Friday, September 24, 2010

Mertua dan Menantu episode 7

Aisyah sedang memikirkan Kirani. Kirani bilang Aisyah jangan khawatir karena Rendy itu orangnya baik, Kirani juga bilang Aisyah pernah di tolong oleh Rendy. Aisyah bilang Rendy itu emang baik, tetapi keluarganya. Aisyah takut Kirani tidak diharagi oleh keluarganya Rendy, Kirani bilang itu hanyalah karena mereka belum saling mengenal saja. Kirani mengatakan semuanya akan baik – baik saja karena Rendy adalah cinta sejati Kirani. Aisyah mendukung kakaknya dan bilang Kirani harus cerita apapun pada Aisyah kalau ada masalah.

Marlina menjelek – jelekan Kirani dihadapan Yusuf. Dan Yusuf membela kirani, karena Yusuf yakin Kirani adalah orang baik. Yusuf bilang rendy sudah dewasa jadi Marlina tidak harus mengatur Rendy.

Aby sedang terbaring di Rumah Sakit dan bilang dia akan tetap mencari Kirani dan akan ingin Kirani tetap menika denganny. Ada perawat datang mengantarkan bunga, Aby tertawa siapa orang yang malam – malam mengantarkannya bunga. Perawat itu bilang dari Eva. Aby kaget karea Eva telah mati. Aby bilang bunga itu mungkin salah kirim, tetapi perawat itu bilang tidak mungkin karena bunga itu ditujukan khusus untuk Aby dari Eva. Aby mengecek bunga itu dan berpikir apa mungkin itu dari Eva. Tiba – tiba Aby dapat SMS, ternyata itu dari Eva. Aby sangat kesal karena Eva masih hidup dan Eva bilang dia masih hidup sehingga Aby bisa tenang dan Eva akan datang memberi Aby kejutan.

Yusuf menanyakan perkembangan pernikahan Rendy, Yusuf ingin segera Rendy menentukan tanggal. Rendy sangat senang. Tetapi Marlina dan Gustav mencegah pernikahan itu cepat – cepat. Marlina berpikir dia harus mencegah hal itu terjadi.

Avian masuk ke dalam ruang Aisyah. Avian bilang dia mendapat informasi kalau Eva pergi dengan pacarnya. Avian tidak mengerti kenapa Eva harus kabur, karena selama ini Avian tidak pernah melarang Eva berhubungan dengan siapapun. Avian takut Eva dimanfaatkan orang. Aisyah bilang Avian harus yakin eva akan pulang dan Eva tidak akan meninggalkan Avian.

Kirani heran karena Marlina meneleponnya. Lebih kaget lagi Marlina bersikap baik ditelepon dan mengajak Kirani bertemu. Kirani jadi bertanya – tanya, ada apa.

Marlina dan kirani bertemu. Marlina menangis memohon- mohon agar Marlina meninggalkan Rendy. Kirani bilang tidak bisa, karena Kirani sangat mencintai Rendy. Marlina bilang itu semua demi keselamatan Rendy. Marlina bilang semuanya tahu siapa Aby. Marlina menangis mungkin Aby tidak akan menyakiti Kirani, karena aby sangat mencintai Kirani. Tetapi bagaimana dengan Rendy? Aby bisa melakukan apapun dengan Rendy. Kirani mengingat kejahatan Aby, Kirani bilang akan memikirkan semuanya. Marlina bilang pernikahan Rendy dan kirani hanya akan menyakiti Rendy. Marlina sangat senang.

Kirani sedang bersama Rendy. Rendy menanyakan kenapa sepertinya Kirani bersedih. Kirani bilang dia sangat bahagia akan menikah dengan Rendy, dan Rendy pun juga bilang sangat bahagia akan menikah degan Kirani. Padahal jauh dilubuk hatinya, Kirani memikirkan kata – kata Marlina agar Kirani mau membatalkan pernikahannya dengan Rendy. Marlina bilang itu semua demi keselamatan Rendy.

Kirani datang menemui Aisyah, dan bilang pernikahannya dengan Rendy terancam batal. Aisyah tanya kenapa? Kirani telah bertemu dengan Marlina, yang meminta Kirani meninggalkan Rendy. Marlina takut pernikahan itu akan membahayakan keselamatan Rendy, kareba Aby tidak akan tinggal diam. Kirani tidak mau Rendy kenapa – kenapa.

Aisyah menenangkan hati Kirani dan bilang itu semua adalah cobaan. Asyiah yakin Kirani akan bisa menghadapi semuanya dan Aisyah juga akan tetap mendukung Kirani apapun yang terjadi.

Rendy dihadang oleh Aby dan anak buahnya. Aby memukul Rendy dan Rendy membalasnya, tapi segeran anak buah Aby bertindak sehinggal Rendy kewalahan dan Rendy jatuh ke sungai.

