Thursday, November 11, 2010

Putri Yang Ditukar episode 91 dan 92

Sinopsis Sinetron Putri Yang Ditukar episode 91 dan 92


Amira diculik. Rizki mencarinya, begitu pula dengan Arman dan Tirta. Prabu juga mencari Amira dan Zahira, tetapi belum tahu kalau Amira diculik. Prabu tiba di kolong jembatan, seperti informasi dari orang suruhannya untuk mengikuti Amira dan Zahira. Prabu sangat kasihan pada Amira karena ia harus tinggal dikolong jembatan, tetapi Prabu merasa ia harus lebih kasihan pada Zahira, anaknya sendiri.

Prabu melihat Utari dan Ihsan, Prabu akan pergi karena tidak mau kehadirannya menjadi masalah. Wisnu datang dan memberi tahu kalau Amira diculik. Ihsan dan Utari khawatir. Prabu datang dan bertanya pada Wisnu kemana Amira dibawa pergi. Ihsan mengusir Prabu dan bilang semuanya pasti ulah Prabu yang menculik Amira. Prabu mengelak, Ihsan bilang kalau Prabu tidak membakar rumahnya, semuanya tidak akan seperti ini.

Amira pingsan. Tirta menolong Amira, tetapi penjahat - penjahat itu jumlahnya lebih banyak. Rizki datang membantu. Penjahat - penjahat itu hampir kalah, tetapi salah satu penjahat itu bilang dia akan membunuh Amira kalau Rizki dan Tirta macam - macam. Prabu sedang mencari Amira dan bertemu dengan Zahira dan Arman. Zahira bilang tadinya dirinyalah yang akan diculik, tetapi Amira menolongnya sehingga Amiralah yang diculik.

Penculik itu akan membunuh Amira kalau Rizki dan Tirta macam - macam. Prabu datang dan akhirnya Amira bisa diselamatkan.

Zahira dan Arman menunggu di jalan. Ia menanyakan pada Prabu keadaan Amira, Prabu mebangunkan Amira di dalam mobil. Amira masih belum sadar. Prabu menyalahkan Zahira atas penculikan Amira. Arman marah pada Prabu. Prabu akhirnya minta maaf karena ia sadar telah membuat Zahira sakit hati. Amira sadar dan semuanya senang.

Prabu tidak ikut masuk. Ihsan marah pada Zahira dan Utari membela Zahira. 

Zahira bilang pada Arman, dia merasa hanya membuat masalah bagi keluarga Amira. Zahira bilang dia akan pergi dan kembali ke rumahnya. Arman dan Utari membesarkan hati Zahira.

Amira sedang menjemur pakaian, Tirta mau bantuin Amira, lalu Rizki datang dan menyuruh Tirta pergi dan Rizki bilang Amira biar dirinya saja yang bantu. Rizki dan Tirta ribut - ribut, lalu Ihsan datang.

Zahira akhirnya pulang ke rumahnya, karena ia merasa hanya membawa masalah untuk keluarga Amira. Prabu melihat Zahira, Aini sangat senang sekali atas kembalinya Zahira. Zahira minta maaf pada Prabu dan Aini karena telah membuat khawatir. Amira terbangun dari tidurnya dan berteriak memanggil semuanya dan bilang kalau Zahira dan pergi. Semua orang panik mencari Zahira.

Arman menghubungi Zahira, Zahira bilang dia kembali ke rumahnya. Arman bilang ternyata dugaannya benar, Arman bilang sekarang semuanya sedang panik mencari Zahira karena khawatir kalau Zahira diculik seperti Amira. Arman juga bilang kalau Amira dan Utari yang sangat kehilangan.

Ihsan bilang pada Utari tidak usah mencari Zahira. Karena Zahira tidak benar - benar ingin tinggal bersama mereka dan Ihsa bilang Zahira itu hanya ingin mencari perhatian Prabu dan sekarang Zahira sudah ada dirumahnya. Utari bilang itu tidak mungkin. Wisnu marah pada Ihsan yang tidak mau mencari Zahira. Arman datang dan bilang semuanya tidak usah mencari Zahira karena Zahira sudah kembali ke rumahnya. Utari tidak percaya, karena kalau Zahira pergi pasti ia akan pamit dengan dirinya. Utari merasa ini ulah Prabu yang memaksan Zahira untuk pulang. Utari akan ke rumah Zahira, Ihsan melarangnya. Amira menenangkan Utari dengan mengajaknya istirahat.

