Sinopsis Sinetron Putri Yang Ditukar episode 160 dan 161
Rabu, 22 Desember 2010
Prabu marah pada Amira karena masih saja datang menemui Aini. Prabu mengusir Amira dan minta agar Amira jangan pernah datang lagi.
Ihsan marah pada Prabu karena menyalahkan Amira. Prabu bilang Amira telah mencelakakan Aini. Ihsan akan menjelaskan semuanya pada Prabu, tapi Amira melarangnya. Prabu minta agar Ihsan membawa Amira pergi.
Perawat datang dan memberitahu kalau hasil tes DNA sudah keluar dan mengajak Prabu dan semuanya ke ruangan lab.
Wisnu berharap agar ada keajaiban, sehingga hasil tes DNA itu salah.
Zahira minta agar Prabu menunda hasil tes DNA karena Aini koma. Tapi Prabu dan yang lainnya tetap ingin mengetahui hasil tes DNA segera.
Arman melihat Wisnu dan mengejarnya. Wisnu bilang dia datang untuk melihat Aini dan tidak ada maksud apa - apa. Wisnu minta agar Arman percaya padanya karena Wisnu adalah ayah Arman.
Meisya mendengar semuanya. Wisnu mengelak. Meisya bilang dia akan memberitahu Prabu dan Zahira kalau Arman adalah anak Wisnu. Wisnu mengajak Arman pergi dan Wisnu tidak takut karena Meisya tidak punya bukti.
Semuanya lagi berdebar menunggu hasil tes DNA.
Aini masih terbaring dan dalam pikirannya Aini menyebut Amira.
Dokter akan membacakan hasil tesnya, tapi Prabu langsung menyobek hasil tesnya. Prabu bilang dia tidak peduli dengan hasil tes DNA karena selama ini Zahira adalah anaknya.
Utari memungut sobekan kertas itu dan Ihsan bilang agar Utari jangan memungutnya. Ihsan minta agar Utari dan Amira mengemasi barang - barangnya dari rumah Prabu dan kembali ke rumah Ihsan. Utari dan Amira sangat senang karena Ihsan menerima Utari kembali.
Utari tetap penasaran dengan hasil tes DNA dan akan kembali ke lab. Utari minta izin pura - pura akan ke toilet.
Amira juga minta izin akan melihat Aini sebentar. Ihsan dengan berat hati mengizinkannya.
Prabu menunggui Aini dan berharap agar Aini kembali pulih. Prabu bilang dia tidak ingin melihat hasil tes DNA, karena Prabu tidak bisa menerima kalau Amira adalah anak kandungnya dan apalagi Amira yang mencelakakan Aini.
Amira mendengarkan semua kata - kata Prabu. Amira sangat sedih.
Utari mengajak Amira membereskan barang - barangnya di rumah Prabu, karena Utari tidak enak kalau terus berada di rumah Prabu.
Surti tahu dari Wisnu kalau hasil tes DNA nya gagal. Karena Prabu tidak mau melihat hasilnya karena Amira telah mencelakakan Aini. Surti jadi berpikir berarti Prabu belum tahu kalau Amira adalah anaknya.
Surti memberitahu kalau hasil tes DNA na belum diketahui. Surti juga bilang pada Tirta kalau Amira dan Utari diusir dari rumah Prabu.
Tirta ingin mengantarkan Amira pulang, tapi Rizky melarangnya.
Selena bertanya pada Surti tahu hasil tes DNA gagal darimana? Surti hampir keceplosan bilang dari Wisnu, tapi langsung meralatnya tahu dari Utari.
Meisya bilang saat ini Zahira boleh senang karena hasil tes DNA nya dirobek oleh Prabu. Meisya bilang dia tetap yakin kalau Amira adalah anak Prabu. Zahira bilang terserah apa kata Meisya, karena yang terpenting bagi Zahira adalah kesehatan Aini bukan hasil tes DNA.
Zahira datang ke rumah sakit dan bertanya pada Prabu, apa tidak penasaran dengan hasil tes DNA? Prabu bilang dia yakin kalau Amira bukan anaknya, karena mana mungkin anak tega mencelakakan ibu kandungnya sendiri.
Aini sangat sedih mendengarkan kata - kata Prabu, karena Amira adalah anak kandungnya. Aini tidak bisa berkata apa - apa, yang tampak hanyalah Aini merasa kesakitan.
Amira juga merasakan hal yang sama, dia merasa sakit di dadanya. Utari dan Ihsan sangat khawatir. Rizky juga sangat khawatir.
Dokter segera menangani Aini. Aini sangat kritis.
Amira bilang dia sangat sakit. Utari minta agar Amira jangan membuatnya takut. Rizky menghentikan mobilnya. Rizky menyarankan agar Amira dibawa ke rumah sakit. Amira terus melafalkan ayat Al Quran.
Aini akhirnya sudah tidak koma.
Amira merasa baikan dan tadi dadanya merasa sesak dan yang ada di dalam pikirannya hanyalah Aini.
Tirta curiga kalau Selena ada apa - apanya. Tirta merasa Selena ada dibalik kecelakaan Aini.
Zahira bilang pada Arman dia sangat takut kehilangan Aini, karena tadi Aini sempat kehilangan detak jantungnya. Arman memberi semangat pada Amira.
Meisya marah pada Meisya yang pacaran ditempat umum. Meisya memberitahu Zahira kalau Arman adalah anak Wisnu, yang merupakan musuh Prabu. Zahira minta agar Meisya jangan mengajaknya bertengkar. Zahira mengajak Arman pergi.
Arman akan memberitahu Zahira kalau dia anak Wisnu, tapi belum sempat Arman bilang, Prabu datang. Prabu marah pada Zahira karena tetap berhubungan dengan Arman.
Ihsan menyuruh agar Amira istirahat. Ihsan bilang akan tidur di ruang tamu, karena ia dan Utari statusnya masih dalam proses perceraian.
Amira mengajak agar Utari tidur bersama dengannya, agar Ihsan bisa tidur di kamar.
Amira mengajak agar Utari ke rumah sakit.
Utari bertemu Zahira, tapi Utari tidak bilang Ihsan ada dilokasi kejadian saat Aini celaka. Utari tidak Zahira membenci Ihsan.
Utari memeluk Zahira dan bilang ia tetap yakin kalau Zahira adalah anaknya.
Amira masuk ke ruangan Aini, setelah Prabu dan Zahira pergi. Amira menangis dan berdoa agar Aini segera pulih.
0 comments:
Post a Comment