Sinopsis Sinetron Putri Yang Ditukar episode 145, 146 dan 147 ( 13 Desember 2010 )
Zahira janjian bertemu dengan Arman, tapi Zahira melarang Arman menjemputnya.
Meisya menguping pembicaraan Zahira dan Arman. Meisya semakin yakin kalau Zahira dan Arman sudah resmi jadian. Meisya kesal karena Zahira selalu mendapatkan apa yang diinginkan, sementara Meisya selalu kalah. Meisya berniat akan menghancurkan rencana pertemuan Zahira dan Arman.
Tirta mengetahui kalu Selena punya hubungan dengan Erlangga.
Meisya minta diantar Prabu, tetapi Prabu menyuruh agar Meisya pergi bersama Tirta. Meisya memaksa. Amira akan pamit pada Prabu, Prabu ingin mengantarkan Amira dan sekalian dengan Meisya. Amira berterima kasih. Meisya kesal.
Prabu, Amira dan Meisya akan pergi. Rizky datang. Rizky menawarkan diri agar Rizky yang menyetir mobil. Prabu mengiyakan. Rizky bertanya kemana mereka akan pergi? Meisya menjawab sebaiknya pergi ke toko buku.
Zahira dan Arman sudah berada di toko buku. Rombongan Prabu juga datang.
Prabu memisahkan diri akan mencari buku. Rizky bersama Amira melihat Zahira dan Arman yang sedang bersama. Meisya sengaja mau mengajak Prabu agar memergoki Zahira dan Arman. Amira akan mencegahnya.
Amira menghampiri Meisya dan Prabu. Zahira dan Arman sadar ada Prabu di sana. Rizky sengaja menjatuhkan buku sehingga menimpa Meisya. Prabu memarahi Meisya yang teriak - teriak.
Zahira dan Arman melarikan diri. Arman heran ada Prabu dan yang lainnya di sana. Arman minta maaf karena Zahira harus susah demi pacaran dengan dirinya. Arman dan Zahira yakin kalau Amira dan Rizky menyelamatkannya agar tidak terlihat Prabu. Zahira bilang ada barangnya yang ketinggalan di toko buku itu, Arman menyuruh Zahira pulang dan agar dia saja yang mengambilnya nanti.
Arman bertanya pada Amira kenapa bisa ada di toko buku? Amira bilang dia bekerja di rumah Prabu untuk merawat ini, Amira minta agar Arman merahasiakannya dari Ihsan.
Wisnu mendengar pembicaraan Arman dan Amira. Wisnu akan memberi tahu Ihsan kalau Amira bekerja di rumah Prabu, agar Ihsan dan Amira bertengkar.
Meisya sangat kesal, karena rencananya gagal. Padahal tadi hampir saja Prabu melihat Arman dan Zahira.
Tirta mendekati Meisya dan akan mengompres kepala Meisya yang benjol, dengan harapan bisa mengambil rambut Meisya untuk sampel DNA. Tetapi Meisya marah dan malah mengusir Tirta yang dianggap lancang.
Tirta memuji rambut Meisya, Surti cemburu. Tirta menantang Surti membandingkan rambutnya dengan milik Meisya. Surti menyanggupinya dan akan mengambil helai rambut Meisya.
Surti berhasil mengambil rambut Meisya dan Tirta sangat senang karena gampang sekali dimanfaatkan.
Utari sedih karena akan bercerai dengan Ihsan. Utari minta agar Ihsan membatalkannya karena Utari akan keluar dari rumah Prabu dan menuruti semua kata - kata Ihsan. Ihsan bilang semuanya sudah terlambat dan Ihsan akan tetap menceraikan Utari.
Amira datang, Utari menangis dan pergi dan bilang kalau Ihsan benar - benar akan menceraikannya. Utari pergi, Amira mengejar Utari.
Utari menangis dan di jalan bertemu dengan Zahira. Utari bilang Ihsan akan menceraikannya, tapi Utari tidak bilang alasannya karena tidak mau membuat Zahira sedih. Zahira menenangkan Utari.
Amira melihat Utari dan Zahira yang sedang berpelukan. Amira mengurungkan niatnya menghampiri Utari, karena yang bisa menghibur Utari adalah Zahira.
Arman menemukan pecahan cetak kaki di lemari Wisnu. Wisnu bilang dia sengaja menyimpan pecahan cetak kaki itu karena pecahan itu telah banyak membuat masalah. Arman sangat heran dengan alasan Wisnu karena tidak masuk akal.
Amira akan pergi. Wisnu bilang dia akan bilang pada Ihsan kalau Amira bekerja di rumah Prabu. Amira minta Wisnu jangan mengatkan itu pada Ihsan.
