Friday, September 24, 2010

Putri Yang Ditukar episode 5

Rizky tidak mengerti ibunya, dan bilang dia akan tetap mengatakan hal yang sebenarnya pada Ihsan dan akan minta maaf pada Prabu. Ibunya memohon, dia tidak ingin bisnis yang dijalinnya dengan Prabu hancur begitu saja. Ibunya memohon dan bilang jika Rizky mau berbohong pada Ihsan, ibunya akan mempertemukan Rizky dengan ayah kandungnya. Rizky setuju karena Rizky sangat ingin bertemu dengan ayah kandungnya.. Rizky akan bilang bahwa Ihsan itu adalah ayahnya agar Ihsan tidak memberitahu Prabu, karena tidak mungkin Ihsan melaporkan Rizky ke Prabu, kalau Ihsan tahu Rizky adalah anaknya.

Ibunya Rizky menyuruh Ihsan dibawa ke Jakarta tanpa seorang pun yang tahu. Ketika Rizky akan membawa Ihsan ke mobil, Ihsan jatuh. Saat itu Amira melihat Ihsan terjatuh, tetapi tidak sempat melihatnya. Amira bilang dia hanya ingin menolong, tetapi Rizky bilang tidak perlu dan menyuruh Amira kembali kerja. Ihsan mendengan suara Amira, dan seperti tidak asing bagi Ihsan suara itu.

Zahira sedang di obati. Selena dan Meisya berharap Zahira tidak selamat. Berbeda dengan Prabu dan Aini yang sangat khawatir. Dokter bilang Zahira tidak apa – apa, hanya patah tulang biasa. Dokter itu meminta Prabu agar Zahira tidak di bawa pulang, karena kondisinya masih harus dalam pengawasan. Aini dan Prabu melihat keadaan Zahira, Prabu bilang dia bisa mati kalau Zahira kenapa – kenapa. Meisya dan Selena sangat kesal mendengar hal itu.

Arman sedang mencuci mobil, dia memikirkan Zahira yang sedang liburan ke Villa. Bi Surti datang, Arman yang sedang melamun menganggap Bi Surti itu Zahira. Bi Surti marah kepada Arman, karena dikepalanya hanya ada Zahira. Kalau Prabu tahu Arman suka Zahira, Bi Surti takut mereka akan dipecat dan diusir.

Wisnu ingin melihat Arman, tak sengaja Arman juga melihat Wisnu. Arman ingat Wisnu adalah orang yang membuang kalung Amira, Arman bertanya kenapa Wisnu tahu tempat Arman tinggal. Wisnu bilang kemarin ia melihat Arman di kampus.

Arman dan Wisnu sedang berbicara. Bi Surti memanggil Arman yang malah ngobrol dengan orang asing dan bukannya bekerja. Wisnu mendengar Bi Surti. Wisnu kaget dia tidak mau Surti melihatnya. Wisnu segera pergi.

Bi Surti bilang Arman ngobrol dengan siapa? Arman bilang dia berbincang dengan orang yang mungkin tinggal sekitar sini, dan bilang ciri – cirinya. Bi Surti berpikir dalam hati, ciri – ciri yang disebutkannya sama seperti dengan Wisnu, kakaknya.

Aini mengucapkan terimakasih kepada Amira. Prabu melihat Aini yang sedang bersama Amira. Prabu tidak suka Aini dekat – dekat dengak Amira karena bagaimanapun Amira tahu kalau Prabu lah yang membunuh ayahnya. Prabu menyuruh Aini segera menemani Zahira. Aini pergi. Prabu bilang ke Amira, kalau Amira jangan coba – coba mendekati Zahira dan Aini.

Prabu dan Aini mendapat informasi kalau kuda itu di lukai dengan sengaja, sehingga membuat Zahira terjatuh. Selena dan Meisya takut kalau ketahuan, tapi Selena dan Meisya punya rencana. Prabu dan Aini mengadukan masalah kuda itu kepada ibunya Rizky. Prabu menuduh Meisya yang melukai itu, tetapi Selena membela Meisya dan mengatakan bisa saja Amira yang melukai kuda itu. Karena bisa saja Amira dendam karena Prabu dituduh membunuh ayahnya. Prabu terpancing.

Prabu mendatangi Amira dan bilang sebaiknya Amira mengaku kalau Amiralah yang melukai kuda itu. Prabu ingin mencari bukti pisau yang dipakai untuk melukai kuda itu. Prabu menemukan pisau itu dalam tas Amira. Semuanya sangat kaget. Selena dan Meisya sangat senang, karena rencananya berhasil.

Prabu mengambil pisau itu dengan tissue dan menunjukan pisau itu kepada Amira, tetapi Amira tetap tidak mengaku. Prabu akan membawa Amira ke kantor polisi. Aini melarangnya. Prabu yakin sidik jari Amira ada di pisau itu. Meisya ketakutan saat prabu akan membawa pisau itu ke kantor polisi, karena sidik jari Meisya ada dalam pisau itu. Selena langsung membujuk Prabu agar tidak memperkarakan Amira ke kantor polisi. Prabu menyetujuinya, karena Prabu pun takut kalau kasus pembunuhan Ihsan akan terungkap.

Ibunya Rizky penasaran dengan tuduhan Amira atas pembunuhan ayahnya. Tetapi ibunya Rizky menganggap hal ini bagus, karena Prabu akan menganggap jatuhnya Zahira murni keccelakaan.