Meisya dan Selena kaget karena pagi - pagi sudah melihat Zahira. Meisya bilang Zahira itu pergi dari rumah karena ingin mencari perhatian Prabu, tetapi tidak berhasil makanya Zahira pulang sendiri. Selena bilang Zahira itu seperti Aini, perempuan - perempuan matre. Prabu mendengar semuanya. Prabu bilang dia merasa terhina Selena bilang Aini dan Zahira itu matre. Prabu bilang sebenarnya Selena dan Meisyalah yang matre. Prabu akan mencabut fasilitas mewah dari Prabu, Prabu juga bilang kalau perlu Selena dan Meisya tidur bersama Surti. Bahkan kalau perlu Selena dan Meisya pergi dari rumah, Prabu bilang dia sudah benar - benar muak dengan Selena dan Meisya. Selena bilang Prabu itu benar - benar pilih kasih.

Prabu memeluk Zahira. Prabu bilang rasanya sudah lama sekali ia tidak bisa dekat dengan Zahira seperti ini. Aini melihat Prabu dan Zahira dengan sangat senang. Zahira bertanya pada Prabu, apa benar Prabu merindukan dirinya? atau lebih kangen pada Amira. Aini berharap mudah - mudahan Prabu menjawab dengan benar. Prabu bilang Amira bukan anak kandungnya, Zahira kecewa dengan jawaban Prabu.

Aini marah pada Prabu dengan jawaban pertanyaan Zahira. Prabu bilang kalau ia tadi jawab Amira bukan anak kandungnya, jadi tidak mungkin dia kangen pada Amira. Aini bilang pantas Zahira pergi dari rumah, karena Prabu lebih sayang pada Amira dan Zahira bisa merasakannya. Aini minta tolong jangan menyakiti Zahira dan Prabu harus selalu menyayangi Zahira. Prabu janji dia akan lebih menyayangi Amira.

Amira bertanya pada Ihsan apa Utari belum bangun. Ihsan bilang Utari tidak tidur semalaman dan hanya memikirkan Zahira. Ihsan bilang dia tidak tahu bagaimana harus menghadapi Utari. Ihsan pamit pergi karena akan bekerja dan Ihsan menitipkan Utari.

Amira mendatangi Utari dan menawarkannya makan. Amira bilang Utari harus segera makan. Utari bilang dia sangat kehilangan Zahira dan dia tidak tidur takut Zahira tidak ada yang bukakan pintu. Utari bilang kalau Zahira pergi pasti gara - gara Amira. Utari bilang selama ini dia kesepian, karena Ihsan hanya memikirkan Amira, Utari merasa ada teman jika ada Zahira. Amira minta maaf. Amira juga berniat akan menemui Zahira. Amira tidak mau ibunya sakit gara - gara tidak mau makan.

Amira minta Zahira mengunjungi Utari ke rumahnya, karena sejak kepergian Zahira Utari tidak mau makan. Amira takut kalau Zahira tidak datang dan Utari masih tidak mau makan, Utari akan sakit. Zahira merasa sama dengan dirinya yang juga kehilangan Utari, Zahira berpikir dia harus mengunjungi Utari karena Zahira belum sempat pamit. Lalu Zahira ingat kalau dirinya hanya membuat masalah dan kesusahan bagi keluarga Amira. Zahira minta maaf dia tidak bisa memenuhi permintaan Amira. Amira memohon.

Prabu mendengar suara Amira, ia sangat senang karena melihat Amira. Tetapi Prabu langsung ingat kata - kata Aini kalau Prabu harus perhatian pada Zahira. Prabu bilang kalau dia tidak suka melihat kehadiran Amira di rumahnya. Amira minta izin agar Prabu mengizinkan Zahira pergi menemui ibunya. Prabu bilang Zahira itu putrinya dan Amira jangan pernah membujuk Zahira. Prabu mengusir Amira.

