Sinopsis Sinetron Putri Yang Ditukar episode 83 dan 84
Surti sedang menangis, lalu Prabu datang menghampirinya dan bertanya ada apa? Surti bilang dia sedang sedih karena Tirta pergi dari rumah. Prabu sangat marah mengetahui Tirta pergi dari rumah dan tanpa pamit pula. Prabu langsung menghubungi Tirta dan bertanya kalau misal mau berhenti jadi supir, sebaiknya bicara baik - baik, jangan pergi tidak bilang - bilang.
Tirta minta maaf pada Prabu karena dia belum sempat pamit. Tirta bilang dia sekarang tinggal di samping rumah Amira, Prabu sangat kaget mendengarnya. Tirta segera bilang dia sengaja tinggal di samping rumah Amira supaya bisa lebih dekat mengawasi Zahira. Tirta meyakinkan Prabu bukankah tugas utamanya adalah menjaga Zahira? jadi Tirta merasa tidak ada gunanya kalau tetap tinggal di rumah Prabu sedangkan Zahiranya sendiri tinggal bersama Amira.
Prabu langsung senang mendengar penjelasan Tirta dan berpesan agar Tirta terus mengawasi Zahira, jangan sampai Zahira merasa kesusahan. Tirta menutup telepon dari Prabu. Erlangga langsung bilang bagus kalau Prabu sangat percaya pada Tirta. Saat Prabu menelepon Tirta sedang berada di kantor polisi.
Hari berganti. Tirta sedang membesuk Erlangga di penjara. Tirta bilang pada ayahnya Prabu sempat curiga dia ada hubungan dengan Erlangga, tetapi Tirta tidak mengaku jadi Erlangga bisa tenang. Erlangga bilang dia harus lebih hati – hati dengan Prabu karena Prabu itu orang jahat dan bisa berbuat apa saja bahkan bisa membunuh Tirta.
Di saat yang bersamaan Prabu sedang menuju kantor Polis, Prabu ingin menengok Erlangga. Prabu berpikir apa yang akan dilakukan Erlangga ketika melihatnya, Prabu juga merasa bersalah karena dia sudah menghinati Erlangga dan membuat Erlangga masuk penjara.
Prabu sampai kantor polisi dan sedang berbicara dengan petugas. Erlangga dan Tirta sangat khawatir karena Prabu tidak boleh tahu kalau mereka itu ayah dan anak.
Prabu masuk akan menemui Erlangga. Di sana Prabu melihat Erlangga sedang berpelukan dengan seorang pemuda. Prabu langsung memanggil nama Tirta. Pemuda itu menoleh dan betapa kagetnya Prabu ketika pemuda itu bukan Tirta yang dia kenal. Erlangga marah pada Prabu ada urusan apa Prabu memanggil nama anaknya. Erlangga marah pada Prabu untuk apa Prabu datang? apa untuk mengeluarkannya dari penjara? Prabu bilang itu tidak mungkin. Lalu Erlangga mengusir Prabu dan mengatakan Prabu tidak perlu datang kalau tidak bermaksud mengeluarkannya. Prabu akhirnya pergi.
Tirta muncul dari bawah meja. Tirta dan Erlangga berterimakasih pada pemuda itu karena telah menyelamatkan dirinya dari pengetahuan Prabu. Tirta pamit dan Erlangga berpesan agar Tirta menjauhi dan harus hati - hati terhadap Prabu.
Orang suruhan Meisya minta imbalan pada Meisya karena telah menyelesaikan tugasnya untuk membakar rumah Ihsan. Meisya sangat kaget karena dia hanya menyuruh memberi pelajaran pada Zahira bukan berarti membakar rumah tempat tinggal Zahira. Orang suruhan Meisya tidak mau tahu dan tetap meminta imbalan, akhirnya dengan terpaksa Meisya memberikan imbalan pada orang suruhannya itu. Meisya sangat kahwatir kalau ada yang sampai tahu rumah Amira kebakaran akibat ulah dirinya.
Rumah Amira benar - benar terbakar. Utari, Zahira dan Ihsan selamat sudah berada di luar, sedangkan Amira terjebak di dalam. Ihsan berkeras mau menolong Amira dari kobaran api.
Sementara itu Rizki tiba - tiba merasakan perasaan yang tidak enak. Rizki khawatir terjadi sesuatu dengan Amira.
Sinetron Putri Yang Ditukar episode 83 dan 84
Thanks and Full Credit to: iamyiwern1 Channel
0 comments:
Post a Comment