Arman mengancam Wisnu, akan bilang pada Amira tentang pecahan cetak kaki itu.
Ihsan datang dan mendengar ribut - ribut. Wisnu bilang hanya ada masalah kecil. Ihsan pergi untuk bekerja. Wisnu marah pada Arman karena malah membela Amira bukan membela dirinya.
Amira bertanya pada Arman apa yang tadi mau dikatakannya? Arman bilang Wisnu menyimpan pecahan cetak kaki Zahira. Amira kaget buat apa Wisnu menyimpannya, Amira bilang dia tidak mau mempermasalahkan putri yang tertukar.
Rizky sudah datang ke rumah Prabu. Prabu bilang Amira belum datang tapi Rizky bisa menunggu. Rizky heran dengan sikap Prabu yang berubah jadi baik. Ujung - ujungnya Prabu minta agar Rizky membetulkan saluran pipa di atas genting. Rizky dengan berat hati menyanggupinya. Prabu berkata dalam hati tidak mudah untuk Rizky bisa mendekati Amira.
Rizky akan mulai bekerja, tapi Surti mengejarnya. Rizky lari dan bertemu dengan Amira. Rizky minta agar Amira pura - pura jadi pacarnya, supaya Surti tidak mengganggunya. Amira bilang pada Surti, kalau Amira dan Rizky sudah pacaran. Surti bilang dia tidak apa - apa karena punya Tirta.
Ihsan bingung, dia sangat takut kalau Amira dan Zahira benar - benar tertukar. Ihsan tidak bisa membayangkan kalau itu terjadi. Ihsan mau Amira yang jadi anak kandungnya karena Ihsan yang merawat Amira sejak bayi.
Tirta berterima kasih pada Amira karena Amira telah membelanya. Amira bilang Tirta orang yang baik. Tirta bilang dia bukan orang baik, tapi mencoba lebih baik setelah bertemu Amira. Tirta akan jujur tentang dirinya yang sebenarnya, tetapi Rizky datang dan memisahkan Tirta dan Amira.
Aini sadar. Amira, Rizky dan Tirta segera datang untuk melihat. Amplop tes DNA Meisya jatuh dari saku Tirta.
Utari menemui Ihsan. Ihsan mengusir Utari. Utari bilang dia ingin bicara kenapa dia yakin kalau Zahira anak kandungnya. Ihsan bila tidak peduli dan ia tetap yakin Amira anak kandungnya. Padahal sebenarnya Ihsan juga bingung, karena Wisnu juga bilang sama dengan Utari.
Aini menemukan amplop hasil tes DNA. Aini ingin membukanya, tapi ia takut.
Dokter menganjurkan pada Prabu agar Aini di rawat di rumah, karena sakit Aini hanya karena tertekan dan depresi.
Aini akan membuka amplo tes DNA itu, tapi Aini cepat menyembunyikannya ketika Prabu dan yang lainnya datang.
Utari sangat sedih dan menangis. Zahira melihatnya dan merasa sedih karena dia penyebab hancurnya keluarga Utari dan Ihsan. Utari bilang semuanya bukan salah Zahira.
Prabu, Aini dan Amira datang melihat Zahira dan Amira yang berpelukan. Prabu marah. Aini bilang Zahira dan Utari memang berhak dekat dan tidak ada seorangpun yang bisa melarangnya.
Zahira bertanya apa maksud Aini? Apa Aini sudah yakin kalau Zahira bukan anak kandungnya. Aini bilang bukan itu maksudnya. Aini cuma tidak suka membeda - bedakan status Utari dan Aini juga bilang Utari itu adalah ibu Amira. Aini pamit dan ingin istirahat di kamar.
Wisnu minta agar Ihsan jangan bercerai. Ihsan bilang dia tidak akan kembali pada Utari karena Utari tidak mau mengakui Amira. Wisnu sangat kesal karena Ihsan sangat menyayangi Amira.
Tirta menyuruh agar Rizky pulang, Rizky tidak mau karena mau menunggu Amira. Prabu melihat Rizky dan Tirta yang bertengkar. Prabu menyuruh Tirta agar pulang karena tugasnya sudah selesai. Tirta tidak bisa menolak. Prabu juga menyuruh Rizky pulang. Rizky bilang dia akan menunggu Amira.
Prabu bilang Amira sedang di dapur dan Rizky harus membantu Amira agar pekerjaan Amira cepat kelar. Rizky bukannya membantu malah membuat kacau, akhirnya Prabu bilang biar dia saja yang membantu Amira.
