Monday, November 15, 2010

Putri Yang Ditukar episdoe 93 dan 94

Sinopsis Sinetron Putri Yang Ditukar episdoe 93 dan 94

Ihsan pulang diantar Arman. Wisnu kaget melihat Ihsan yang terluka, Ihsan bilang tadi dia sedang memikirkan Utari. Ihsan mencari Utari, Wisnu bilang Utari pergi ke rumah Zahira. Ihsan sangat marah. Ihsan akan mencari Utari ke rumah Prabu, Ihsan tidak mau Prabu menginjak  - nginjak harga diri Utari. Arman menwarkan diri untuk mengantar Ihsan.

Zahira memikirkan Utari. Zahira merasa menyesal karena ia diam saja saat Prabu mengusir Utari, seharusnya dirinya menolong Utari karena Utari begitu menyayanginya. Zahira sangat sedih, dan berharap Utari tidak membencinya karena sikapnya.

Utari kembali ke rumah Prabu, dan berniat akan membawa Zahira. Amira datang dan melihat Utari sedang memohon - mohon pada Aini dan Prabu. Utari minta Aini mengizinkan agar Zahira tinggal bersamanya, Aini bilang itu tidak mungkin karena Zahira adalah putrinya dan tidak akan membiarkan Zahira pergi lagi. Utari terus memohon - mohon. Amira sangat sedih sekali, karena Utari sampai bersikap seperti itu demi Zahira. Prabu yang melihat hal itu, ikut sedih merasakan penderitaan Amira karena Utari lebih sayang pada Zahira.

Prabu tiba - tiba berkata, Utari boleh membawa Zahira pergi. Itu membuat Utari senang. Lalu Prabu bilang tetapi ada syaratnya, Utarri boleh membawa Zahira pergi, tetapi Amira harus tinggal bersama Prabu. Aini sangat marah dan bilang Prabu sangat tega pada Zahira dengan bilang seperti itu. Zahira berpikir dan dia sangat sedih, karena ternyata Prabu lebih memilih Amira daripada dirinya. Amira bilang Prabu tidak boleh seperti itu, karena Zahira adalah putrinya, maka Prabu harus mempertahankan Zahira dari Utari.

Utari diam saja. Prabu bertanya pada Utari, silakan bawa Zahira dan Amira akan tinggal bersamanya? Utari diam saja. Prabu terus bertanya pada Utari. dan Utari pun tidak bisa menjawab. Zahira marah pada Prabu karena terus memaksa Utari untuk menjawab. Zahira bilang Prabu tidak usah seperti itu pada Utari, kalau menginginkan Amira bersamanya.

Prabu bilang, Zahira jangan salah paham. Dia bertanya seperti itu pada Utari, bukan karena dia lebih sayang pada Amira, tetapi karena ia sangat menyayangi Zahira. Prabu bilang Utari bingung tidak bisa menjawab, untuk melepaskan Amira karena Amira adalah anaknya, sementara Zahira bukan. Prabu bilang dia merasakan hal yang sama, sangat berat untuk melepaskan anak kandung demi orang lain.

Utari dan Amira kembali ke rumah. Amira berpikir mungkin tadi ibunya tidak menjawab pertanyaan Prabu adalah  karena yang diinginkan Utari itu adalah Zahira, bukan dirinya. Hal ini terbukti dengan sikap Utari yang masih dingin pada Amira. Amira sangat sedih sekali.

Rizki menghibur Amira yang sedih, karena merasa Utari lebih menyayangi Zahira. Amira lalu bertanya tentang masalah Leny apa sudah ada kabar? Rizki diam. Amira buru - buru sadar dan minta maaf kalau ucapannya telah membuat Rizki sedih. Rizki bilang dia tidak apa - apa.

Utari marah pada Zahira yang membela Utari. Sedangkan Zahira tahu Utari jelas - jelas ingin membawa pergi Zahira. Prabu menenangkan Aini dan Zahira pun minta maaf. Aini bilang pada Zahira dia hanya tidak mau kehilangan Zahira lagi.


Ihsan marah melihat Utari yang terus saja sedih dan terpuruk sejak kepergian Zahira. Ihsan bilang Utari harus bangkit dan kembali bekerja demi kelangsungan hidup keluarganya. Amira bilang Ihsan tidak usah marah pada Utari, karena Amira telah mengerjakan semua pekerjaan Utari jadi Ihsan tidak usah khawatir.


Tirta bertanya pada Erlangga tentang kemipiripan wajah antara Erlangga dan Meisya, Erlangga marah dan bilang yang mempunya wajah seperti dirinya itu bukan satu atau dua orang, jadi jangan curiga terhadap dirinya apalagi mengira ada hubungan daran antara Erlangga dan Meisya. Erlangga bilang pada Tirta agar jangan memikirkan hal itu dan yang harus dilakukannya hanyalah balas dendam pada Prabu.


Aini meminta izin Prabu untuk merayakan ulang tahun Zahira yang akan tiba sebentar lagi, Prabu menyambut baik usul Aini. Selena dan Meiya tidak setuju, Prabu marah dan menyuruh mereka pergi kalay tidak suka. Prabu bilang Zahira belum pernah di rayakan sementara Meisya selalu dirayakan.


Prabu berpikir Amira juga sebenar lagi berarti akan ulang tahun, karena Zahira dan Amira lahir di tanggal yang sama dan rumah sakit yang sama. Prabu tak sengaja lalu bertemu dengan Amira. Prabu bilang apa Amira mau merayakan ulang tahun yang akan tiba sebentar lagi. Amira kaget karena Prabu tahu tanggal lahirnya, Ptabu bilang karena tanggal lahir Amira dan Zaira sama, dan Rumah Sakit bersalinnya pun sama. Zahira mendengar semua perkataan Prabu pada Amira. Zahira langsung mengkonfirmasi tentang kebenaran tanggal dan tempat lahirnya yang sama dengan Amira, Prabu mengiyakan.


Zahira pulang ke rumah dan menanyakan pada Aini tentang kelahirannya. Aini membenarkan kalau Zahira dan Amira lahir bersamaan. Zahira lalu berkata pada Aini, jangan - jangan benar kalau dirinya dan Amira itu tertukar, karena Prabu lebih sayang pada Amira. Aini minta tolong agar Zahira jangan bicara seperti itu lagi.


Amira kembali ke rumah dan bicara tentang kelahirannya pada Utari. Utari berpikir kalau misal Amira dan Zahira lahir bersamaan, bisa jadi Amira dan Zahira itu tertukar. Amira bilang mungkin. Wisnu datang dan marah mendengar Amira. Wisnu bilang kalau Amira itu ingin menjadi anak Prabu. Amira bilang dia tidak pernah berpikir seperti itu, Utari juga minta Wisnu jangan kasar pada Amira. Wisnu tetap kasar. Lalu Ihsan datang dan membentak Wisnu.


Aini marah pada Prabu karena membuat Zahira sedih. Selena malah menyalahkan Aini dan bertanya seharusnya sadar Zahira itu anak siapa? apa benar anak Prabu? Prabu marah pada Selena dan bilang kalau Selena itu tidak pernah bicara benar. Aini mengusir Prabu tetapi Prabu minta maaf dan membuat Aini luluh.


Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Read This!!!