Sunday, November 14, 2010

Putri Yang Ditukar episode 97 dan 98

Sinopsis Sinetron Putri Yang Ditukar episode 97 dan 98
Selena dan Meisya marah pada Prabu karena memberikan kalung yang mahal untuk Amira. Utari sedang berjualan kue, tetapi pikirannya tidak terlepas dari Zahira. Utari berpikir apa Zahira telah menerima hadiah darinya yang dititipkan lewat Amira. Utari ingat dia sudah janji untuk melupakan Zahira, tetapi Utari tidak kuasa untuk menahan perasaannya pada Zahira.

Amira menerima kado yang diberikan Arman yang seharusnya untuk Zahira dikamarnya. Saat keluar dari kamar Zahira, Amira bertemu Meisya. Meisya marah pada Amira karena telah mencuri perhatian Prabu. Amira mengelak dan dia bilang tidak pernah sedikitpun untuk meminta perhatian Prabu. Mesiya merebut kalung dari leher Amira secara paksa, sehingga membuat kalung itu putus dan membuangnya. Meisya bilang Amira tidak pantas memakai kalung yang mahal.

Tirat membantu Amira untuk mengambil kalung yang dilempar Meisya.

Rizki mencari - cari Amira, tetapi malah bertemu dengan Surti.

Tirta membetulkan kalung Amira yang putus dan memakaikannya kembali ke leher Amira. Meisya melihat hal itu dan sangat kesal, karena tadi kalungnya sudah putus. Meisya lalu marah pada Tirta dan bilang pasti Tirta juga mencari perhatian Prabu. Meisya menuduh Amira memakai guna – guna. Meisya akan mengambil kalung Amira lagi, tetapi Tirta menahannya. Meisya marah, Tirta lalu bilang dia melakukan semua itu adalah demi Meisya. Tirta beralasan kalau dia tahu Meisya membuang kalung Amira, pasti Prabu akan sangat marah.

Tirta menawari Amira kado, tetapi Amira menolak. Amira bilang sebaiknya Tirta memberikan kado untuk ayahnya yang sedang dipenjara. Tirta sangat sedih, bagaimana kalau Amira tahu ayahnya yang sedang dipenjara itu adalah orang yang disuruh Prabu untuk membunuh Ihsan.

Ihsan akan mengajak Utari untuk makan siang dan akan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang sering terjadi. Ihsan mencari Utari ke tempat Utari biasa berjualan, tetapi Utari tidak ada. Ihsan lalu menanyakan Utari beserta ciri – cirinya ke tukang ojek. Tukang ojek itu bilang tadi ada perempuan yang bilang akan ke jalan Rajawali. Ihsan langsung yakin kalau itu Utari yang sedang menuju ke tempat Zahira. Ihsan sangat kesal karena Utari mengingkari janjinya untuk tidak menemui Zahira lagi.

Zahira terpeleset di tangga, Arman menolong Zahira sehingga Zahira tidak terjatuh. Zahira merasa hatinya berdebar – debar dekat dengan Arman. Zahira tidak mengeri akhir – akhir ini dia sering merasa deg – deg-an jika dekat dengan Arman. Zahira akan pergi, tetapi Arman menarik tangan Zahira. Arman sudah bertekad dia akan menceritakan perasaan yang sebenarnya pada Zahira.

Belum sempat Arman mengatakan perasaannya pada Zahira, Aini datang. Aini meminta Arman untuk mencari Rizki karena acaranya akan segera dimulai.

Rizki datang menemui Tirta dan Amira yang sedang berduaan. Rizki marah pada Tirta yang berdekatan dengan Amira. Surti datang dan merebut kado yang seharusnya untuk Amira.

Didalam kado itu ada kertas untuk Amira, Surti akan membacakan kertas itu tetapi Rizki merebutnya sehingga kertas itu jatuh ke air. Surti mengambil kertas itu, tetapi kertas itu sudah tidak bisa dibaca. Kertas itu bertulisakan “RIZKI CINTA AMIRA”.

Arman datang dan mengatakan pada Rizki dan semuanya kalau acara pestanya akan segera dimulai. Prabu membuka acara ulang tahun Zahira, dan Utari melihat semuanya dari luar. Aini minta Rizki untuk menemani Zahira tiup lilin. Ihsan datang da nada dibelakang Utari, tanpa Utari sadari, karena Utari konsentrasi melihat ke dalam. Tak sengaja Ihsan melihat selendang yang dikenakan Zahira.

Zahira akan meniup lilinnya, tetapi tertunda karena dia mendengar suara Ihsan dan Utari yang sedang bertengkar di luar. Ihsan marah pada Utari karena datang ke rumah Zahira, terlebih Ihsan tahu kalau Utari membuat selendang semalaman hanya untuk Zahira, awalnya Ihsan mengira Utari membuat selendang itu untuk Amira.

Prabu, Zahira, Aini dan Amira menemui Utari dan Ihsan di luar. Aini menyuruh Zahira agar mengembalikan selendang itu pada Utari, Utari meminta Zahira agar tetap memakai selendang itu. Aini bilang dia mampu membelikan Zahira selendang yang lebih bagus daripada yang diberikan Utari.

Ihsan akan mengajak Amira pergi, tetapi Prabu mencegahnya. Prabu meminta Ihsan untuk membiarkan Amira sedikit bersenang – senang, apalagi ini hari ulang tahunnya yang sama dengan Zahira. Aini menyuruh Ihsan agar bilang pada Utari jangan pernah memberikan hadiah pada Zahira.

