Seseorang menyruh seorang laki - laki untuk membujuk aisyah untuk menjual Lahannya. Tetapi Aisyah tidak mau menjualnya, sehingga seseorang itu menyruh lalik – laki itu untuk membakar rumahnya. Karena baginya rumah itu tidak terlalu penting, karena baginya yang penting itu adalah lahan tanahnya. Malam saat Aisyah tidur rumah itu di Bakar, terjadilah kebakaran lalu aisyah bangun dan terbatuk – batuk kareana ada asap dan api dirumahnya. Aisyah syok dan para tetangga datang untuk memadamkan api. Tapi malang api terlalu besar, rumah tidak bisa di selamatkan. Tapi Aisyah selamat.
Siangnya Aisyah datang ke rumahnya yang terbakar, terbayang kenangan waktu bersama ibunya semasa ibunya masih hidup. Aisyah berjalan di puing – puing yang tersisa. Lalu aisyah melihat lemari kecil ibunya, lalu ia menemukan sebuah kotak yang berisi surat – surat. Aisyah bertanya surat – surat sapa ini? Aisyah lalu membaca – baca surat itu. Akhirnya dari surat itu Aisyah jadi tahu kalo aisyah punya saudara kandung perempuan, seorang kakak perempuan yang dipisahkan sejak kecil yang bernama Kirani. Aisyah juga akhirnya tahu kalau Ibu yang selama di anggapnya Ibu itu bukan Ibu kandungnya. Aisyah bertekad dia akan mencari kakak perempuannya.
Di lain tempat ada seorang perempuan yang sedang berlari kencang, dia di kejar – kejar oleh beberapa laki – laki. Perempuan itu adalah KIRANI. Di dekat tempat itu juga ada rendy yang sedang berurusan dengan polisi karena masalah SIM. Kirani akhirnya masuk ke dalam truk yang sedang behenti untuk bersembunyi. Rendy masuk dan mengemudikan truk itu. Lalu rendy dan temannya mencium bau sesuatu, seperti bau parfum perempuanperempuan. Ternyata parfum itu berasal dari KIRANI. Akhirnya KIRANI mebuka penutup kain sarung yang menutupi tubuhnya, tentu saja RENDY dan temannya kaget. KIRANI cepat – cepat mengatakan dia tidak bermaksud berbuat jahat, tadi dia hanya sembunyi saja. Akhirnya RENDY mengantarkan KIRANI naik taxi.
RENDY dan KIRANI berbincang – bincang sambil menunggu TAXI.
RENDY: “kamu cantik sekali seperti bidadari”.
KIRANI: “nama saya KIRANI, bukan bidadari”.
RENDY: “Tapi saya akan tetap memanggil kamu bidadari karena kamu cantik seperti bidadari”.
KIRANI: “ Memangnya kita akan ketemu lagi?”
RENDY: “Ya, ga da tahu. Siapa tahu aja. Sapa tahu kita jodoh.”
Kirani hanya tersenym mendengarkan RENDY.
RENDY: “atau gini, kalo misalnya kita bertemu lagi berarti kita jodoh. Kalo missal kita ga bertemu lagi berarti kita ga jodoh. Gimana?”
KIRANI: “Maaf, tapi itu benar – benar tak mungkin terjadi”.
Lalu taxi yang ditunggu datang, setelah mengucapkan terima kasih KIRANI pergi.
RENDY berbicara dalam hati, “kalau missal dia jodoh saya pasti dia akan menoleh”
Lalu kirani membuka pintu Taxi dan sebelum masuk ia menoleh kepada RENDY. RENDY tersenyum senang.
Dirumah KIRANI, KIRANI sedang berdoa setelah salat. Ia mengatakan Ia sangat mencintai RENDY yang baru saja ditemuinya itu, tapi itu tidak mungkin karena sebentar lagi KIRANI akan menikah dengan ABY, seorang laki – laki yang akan membantu biaya pengobatan ayahnya yang sedang sakit.
Hari pertunangan KIRANI dan ABY tiba. Cincin tunangan yang diberikan ABY adalah cincin tunangan yang sama, yang dulu dipakaikan almarhum ayahnya ABY ke ibunya. Tetapi Ayahnya ABY meninggal di hari pertunangan dengan ibunya.
Lalu ada yang bertanya kepada ABY, “kalo ayah anda meninggal di saat pertunangan dengan ibu anda, berarti anda???”
ABY menatap ibu itu dengan tajam lalu ia tersenyum, “iya, saya adalah anak haram”.
Semua orang yang hadir di acara pertunangan itu tentu saja kaget.
ABY, “kamu ga apa – apa kan?”
KIRANI, “ Ya, Aku terima pertunangan ini”.
Lalu ABY memasangkan cin – cin di jari KIRANI.
Tamu – tamu sudah pada pulang. ABY tidak langsung pulang ia berbicara dengan KIRANI.
ABY mengungkapkan perasaannya pada KIRANI bahwa ia adalah orang yang sangat beruntung, “aku adalah orang yang paling bahagia yang kamu kenal, aku mendapatkan segalanya, minta apa lagi coba aku pada Tuhan?”
KIRANI bilang, “aku adalah bahagia, kalau aku bisa mengobati ayah sembuh dari penyakitnya”.
ABY bilang, “jika itu yang bikin kamu bahagia, aku akan membereskan semua biaya pengobatan dan operasi ayahnya”.
ABY bertemu dengan EVA.
EVA, “aku tahu sekarang kamu akan menikah”
ABY, “terus apa?”
EVA, “aku hamil, dan aku mau kamu tanggung jawab”.