Kirani terbangun dari tidurnya, dan ia mimpi buruk tentang Rendy. Kirani sangat khawatir terhadap Rendy dan Kirani mengingat – ngingat apa yang telah Aby lakukan padanya. Kirani khawatir Aby juga menyakiti Rendy.

Rendy menelepon Kirani, Kirani sengaja tidak akan mengangkat telepon Rendy. Tetapi Rendy terus menelepon dan Kirani memutuskan untuk mengangkatnya. Rendy bilang sedang ada sedikit masalah dan Kirani tidak perlu khawatir. Kirani bilang apa itu perbuatan Aby. Dan Rendy bilang itu bukan perbuatan Aby. Rendy tidak mau membuat Kirani cemas.

HP Kirani berbunyi lagi. Kirani langsung mengangkatnya dan langsung memanggil Rendy. Ternyata itu adalah Aby. Aby bilang apa Rendy telah memberi tahu Kirani kalau dia kecelakaan? Aby bilang Kirani jangan macam – macam karena kalau tidak, Aby bisa membuat Rendy lebih menderita lagi.

Rendy telah sampai di rumah dan ia berusaha untuk menghubungi Kirani. Tetapi Kirani tidak sanggup mengangkat teleponnya itu. Kirani memikirkan kata – kata Marlina tentang keselematan Rendy. Kirani juga jadi benar – benar takut Aby membuktikan kata – katanya, sehinggak kekahwatiran dirinya dan Marlina juga terjadi Kirani sangat sedih.

Rendy minta izin ibunya untuk perg menemui Kirani. Marlina melarang-larang. Rendy cemas karena Kirani tidak bisa dihubungi, Marlina sangat senang berarti Kirani menuruti perintahnya untuk menjauhi Rendy. Rendy tetap memaksa pergi, Marlina bilang daripada Rendy pergi ke Jakarta malem – malem. Mending Kirani minta tolong Gustav yang ada di Jakarta untuk menemui Kirani.

Rendy akan menghubungi Gustav, tetapi Marlina bilang biar dia saja yang menghubungi Gustav. Rendy pun menuruti apa kata Marlina. Rendy menemui Marlina dan tanya apa ada kabar dari Gustav tentang Kirani. Marlina kesal karena Rendy mengganggu tidurnya, tetapi Marlina bilang dia ketiduran dan minta maaf pada Rendy.

HP Kirani berbunyi. Kirani buru – buru mengangkatnya ternyata itu adalah dari Marlina. Marlina minta tolong agar Kirani menjauhi Rendy, karena nanti akan berurusan dengan Aby. Marlina bilang jika saja lelaki itu bukan Aby, mungkin kejadiannya akan lain. Marlina bilang Aby orang yang sangat kuat. Kirani pun mengerti dan ia akan berusaha untuk tidak menemui Aby lagi. Marlina tetap meminta Kirani dan melakukan permintaannya. Marlina bilang jika Kirani telahh mengambil keputusan untuk meninggalkan Rendy, maka Kirani harus segera menghubungi Marlina.

Kirani terus memikirkan kata – kata Marlina. Kirani sangat sedih dan ayahnya bilang jika Kirani menikah dengan Rendy, maka semuanya akan baik – baik saja. Kirani tersenyum dihadapan ayahnya dan berucap dalam hati. Andai ayahnya tahu apa yang terjadi.

Pagi – pagi Marlina menemui Rendy dan bilang semalem dia menghubungi Gustav. Marlina bilang Gustav sudah ke rumah Kirani tap Kirani tidak ada di rumah. Marlina bilang sebaiknya Rendy jadi ke Jakarta, untuk melihat Kirani.

Di lobby Aisyah mendengar Dokter dan Suster yang akan menemui Pak Imran. Aisyah bergegas ke kamar Pak Imran dan menanyakan pak Imran sakit apa. Aisyah bilang dia mendengar dokter dan suster yang akan ke kamar pak Imran. Pak Imran bilang Aisyah tidak perlu khawatir karena mereka adalah dokter dan suster pribadi yang rutin memeriksa. Asiyah pergi. Tidak lama kemudian dokter dan suster itu pun pergi. Pak Imran minta tolong pada dokter dan suter itu menjaga kerhasiaan pasien itu, karena pak Imran bilang pasien itu tidak mau identitasnya diketahui oleh orang lain.

