Kirani dan Aisyah melarikan diri. Aby mengejarnya dari belakang. Asiyah terjatuh, Kirani akan menolongnya, tetapi Aisyah bilang agar Kirani terus berlari. Kirani lari meninggalkan Aisyah dia bertemu dengan Habib. Aisyah menarik kaki Aby yang sedang berlari sehingga Aby terjatuh. Aby kehilangan jejak Kirani. Aby tersenyum dengan sinis dia tahu kemana perginya Kirani. Kirani dan Habus sampai kerumah pak Herlan.
Kirani mengajak ayahnya untuk pergi sementara karena Aby pasti akan datang untuk mengejarnya. Kirani kaget karena diluar ada Aby, akhirnya Kirani, Habib dan Pak Herlan pergi bersembunyi ke belakang. Aby masuk kedalam rumah itu dan memanggil – manggil nama Kirani. Pak Herlan, Habib dan Kirani sampai naik keatap untuk bersembunyi. Mereka hamper saja ketahuan karena pak herlan kurang hati – hati sehingga ada serpihan dari atap yang jatuh ke pundak Aby. Aby akhirnya pergi karena ia menganggap tidak ada orang dirumah itu. Pak Herlan kambuh penyakitnya dan pingsan, Aisyah dan Habib membawanya ke rumah sakit.
Sementara itu Aisyah terjaring razia, karena Aisyah tidak membawa identitas. Polisi itu menahannya dan bilang Aisyah akan berada terus di penjara sampai ada keluarga yang datang untuk menjaminnya. Aisyah terlihat pasrah karena ia tidak punya keluarga untuk menjaminnya.
Habib dan Kirani datang ke kantor polisi untuk membebaskan Rendy. Tapi Rendy tidak bias dibebaskan, karena harus ada jaminan dari pengadilan. Habib dan Kirani juga tidak bias menemui Rendy karena jam besuk telah habis.
Di tempat berlainan Kirani dan Aisyah saling berdoa dan mendoakan dan ia merasa ada ikatan batin satu sama lain.
Avian terus menunggu Eva yang telah beberapa hari tidak kunjung pulang juga.
Rendy di bebaskan oleh pengacaranya. Rendy memanggil Kirani yang akan pergi bersama Habib, keduanya sangat senang karena Rendy akhirnya bebas. Kirani mengatakan dirinya telah ditolong oleh seorang perempuan.
Kirani bilang ayahnya di rumah sakit, Rendy bilang dia akan melunasi biaya berobat ayahnya. Kirani ga tahu harus berterimaksih dengan apa atas kebaikan Rendy. Rendy khawatir Aby akan terus mengganggu Kirani, Kirani bilang dia akan hati – hati.
Avian melaporkan kehilangan adiknya, yaitu Eva. Di kantor polisi Avian bertemu dengan Aisyah. Avian memanggil Aisyah dan polisi itu bilang Aisyah ditahan karena tidak memiliki identitas, Avian bersedia menjamin kebebasan Aisyah akhirnya Aisyah dibebaskan.
Avian membawa Aisyah ke Apartemen yang tadinya akan dijadikan hadiah untuk Eva. Aisyah berterimakasih kepada Avian. Avian bilang kedatangannya ke kantor polisi untuk melaporkan Eva, adiknya yang telah menghilang. Aisyah berkata dia akan mendoakannya.
Avian memberikan uang untuk membeli pakaian karena sejak bertemu Aisyah, Aisyah tidak pernah berganti pakaian. Aisyah bilang bahwa tasnya hilang. Aisyah tidak mau menerima uang itu, Avian memkasanya dan mengatakan uang itu pinjaman dan Avian akan memotongnya dari gaji Aisyah.
Rendy bilang kepada keluarganya ia telah mempunyai calon untuk dijadikannya istri. Ibu nya tampak tidak senang tapi berpura – pura senang dihadapan Rendy. Ayahnya bilang dia ingin cepat segera melamar calonnya itu untuk Rendy.
Dokter bilang Kirani harus segera melunasi biaya operasi, kirani bilang calon suaminya akan membayar semuanya nanti. Dokter bilang biaya nya harus dibayarkan diawal karena sudah menjadi prosedur nya seperti itu. Dokter juga mengatakan harus secepatnya, karena dokter nya bias saja kembali ke Amerika.