Tirta sangat kesal karena Prabu membuat kacau pendekatannya pada Amira. Tirta akan membaca hasil tes DNA Meisya dan Erlangga. Tapi amplop tes DNA itu hilang, Tirta takut ada orang lain yang menemukannya.
Rizky sangat kesal dengan Prabu yang selalu mengerjainya dan sangat posesif terhadap Amira lebih dari dari Ihsan. Rizky akan membalas perbuatan Prabu.
Rizky meminta agar Surti membetulkan keran air yang rusak. Surti masuk ke kamar mandi dan mendengar keran air yang menyala. Surti masuk dan ternyata ada Prabu yang sedang mandi. Prabu sangat marah.
Rizky yang melihat hal itu sangat senang sekali.
Selena bertanya pada Amira tentang keadaan Aini? Amira bilang Aini tidak sakit hanya tertekan saja. Selena merasa ini saat yang tepat untuk semakin menekan Aini.
Aini akan membuka amplop hasil tes DNA. Selena mengira itu hasil tes kejiwaan Aini. Selena merebuat itu dari Aini. Selena membukanya dan Aini juga ikut membacanya. Aini sangat kaget, terlebih dengan Selena. Aini bertanya pada Selena ternyata selama ini Meisya bukan anak Prabu? Selena marah dan menjambak rambut Aini. Selena mengancam agar Selena tidak membocorkan rahasianya atau Selena akan menghancurkan hidup Aini dan Zahira.
Amira datang dan melihat Selena yang menjambak Aini. Selena menjatuhkan dan menginjak hasil tes DNA nya agar tidak diketahui Amira. Selena beralasan ia hanya merapikan rambut Aini.
Prabu datang dan marah pada Selena yang mengancam Aini. Selena bilang dia tidak mengancam dan Ainipun bilang tidak diancam. Amira akan mengatakan sesuatu pada Prabu tapi Aini melarangnya.
Zahira cerita tentang kemungkinan Zahira dan Amira yang tertukar pada Arman. Arman hanya bilang dia sangat bersyukur karena Zahira ada di dunia ini.
Meisya akan mengoleskan lem pada tempat duduk yang biasa dipakai Arman dan Zahira. Tetapi malah tangan Meisya kena lem sehingga tidak bisa di angkat.
Zahira datang menolong Meisya tapi tangan Meisya tetap tidak bisa lepas. Arman ikut membantu juga, akhirnya tangan Meisya bisa di angkat. Meisya sangat kesakitan dan akan menampar Zahira tapi Arman menahan tangan Meisya.
Wisnu menyarankan agar Utari bilang pada Ihsan agar bilang kalau Amira bekerja pada Prabu. Wisnu yakin Ihsan akan membenci Amira dan tidak akan menceraikan Utari. Utari bilang dia tidak tega dan sudah berjanji akan merahasiakan itu dari Ihsan.
Ihsan mendengar pembicaraan Utari dan Wisnu? Lau Amira dan Rizky muncul. Ihsan langsung bertanya apa Amira benar - benar telah membohonginya? Amira bilang dia bisa menjelaskan semuanya. Ihsan sangat marah dan pergi.
Utari minta maaf pada Amira, dia tidak bermaksud mengadu pada Ihsan. Amira bilang semuanya bukan salah Utari. Amira mengejar Ihsan.
Ihsan mengusir Amira karena Amira sama seperti Utari yang sudah membohonginya. Utari minta izin agar Prabu mengizinkan Amira tinggal bersamanya, karena Utari tidak tega melihat Amira sendirian di jalan. Prabu tentu saja mengiyakan. Amira dan Utari berterima kasih pada Rizky karena sudah mengentarkan mereka.
Prabu menyuruh Utari masuk. Utari mengajak Amira masuk ke kamarnya. Prabu langsung memikirkan Amira akan tinggal di kamar pembantu yang sempit.
Amira dan Utari akan menaruh barang - barangnya. Dan Surti datang membantu. Prabu menyuruh Surti membereskan kamar tamu karena Utari dan Amira akan menempati kamar itu.
Surti membereskan kamar tamu dan Utari datang membantu. Utari bilang dia tidak enak pada Surti. Surti keceplosan bicara. Utari langsung bertanya sebenarnya pasti Surti sudah tahu kalau Amira anak Prabu dan Zahira anak Utari, tetapi Surti hanya diam saja.
Prabu akan mengantarkan Amira ke kamarnya, Amira sangat berterimakasih. Prabu bilang dia sangat senang karena Amira akan tinggal di dekatnya.
0 comments:
Post a Comment