Rendy datang ke rumah Kirani dan Rendy tahu Kirani ada di dalam karena HP kirani berbunyi di dalam. Ayahnya heran kenapa Kirani tidak membuka pintu padahal Rendy ada di luar. Kirani hanya menangis. Setelah pintu tidak juga di buka, akhirnya Rendy pergi meninggalkan rumah Kirani. Kirani menangisi kepergian Rendy. Ayahnya tanya ada masalah? Kirani ragu dengan pernikahannya dengan Rendy. Ayahnya bilang apa ada yang menghasutnya, Kirani tidak sanggup bilang bahwa itu adalah permintaan Marlina demi keselamatan Rendy. Kirani hanya bilang dia tidak cocok dengan Rendy, ayahnya bilang Kirani jangan cepat – cepat memutuskan sesuatu.

Rendy menghubungi Marlina, dan curhat tentang Kirani dan ayahnya yang tidak ada di rumahnya. Marlina bilang mungkin Kirani menghabiskan waktu dengan keluarganya karena akan segera menikah. Rendy bilang dia tetap khawatir dan akan mencari Kirani. Marlina yang mendengar hal itu sangat kesal.

Aisyah memikirkan kata – kata Kirani yang akan membatalkan pernikahannya. Avian sedang mengemudi sambil memikirkan Eva. Avian melihat Kirani dan tanya apa ada masalah dengan Aisyah. Aisyah malah bertanya balik. Avian bilang dia masih kepikiran surat Eva dan Avian cemas karena selama ini selalu ada Avian yang melindungi Eva. Kalau missal Eva di belum ditemukan apa Eva baik –baik saja. Aisyah bilang Eva akan baik – baik saja dan pasti suatu saat nanti Avian akan bertemu dengan Eva kembali.

Eva sedang didorong oleh suster. Eva memakai kursi roda. Eva menyuruh suster itu agar berhenti sebentar. Eva melihat Avian dan Aisyah. Avian kembali mengemudikan mobil setelah mengantar Aisyah. Eva membuka kaca mata menatap kepergian Avian. Eva bilang sudah lama sekali tidak bertemu Avian dan Eva senang sekarang Avian punya pacar.

Rendy ke rumah Kirani, tetapi tidak ada orang di rumah. Kirani sedang ada di rumah sakit untuk menemui ayahnya berobat. Rendy mencari ke rumah sakit tetapi tidak bertemu dengan Kirani.

Kirani pulang ke rumah bersama ayahnya. Aisyah sudah ada di sana. Ayahnya bilang Kirani mau membatalkan pernikahannya dengan Rendy, Aisyah menenangkan Ayahnya dan bilang akan mencoba bicara dengan kirani.

HP Kirani berbunyi, tetapi Kirani diam saja. Aisyah melihat hal itu dan bilang apa itu telepon dari Rendy? Kenapa Kirani tidak mengangkatnya. Aisyah bertanya kalau Aisyah punya masalaha, apa kakaknya akan membantunya. Kirani bilang dia akan membantu Aisyah. Aisyah bilang oleh karena itu dia juga akan membantu Kirani kalau Kirani ada masalah.

Kirani bilang tentang permohonan Marlina agar meninggalkan Rendy, Aisyah bilang kalau Kirani benar – benar mencintai Rendy maka Kirani harus memperjuangkannya. Kirani senang karena mendapat semangat dari Aisyah untuk memperjuangkan cintanya.

Marlina datang ke rumah Davina yang pura – pura lugu. Marlina memberikan parcel, Davina langsung mengambilnya. Marlina bilang itu untuk neneknyya juga. Davina mengiyakan. Davina bilang neneknya sedang tidur. Marlina semakin percaya kalau Davina itu benar – benar bodoh.

Marlina menawari apa Davina mau menikah dengan Rendy anaknya. Davina dengan antusias menjawab mau dan menanyakan kapan Davina akan menikahnya. Davina juga dengan wajah polosnya bilang, rasanya seperti mimpi kalau ia akan menikah. Marlina bilang itu bukan mimpi. Tiba – tiba saja HP Marlina berbunyi.

Marlina mendapatkan telepon, yang ternyata itu dari Kirani. Marlina menanyakan apakah Kirani sudah mengambil keputusan. Kirani bilang sudah. Marlina bilang dia yakin pasti pilihan Kirani adalah yang terbaik buat Rendy. Marlina bilang dia sudah membelikan apartemen buat Kirani dan Aisyah, terus Marlina juga bilang apa Kirani mau lagi yang lain, missal Kirani mau mobil. Kirani bilang dia tidak perlu semua itu, Kirani bilang dia memutuskan tetap akan menikah dengan Rendy.

Mendengar hal itu Marlina sangat marah, dan bilang Kirani tidak mencintai Rendy karena memilih Rendy disakiti oleh Aby. Kirani bilang dia sangat mencintai Rendy dan bilang Aby harus melangkahi mayat Kirani dulu sebelum menyakiti Rendy.

Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Read This!!!