Meisya mengeluh dan ingin istirahat karena merasa sudah berjalan terlalu jauh. Rangga bilang pada Meisya agar istirahatnya nanti saja karena pasti Malena sudah khawatir sekali pada Meisya. Rangga lalu bilang pada Meisya agar mencontoh Vely yang tidak mengeluh padahal mereka sama – sama berjalan. Meisya bilang Vely tidak akan mengeluh karena ia menikmati perjalanan dengan Rangga dan menuduh Vely ingin balikan pada Rangga. Meisya bilang ia merasa kasihan pada Tirta tunangan Vely karena Meisya sudah menganggap Tirta sebagai kakak sendiri. Rangga marah pada Meisya dan bilang seharusnya Meisya berterimakasih pada Vely. Meisya marah dan pergi. Vely bilang pada Rangga, Rangga hebat sekali kalau bisa menaklukan Meisya.
Sultan bilang pada Prabu ia meminta Surti memasak makanan kesukaan Prabu karena akhir – akhir ini ia merasa nafsu makan Prabu berkurang. Prabu berterimakasih pada Sultan dan menyuruh Amira mengambilkan Sultan makan. Amira menawarkan makanan para Sultan, tapi Sultan memilih apa yang tidak ditawarkan Amira. Amira merasa heran kenapa Sultan tahu di meja itu ada ayam padahal Amira tidak bilang, Sultan beralasan karena ia yang menyuruh Surti menyiapkan makanan jadi ia tahu apa makanan yang ada di meja. Sultan lalu berpura – pura menanyakan Aini, Aini diam saja dan Prabu minta Aini bicara. Sultan langsung bilang pada Amira kalau Aini adalah anak yang cerdas jadi Amira harus menjaga Aini baik – baik. Prabu bertanya pada Amira apa yang sedang dipikirkannya? Karena dari tadi seperti memikirkan sesuatu.
Ambara sedang dalam perjalanan ke rumah dan suster minta agar Ambara jangan banyak kegiatan karena ia baru saja sembuh dan masih perlu perawatan. Ambara bilang ia lebih baik di rumah karena kalau di rumah sakit terus bisa jadi ia tidak sembuh – sembuh.
Yunita sedang marah – marah pada ibu yang minta anaknya dikembalikan. Ibu itu bilang menyesal telah menjual anaknya pada Yunita, Yunita marah dan bilang anak itu sudah miliknya dan belum tentu ibu itu mampu untuk mengembalikan uang yang telah Yunita kasih.
Ambara datang dan bertanya apa yang sedang dibicarakan Yunita dan ibu itu, Ambara bilang mereka sedang membicarakan anak yang mana. Yunita kaget dan berpura – pura manis meminta Ambara istirahat karena Ambara baru datang dan Yunita janji akan membicarakan hal ini dengan Ambara.
Meisya bilang pada Rangga pasti Rangga hanya pura – pura hilang ingatan, Rangga mengiyakan dan Meisya marah karena perbuatan Rangga itu tidak lucu. Rangga bilang yang lebih gila itu Meisya karena Meisya berpura – pura telah menikah dengan Rendra dan berpura – pura kembar. Meisya lalu bertanya kenapa Rangga mempertaruhkan keselamatan untuknya? Rangga ingin bilang kalau ia cinta Meisya, tapi susah sekali mengatakannya. Tiba- tiba Rangga mencium Meisya dan bilang pasti sekarang Meisya sudah mengerti maksudnya apa. Meisya bilang ia tidak tahu dan minta Rangga menjelaskan. Rangga bilang pasti Meisya sudah tahu kalau ada cowok mencium cewek itu maksudnya apa dan minta Meisya jangan berpura – pura. Tiba – tiba Meisya menampar Rangga.
0 comments:
Post a Comment