yang menolong orang lain meskipun tidak kenal.

Aby sadar dari komanya, perawat segera memanggil dokter.

Marlina mengikuti Davina. Davina masuk ke dalam rumah. Marlina mengetuk rumah yang dimasuki Davina. Yang membuka pintu itu adalah seorang nenek. Nenek itu menanyakan Marlina mencari siapa? Marlina bilang dia tadi melihat seorang perempuan yang masuk ke rumah ini. Nenek itu bilang perempuan itu adalah cucunya.
Nenek itu bilang dengan sedih cucunya itu adalah yatim piatu, dan tidak seperti gadis – gadis yang lainnya, sehingga teman – temannya tidak ada yang mau bergaul dengannya.

Marlina menanyakan apakah nenek itu hanya tinggal berdua dengan cucunya. Nenek itu menjawab iya. Dan Marlina memberikan uang yang banyak untuk nenek itu dan cucunya. Marlina akhirnya pergi meninggalkan rumah nenek itu. Marlina berharap kalau missal Kirani membatalkan pernikahannya dengan Rendy. Marlina akan menikahkan Rendy dengan cucuk nenek itu.

Marlina menelepon Karta, dan bilang Karta tidak usah mencari perempuan untuk Rendy, karena Marlina telah menemukan gadis yang cocok untuk Rendy. Karta menanyakan pada Marlina, siapa perempuan yang akan dinikahkan dengan Rendy? Marlina menjawab nanti juga Karta akan tahu. Davina dan nenek itu tersenyum yang sedang bersama Karta.

Setelah selesai berbicara dengan Marlina, karta memberikan uang pada nenek itu. Nenek itu kaget karena diberi uang lagi. Nenek itu mengucapkan terimakasih pada karta dan Davina. Nenek itu mencium pipi davina, tampak sekali kalau sebenarnya Davina risih.

Karta bilang, Davina sangat bagus sekali pekerjaanya. Karta bilang Marlina itu sangat licik, tapi dirinya lebih licik lagi. Davina bilang, memang Karta itu licik sekali jadi tidak salah kalau Davina juga harus hati – hati terhadap Karta. Karta bilang Davina tidak usah curiga pada Karta, karena Karta dan Davina ada di perahu yang sama untuk tujuan yang sama.

Rendy sedang mengemudikan mobil, di jalan ia melihat motor milik habib ada di bengkel. Rendy menanyakan kepada pemilik bengkel itu, tentang pemilik kendaraan motor itu. Pemilik bengkel pemilik motornya kecelakaan dan sekarang di bawa ke rumah tukang urut oleh warga.

Kirani sangat senang dan bilang pada Aisyah, kalau ayahnya seminggu lagi boleh pulang.

Aby sadar. Avian masuk melihat keadaan Aby. Avian dengan tidak maksud lancang pada Aby yang merupakan atasannya, menanyakan perihal apakah Aby mengenal perempuan yang bernama Eva.
Aby ingat terakhir ia meninggalkan Eva di dalam mobil saat kereta akan lewat. Aby berpikir apakah polisi telah mencium jejaknya bahwa ia berusaha membunuh Eva. Aby menanyakan hubungan pertanyaan Avian itu dengan dirinya apa? Avian bilang dia menemukan bukti bahwa Aby pernah makan di restoran bersama Eva, Avian memperlihatkan bukti transaksinya.

Aby bilang pada Avian, ia ingat Eva itu adalah orang yang minta bantuan tentang skripsinya. Aby ingin tahu kenapa Avian menanyakan tentang Eva? Avian bilang karena Eva yang kini hilang itu adalah adiknya.

Aby bilang saat Eva bertemu dengan Aby, Eva selalu di antar jemput oleh pacarnya itu. Avian menanyakan apakah Aby tahu siapa pacarnya Eva? Aby bilang dia hanya sebatas tahu wajahnya saja dan tidak sempat berkenalan.

Aby sangat terkejut, lalu ia pura – pura simpati dan bertanya pada Avian, apakah Avian sudah lapor polisi. Avian bilang sudah. Aby tampak tidak senang, lalu Aby memikirkan cara agar Avian sibuk dan tidak punya waktu untuk kasus Eva.

Marlina mengajak Karta menemui Davina dan nenek itu. Marlina minta pendapat Karta tentang Davina, Karta pura – pura kurang setuju. Marlina meyakinkan Karta bahwa Davina akan cantik setelah di make over dan di perbaharui dan tidak akan berkelakuan seperti ini.

Sementara itu Davina dan nenek itu pura – pura bodoh dan tidak mengerti apa – apa. Karta bertanya pada Marlina, apakah nantinya Davina tidak akan merepotkan? Marlina bilang Davina tidak akan merepotkan dan malah akan menguntungkan.