ABY tidak mau bertanggung jawab dan ia menyruh EVA untuk menggugurkan kandungannya. EVA tidak mau melakukan hal itu, dan RENDY tetap bilang dia gam au bertanggung jawab meskipun EVA mengancam EVA akan datang ke pesta pernikahannya.
ABY memberikan cek pada EVA dan EVA merobek cek itu. EVA bilang dia akan datang ke pesta pernikahannya ABY, dan ABY bilang dia ga kan segan-segan menghancurkan hidup eva.
AISYAH turun dari kereta dan ia tampak bertanya pada orang – orang tentang alamat yang dicarinya. Ia sampai ke pada sebuah rumah, yang sama persis dengan alamat yang dicarinya. Ia mengetuk pintu rumah, lalu muncul seorang wanita. Aisyah beripikir dalam hati mungkinkah perempuan yang ada didepannya itu adalah kakaknya. Aisyah bertanya apa benar ini rumah pak Herlan? Perempuan itu bilang Pak Herlan memang pernah tinggal dirumah itu. Tapi itu adalah 5 tahun yang lalu. Aisyah sangat kecewa. Perempuan itu meminta aisyah menunggu, dia akan meminta alamat Pak Herlan pada Ayahnya.
Rendy sedang ada di sebuah gedung, saat itu juga ada Aby dan Kirani. Ada orang yang menabrak Kirani sehingga Ijazah yang dipegang oleh Kirani jatuh ke bawah, disana ada Rendy dan perempuan. Rendy akan memanggil ijazah itu tetapi ada telepon dari ibunya. Aby dan kirani turun dan mengambil Ijazah yang sedang di pegang oleh perempuan yang bersama Rendy. Tampak perempuan itu menyukai Aby, dan perempuan itu kecewa sekali saat Aby bilang bahwa Ijazah itu milik Kirani, calon istrinya.
Aby dan Kirani keluar dari gedung dan berjalan ke mobil, saat itu juga Eva mengawasi terus Aby dan kirani.
Aisyah mendatangi sebuah perusahaan, Ia menanyakan tentang Pak Herlan kepada resepsionis. Resepsionis bilang mungkin dulu Pak Herlan kerja disini, tapi sekarang tidak karena tidak ada yang bernama Pak herlan yang bekerja di perushaan itu. Aisyah sangat sedih dan kecewa.
Di Perushaan itu Avian sedang menunggu orang yang mau di interview, karyawannya bilang orang nya sudah menunggu di lobby. Avian melihat Aisyah dan Avian mengira Aisyah lah orang yang akan diwawancaranya itu. Avian mengajak Aisyah masuk ke dalam ruangan.
Avian memberikan pertanyaan – pertanyaan pada Aisyah, Aisyah menjawab pertanyaan – pertanyaan itu. Akhirnya Aisyah bertanya kenapa Avian memberikan pertanyaan – pertanyaan itu? Tentu saja Avian menjawab karena itu untuk interview kerja. Aisyah kaget dan Aisyah mengatakan bahwa Avian telah salah paham. Lalu Aisyah pergi, tidak lama kemudian Avian mencari Aisyah. Avian telah jatuh hati pada pemikiran Aisyah yang beripikiran dan mengaitkan sesuatu dengan agama.
Di rumah Pak Herlan mengatakan pada Kirani, bahwa Kirani itu bukan anak kandungnya. Kirani kaget dan tidak percaya apa yang telah dikatakan oleh pak Herlan. Pak Herlan dan Kirani berpelukan, dan Kirani bilang sampai kapanpun Kirani akan menganggap Pak herlan ayah kandungnya, karena Kirani tahu ayahnya juga sangat menyayanginya. Pak Herlan juga memberitahu kalau kirani mempunyai adik kandung yang bernama Aisyah. Kirani bertekad akan mencarinya setelah pernikahannya dengan Aby.
Eva datang kerumah Aby. Aby memberi cek Rp. 500 juta, dan Eva pun kembali merobeknya. Karena Eva ingin Aby bertanggung jawab, bukan menginginkan uangnya. Eva menunjukan saputangan dan bensin untuk menyalakan api. Aby ketakutan, dan makinn ketakutan setelah Eva membakar saputangan itu dengan Api. Tampak bahwa Aby mempunyai trauma dengan api.
Dirumah, Avian terus teringat pada kata – kata Aisyah. Eva pulang kerumah dan Avian menanyakan, kenapa adiknya itu baru pulang? Eva berbohong dengan mengatakan ia ada acara dengan teman – temannya. Sebagai kakak, Avian punya perasaan bahwa adiknya itu sedang ada masalah. Lalu Eva memeluk Avian dan menangis.
Kirani bertanya – Tanya dan memohon pada Tuhan agar selalu menjaga adiknya dimanapun berada, karena ia belum bias bertemu dan menjaganya.
Marlina bilang kepada Rendy bahwa ia sangat bangga kepada Rendy karena mempunyai anak yang soleh, dan Rendy pun bilang bahwa ia sangat bangga pada ibunya dan telah mengganggap Marlina sebagai ibu kandungnya. Tiba – tiba Marlina mendapat kabar darpi Gustav, kalau ia di tahan oleh polisi. Marlina tidak bias ke kantor polisi akhirnya Rendy yang datang ke kantor polisi.
Aisyah sedang berjalan, lalu ia sampai di depan gedung yang sedang ada acara pernikahan, Aisyah sangat kaget dia melihat karangan bunga yang bertulisakan selamat untuk KIRANI dan ABY. Dari dalam mobil turun seorang perempuan yang memakai gaun pengantin, perempuan itu tersenyum. Aisyah ingin mengucapkan sesuatu, tapi dirinya tampak pusing.
0 comments:
Post a Comment