Amira melihat keadaan Zahira dan bilang kalau dia tidak melakukan apapun terhadap Zahira. Zahira dan Aini bilang dia percaya pada Amira, kalau Amira bukanlah pelakunya. Amira senang. Zahira kembali melihat kedekatan Amiran dan Aini. Zahira heran karena sepertinya mereka itu sangat akrab sekali.

Prabu dan keluarganya telah pulang ke Jakarta. Arman kaget melihat Zahira yang terluka dan akan membantunya berjalan. Tetapi selena membentak Arman dan menyuruh Arman mengangkat barang – barang.

Amira bilang pada Utari bahwa Zahira kecelakaan. Utari sangat senang, karena Zahira adalah putra Prabu seorang pembunuh. Amira kaget karena dulu ibunya tidak percaya Prabu yang membunuh. Utari bilang sekarang dia sudah tahu semuanya. Tetapi utari tidak bisa berbuat apa – apa, karena ancamannya adalah nyawa Zahira.

Wisnu datang dan bilang Utari tidak boleh senang kalau Zahira kecelakaan, karena dia adalah anak ihsan. Amira dan Utari kaget. Saat Utari dan Amira menanyakan apa maksud Wisnu? Wisnu mengelak bahwa tadi dia tidak mengatakan apapun dan maksudnya adalah, Zahira dan Amira seumuran. Jadi utari tidak boleh mendoakan yang jelek, karena bisa saja itu menimpa Amira. Utari mengerti, dan bilang pada Wisnu. Utari hanya ingin membuat Prabu merasakan kehilangan orang yang sangat dicintainya.

Ihsan menemui Rizky dan ingin melihat Album keluarga. Rizky bilang di album itu hanya ada Rizky dan ibunya saja. Lalu Ihsan menanyakan namanya pada Rizky. Risky diam saja. Ihsan memohon – mohon agar Rizky memberitahukan namanya. Risky bingung harus jawab apa. Risky terselamatkan oleh HP yang berbunyi. Risky mengangkat telepon dan meninggalkan Ihsan.

Meisya kesal karena harus ke kampus satu mobil dengan Zahira. Arman membukakan pintu untuk Zahira dan berniat mengantarkan Zahira masuk. Meisya teriak minta dibukakan pintu, karena Meisya juga majikan Arman. Akhirnya Arman membukakan pintu untuk Meisya dan kembali akan mengantarkan Zahira. Meisya melarang Arman menemanni Zahira dan menyuruhnya untuk memarkirkan mobil.

Meisya meminta Zahira mengantarkan kopi panas ke kelasnya, karena Zahira tidak membawa buku. Buku Zahira di bawa oleh Arman, Arman membantu Zahira karena tangan yang satu milik Zahira patah. Meisya menjebak Zahira sehingga kopi yang dibawa Zahira tumpah dan mengenai kaki Meisya.

Meisya meminta Zahira berlutut untuk membersikan sepatu dan kakinya yang kena tumpahan kopi. Risky melihat semua itu dan bilang Meisya tidak pantas menyuruh adiknya sendiri seperti itu. Meisya bilang dia tidak sudi memiliki adik seperti Zahira. Zahira bilang dia akan membersihkan kaki Meisya, tetapi Rizky mengambil Tissu dari tangan Zahira dan membersihkan kaki Meisya. Meisya teriak – teriak meminta Rizky menghentikan semua itu karena yang Meisya inginkan adalah Zahira yang membersihkannya.

Arman melihat kejadian itu dan heran karena Rizky yang sombong dan angkuh itu mau membantu Zahira. Zahira berterimakasih kepada Rizky yang telah menolongnya. Zahira melihat sisi baik dari Rizky yang selama ini sombong dan angkuh.

Wisnu datang ke tempat Utari berjualan. Tiba – tiba ada Prabu yang merusak dagangannya. Wisnu dan Utari marah – marah dan bilang Prabu itu pembunuh. Prabu mendorong Utari hingga terjatuh, saat itu Amira datang.

Prabu pergi dan dan Wisnu melempari Prabu. Prabu menarik dan akan menyiksa Amira karena mengira Amiralah yang melempar dirinya. Wisnu sangat senang melihat Prabu menyiksa anaknya Amira, darah dagingnya sendiri. Utari berlutut memohon – mohon agar Prabu melepaskan Amira. Prabu pergi. Amira bilang ibunya tidak perlu berlutut di depan Prabu seperti itu. Utari bilang dia hanya tidak ingin melihat Amira tersiksa. Utari dan Amira menangis dan berpelukan.

Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

1 comments:

Anonymous said...

Lewat tokoh prabu yang tetap setia terhadap aini yang telah meninggal dengan tidak menikah lgi maka akan jdi insprasi sekaligus motifasi bgi para duda untuk menjujung tinggi arti kesetian terhadap pasangnya dan menghargai lembaga perkawinan.
selain itu menujukan bapak bza berperan ganda baik sebagai ayah maupun ibu.
Bila ibu seorang diri putri-a hingga berhasil,itu bza tpi bla prabu seorang diri berhasil mendidik,membimbing dan menghantar amira menjadi sosok yang sukses ini bru seorang ayah yg luar biasa.

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Read This!!!