Aby mendatangi rumah Kirani. Seorang ibu mengatakan pada Aby bahwa Kirani sudah pindah rumah. Kirani dan Pak Herlan pulang naik becak menuju rumahnya. Dia melihat Mobil Aby. Kirani dan Pak Herlan turun dari beca dan bersembunyi. Setelah Aby pergi, Kirani membayar becak dan akan kerumahnya. Ibu yang tadi bertemu dengan Aby bilang tadi Aby mencari Kirani. Ibu itu menawari Pak Herlan dan Kirani untuk tinggal dirumahnya sementara waktu.
Aby berteriak – teriak dan mengamuk dirumahnya. Dia berbicara kepada anak buahnya ditelepon agar mencari yang namanya Pak Herlan penderita tumor otak di seluruh Rumah Sakit.
Marlina menemui seorang laki – laki (Adipura, coz belum tahu berperan jadi siapa di MnM ini). Marlina menmpar laki – laki itu (Adipura). Laki – laki itu mengancam akan membongkar penyamarannya menjadi Marlina. Marlina yang ternyata palsu itu bilang dia tidak akan takut terhadap laki – laki itu, karena orang – orang pasti akan lebih mempercayai dirinya.
Marlina marah karena dari dulu laki – laki itu tidak berhasil untuk mencari perempuan yang cantik, lugu dan bego untuk dijadikan istri oleh Rendy tidak dia temukan. Laki – laki itu bilang dia akan lebih berusaha, Marlina bilang semuanya sudah terlambat karena Rendy sudah mempunyai calon sendiri.
Laki – laki itu tetap membujuk Marlina, akhirnya Marlina bilang dia akan memeberi waktu laki – laki itu untuk mencari perempuan seperti kriteria di atas dan marlina akan menyingkirkan calon pilihan Rendy.
Marlina bilang ke laki – laki itu agar tidak ada seorangpun yang tahu, kalo mereka itu bekerja sama. Marlina tidak mau rencananya untuk menguasai harta Rendy gagal.
Avian menemukan surat yang menyatakan Eva hamil. Avian menemui dokter tempat Eva konsultasi dan menanyakan pada dokter itu apakah Eva pernah datang bersama dengan seorang laki – laki. Dokter itu bilang Eva selalu datang sendiri.
Pak herlan memberi tahu kirani, dari mana untuk mulai mencari adiknya itu. Pak Herlan memberikan surat – surat dulu, saat ia masih suka berkomunikasi dengan ibu angkatnya Aisyah. Aisyah berterimaksih karena ayahnya itu telah menjaga surat – suratnya yang akan dia gunakan. Aisyah juga berjanji dia akan tetap mencari adiknya apapun yang terjadi.
Di apotik, saat akan membayar obat, Kirani menemukan dompet yang jatuh. Petugas apotik itu bilang dompet itu milik bapak yang tadi, yang terjatuh karena buru – buru pergi karena mendapatkan telepon. Kirani bilang dia akan mengembalikan dompet itu. Kirani mengejar lelaki itu tapi kehilangan jejak, akhirnya Kirani membuka identitas yang ada di dompet itu. Ternyata laki – laki itu bernama Pak Imran. Kiranii datang ke apartemen pak Imran untuk mengembalikan dompet. Pak Imran berterimakasih kepada Kirani. Kirani akan pergi, Pak Imran menanyakan namanya. Pak Imran terdiam saat Kirani bilang nama saya KIRANI. (sepertinya Pak Imran ini ayah kandung Kirani dan Aisyah).
Aisyah janjian bertemu dengan orang yang disuruh pak Avian untuk mengurus identitasnya. Aisyah berada dalam lift yang sama dengan Kirani mereka berbincang – bincang. Aisyah bilang dia ke Jakarta sebenarnya untuk mencari kakaknya yang telah terpisah lama. Di lobby Aisyah berpisah dengan Kirani karena Aisyah sudah ditunggu oleh orang.
Saat Aisyah pergi Kirani baru sadar kalo Aisyah itu memiliki nama seperti nama adik yang dicarinya dan Kirani juga teringat cerita Aisyah di lift, bahwa Aisyah mencari kakaknya. Kirani buru – buru mengejar Aisyah, tapi Kirani kehilangan jejak.
0 comments:
Post a Comment