Rizki menunggu Amira di luar. Rizki tidak sabar menunggu Amira yang belum kelar juga membujuk Zahira. Rizki takut kalau Surti keburu muncl, ternyata dugaannya benar, tiba - tiba Surti muncul dan menggodanya dan merayunya. Rizki sangat ketakutan dikejar - kejar Surti, Rizki naik ke atas pohon. Surti menyuruh turun dari bawah.

Tirta datang dan kaget melihat Rizki di atas pohon. Tirta menarik - narik kaki Rizki, Rizki bilang ngapain Tirta narik - nari? apa karena cemburu. Surti langsung sadar dan bilang Tirta cemburu jadi Tirta juga akan mendapat bagian dari Surti. Surti akhirnya beralih mengejar - ngejar Tirta. Rizki akhirnya bisa turun dari pohon.

Amira sedang berjalan dan ia memikirkan sikap Prabu yang jahat, padahal terakhir bertemu Prabu masih baik padanya. Riki datang mengagetkan lamunan Amira. Rizki bilang kenapa Amira tidak memberi tahu kalau dia sudah keluar.

Utari menangis di rumahnya mengingat Zahira, Wisnu datang menghibur Utari. Utari bilang dia sangat kehilangan Zahira, sama seperti dia kehilangan saat Ihsan dianyatakan meninggal, sangat sakit rasanya. Wisnu merasa senang dengan ikatan batin antara Prabu dan Zahira. Wisnu menyuruh Utari agar menemui Zahira di rumahnya, Utari termakan bujukan Wisnu, Utari pamit pergi ke rumah Zahira.

Aini dan Zahira sedang bercanda, di sana juga ada Prabu. Tiba - tiba Utari datang membuat semuanya kaget. Utari segera memeluk Zahira dan menangis. Prabu marah pada Utari dan mengusir Utari, karena tempat Zahira adalah dirumahnya sendiri. Prabu bilang Zahira tidak betah tinggal bersama Utari karena Zahira tidak mau menderita. Utari menarik tangan Zahira untuk pergi bersamanya. Prabu menyuruh Surti agar mengusir Utari. Surti dengan terpaksa membawa Utari pergi, Surti minta maaf pada Utari, karena kalau Utari tidak pergi dia bisa dipecat. Zahira minta maaf, karena ia tidak bisa ikut bersama Utari.

Amira tidak menemukan Utari di rumahnya. Rizki dan Utari berniat mencari Utari. Ihsan di tempat kerjanya tidak habis pikir memikirkan Utari yang lebih memikirkan Zahira daripada Amira, anaknya sendiri. Karena melamun, Ihsan mengalami luka dikakinya.

Utari menangis sendirian di taman. Utari bilang meskipun Zahira anak Prabu, tetapi Utari merasa sangat menyayangi Zahira. Zahira berpikir apa itu karena Zahira benar - benar putri kandungnya. Utari akan mencari tahu kebenarannya dan Utari tidak akan menyerah, Utari berniat akan kembali menemui Zahira.

Ihsan pulang diantar Arman. Wisnu kaget melihat Ihsan yang terluka, Ihsan bilang tadi dia sedang memikirkan Utari. Ihsan mencari Utari, Wisnu bilang Utari pergi ke rumah Zahira. Ihsan sangat marah. Ihsan akan mencari Utari ke rumah Prabu, Ihsan tidak mau Prabu menginjak  - nginjak harga diri Utari. Arman menwarkan diri untuk mengantar Ihsan.

Zahira memikirkan Utari. Zahira merasa menyesal karena ia diam saja saat Prabu mengusir Utari, seharusnya dirinya menolong Utari karena Utari begitu menyayanginya. Zahira sangat sedih, dan berharap Utari tidak membencinya karena sikapnya.

Sinetron Putri Yang Ditukar episode 91 dan 92










Thanks and Full Credit to: iamyiwern1's Channel

Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

2 comments:

Anas said...

mba nia penggemar sinetron ya,?

salam kenal ya

niazuramaria said...

iya, mas. sama2

met kenal juga.

Sinetron n film semuanya suka.

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Read This!!!