Zahira dan Amira minta tolong pada orang tuanya agar akur di hari ulang tahunnya. Prabu bilang dia akan mengabulkan semua permintaan Zahira dan Amira. Ihsan juga setuju, tetapi Ihsan kelihatan masih enggan untuk masuk ke dalam rumah Prabu. Prabu bilang Ihsan sudah janji pada Amira dan Zahira untuk mengabulkan semua permintaannya. Amira lalu meminta Ihsan untuk masuk, Ihsan terpaksa masuk karena ia tidak mau membuat Amira kecewa.

Prabu menyuruh Amira maju ke depan dan untuk meniup lilin bersama Zahira. Selena dan Meisya sangat kesal dengan tingkah laku Prabu dan memutuskan untuk meninggalkan pesta.

Ihsan mengajak Utari pulang, Utari tidak mau, dia bilang mau tetap tinggal di pesta itu untuk menemani Amira, Ihsan tahu kalau alasan Utari itu untuk menemani Zahira. Amira datang, Ihsan bilang dia dan Utari akan segera pulang. Amira minta izin untuk pamit sebentar dan akan pulang bersama, tetapi Ihsan melarang dan bilang agar Amira tetap di pesta itu dan biar nanti pulang bersmaa Arman saja.

Dirumah, Ihsan marah – marah pada Utari, dan Ihsan bilang gara – gara Utari Prabu telah merendahkan harga dirinya. Utari bilang Prabu tidak merendahkan harga diri Ihsan.  Utari hanya bisa menangis. Ihsan lalu memeluk Utari dan minta maaf.

Wisnu melihat dari mulai Utari dan Ihsan bertengkar sampai mereka berbaikan, lalu Wisnu keceplosan bicara lagi, dan bilang kalau sikap Utari itu karena Utari ingin berdekatan dengan anak kandungnya. Ihsan dan Utari menanyakan kebenaran pada Wisnu tentang Zahira dan Amira yang tertukar. Wisnu tetap mengelak dan bilang kalau maksudnya adalah  Utari ingin berdekatan dengan Amira karena Amira ada di rumah Zahira.

Prabu minta maaf pada Amira karena telah menyuruh Rizki berdansa dengan Zahira. Amira bilang dia tidak apa – apa. Prabu lalu minta agar Amira berdansa dengan dirinya, karena Zahira berdansa dengan Rizki. Amira menolak karena dia tidak bisa, tetapi Prabu mengajarinya. Amira sangat berterimakasih pada Prabu atas hadiah kalung, mengizinkan meniup lilin bersama Zahira dan telah mengajarinya berdansa. Prabu berkata dalam hati, masih ada hadiah lagi buat Amira, tetapi Amira tidak perlu tahu kalau hadiah itu darinya.

Ihsan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti acara “KETIBAN RUMAH” (sepertinya ini adalah promosi channel RCTI untuk promosi “BEDAH RUMAH”,hehehe). Sebenarnya itu semua sudah direncanakan oleh Prabu, karena Prabu ingin memberikan hadiah untuk Amira.

Prabu menghubungi host “KETIBAN RUMAH”, host itu bilang Ihsan telah menerima rumahnya sesuai yang sudah direncanakan. Prabu sangat puas. Prabu berkata dalam hati, dia tidak pernah sekalipun berpikir untuk memberikan rumah pada Ihsan, tetapi Prabu sangat menyayangi Amira.

Zahira melihat kado Arman, yang dulu pernah dilihatnya untuk Amira ada di kamarnya.

Ihsan minta maaf karena pasti tidak membuat Utari dan Amira bangga karena mendapatkan rumah dengan cara mengikuti acara TV. Amira bilang dia sangat bangga pada Ihsan, apapun yang terjadi. Ihsan bilang dia sangat senang bisa mendapatkan rumah untuk Amira dan Utari, apalagi tepat di hari ulang tahun Amira.

Ihsan, Utari dan Amira berpelukan. Prabu melihat mereka dari kejauhan. Amira juga melihat Prabu. Tetapi Amira tidak bilng pada Ihsan kalau ia melihat Prabu, karena takut Ihsan akan marah., lagian Amira jjuga tidak yakin kalau yang dilihatnya itu adalah Prabu.

Aini memberikan foto – foto pestanya Zahira, Zahira melihat – lihat foto itu dan sangat sedih karena kehilangan saat – saat bersama dengan Arman. Zahira lalu melihat kembali kado dari Arman, Zahira sangat berharap kado itu benar – benar dari Arman untuknya, karena waktu tahu kado itu untuk Amira, Zahira sangat sedih sekali. Zahira mengingat kenangan indah saat – saat bersama dengan Arman.

Amira keluar rumah, lalu ia melihat Rusli. Rusli langsung lari, Amira mengejarnya tetapi kehilangan jejak Rusli, malah bertemu dengan Rizki.

Utari sedang berjualan kue, lalu istirahat. Zahira datang menemui Utari. Zahira memberi hadiah untuk Utari, sebagai ucapan terimakasih. Utari membuka kado dari Zahira, lalu di dalamnya ada lukisan. Utari sanagt senang. Zahira bilang itu adalah lukisan buatan Zahira sendiri, karena Utari telah memberikan hadiah buatan tangannya sendiri, sehingga Zahiar juga harus memberikan kado dengan tangannya sendiri.


Sinetron Putri Yang Ditukar episode 97 dan 98


1. Putri Yang Ditukar episode 97 dan 98 part 1


2. Putri Yang Ditukar episode 97 dan 98 part 2


3. Putri Yang Ditukar episode 97 dan 98 part 3


4. Putri Yang Ditukar episode 97 dan 98 part 4


5. Putri Yang Ditukar episode 97 dan 98 part 5


6. Putri Yang Ditukar episode 97 dan 98 part 6


7. Putri Yang Ditukar episode 97 dan 98 part 7


8. Putri Yang Ditukar episode 97 dan 98 part 8


Thanks and Full Credit to: iamyiwern1's Channel

Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Read This!!!