Avian mendapat surat tanpa pengirim. Ternyata setelah di baca, surat itu adalah dari Eva yang memberitahukan keberadaan dirinya yang baik – baik saja. Dan dalam surat itu Eva minta Avian tenang, nanti jika saatnya telah tiba Eva akan datang. Aisyah yang tahu akan hal itu sangat senang.

Avian menyamakan tulisan surat itu dengan tulisan Eva yang ada di catatannya. Avian sangat senang karena tulisan itu sama.

Kirani memperkenalkan Rendy pada Aisyah sebagai calon suaminya. Kirani sangat tersentuh sekali, melihat Rendy yang membantu Pak Herlan minum obat dan menyelimutinya ketika pak Herlan tidur.

2 minggu kemudian

Pak Yusuf minta Rendy, lusa untuk mengadakan lamaran untuk Kirani dan segera menikah bulan depan. Rendy bilang gimana orang tuanya saja. Pak Yusuf minta pendapat Marlina, Marlina bilang sebaiknya di tanyakan dulu pada pihak perempuan mereke maunya seperti apa dan bagaimana. Dalam hati, Marlina berdoa pernikahan Kirani dan Rendy wajib batal.

Keluarga Kirani sedang menunggu keluarga Rendy untuk mengadakan lamaran. Kirani dan adiknya Rendy pernah saling bertemu di kampus. Adiknya Rendy bilang dulu Kirani datang ke kampus bersama calon suaminya. Marlina sangat senang mendengar adiknya Rendy berkata seperti itu. Marlina berniat mencari tahu tentang mantan calon suaminya itu, supaya Kirani dan Rendy tidak jadi lamaran.

Marlina menggunakan alasan kirani yang sudah hampir menikah untuk mencegah lamaran. Gustav, adik laki - laki Rendy bilang, katanya Rendy bilang akan menikah dengan bidadari, tapi kok rumahnya jelek. Rendy minta maaf atas ketidak sopanan adik dan ibunya.

Acara lamaran yang dihadiri hanya oleh keluarga saja itu terganggu oleh kedatangan Aby yang tiba – tiba. Tepat saat Rendy akan memasangkan cincin di jari Kirani. Aby melihat Aisyah dan ia ingat Aisyah itu adalah perempuan yang menyembabkan Kirani lari.

Aby bilang dia adalah Aby Syahputra seorang pengusaha muda sukses sekaligus calon suami Kirani. Aby bilang dia memiliki segalanya termasuk dia bisa mendapatkan cinta Kirani.

Marlina senang dengan kehadiran Aby yang mangacaukan lamaran. Marlina menyuruh Rendy untuk tidak menikah dengan perempuan bermasalah. Rendy mengusir Aby, begitu pula dengan Pak Herlan yang mengusir Aby. Aisyah juga bilang sebaiknya Rendy pergi dan tidak mengganggu kakaknya.

Kirani menanyakan pada Aby apakah Aby benar – benar tidak mau pergi dari rumahnya? Aby menjawab tujuan dia Cuma satu, yaitu Kirani. Kirani akhirnya pergi dan kembali dengan membawa api dan saputangan yang telah di lumuri minyak tanah.

Aby ketakutan dan bilang Kirani jangan melakukan hal itu. Kirani membakar saputangan itu sehingga Aby pergi dari rumah kirani. Kelemahan Aby adalah dia tidak bisa melihat api.

Aby melihat – lihat flat no mobil yang dipakai oleh Rendy dan keluarga. Aby menelepon Avian dan minta bantuan. Avian bilang apa yang harus dia lakukan, apa dia harus menemui Aby. Aby bilang tidak usah dan Aby hanya minta tolong dicarikan semua informasi tentang kepemilikan flat no mobil. Avian mencatat no flat itu dan ia bilang pada Aby dia akan mencari informasi itu.

Rendy ingin melanjutkan acara lamaran yang telah tertunda karena ada insiden kecil. Marlina mengajak Rendy berbicara empat mata. Marlina bertanya apakah setelah insiden ini apakah Rendy akan tetap melamar Kirani? Rendy bilang dia akan tetap melamar Kirani karena Rendy mencintai Kirani.

Marlina bilang bahwa Aby itu bukan orang biasa, Marlina bilang dia khawatir pada Rendy, takut terjadi apa – apa. Karena Aby mempunyai segalanya dan memiliki kekuasaan. Marlina sangat kecewa, marlina takut rencananya akan gagal kalau Rendy menikah dengan Kirani.

Pak Yusuf mendatangi Marlina dan Rendy yang sedang berbicara, Pak Yusuf bilang pada Marlina ia tidak peduli apapun, yang penting Rendy bahagia.

Akhirnya lamaran itu jadi dilaksanakan. Rendy memasangkan cin – cin pada Kirani. Tampak Marlina tidak senang, Pak Yusuf, Pak Herlan dan Aisyah sangat senang melihat kabahagiaan Kirani dan Rendy. Sementara adik – adik Rendy juga tampak tidak senang.

Sumber: RCTI live

Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Read This!!!