Amira bilang pada Prabu kalau Aini tidak ada di kamarnya. Prabu marah pada semuanya karena tidak ada yang tahu kemana perginya Aini. Amira minta Prabu jangan marah – marah, Prabu lalu menyruh semuanya berpencar mencari Aini.
Zahira sangat kaget melihat Aini yang datang sendirian, Zahira merasa kesakitan tapi hanya sebentar. Aini bilang ia datang untuk menjemput Samudra, karena tidak mau Amira membuang Samudra karena mengurus dirinya. Zahira bilang Aini dan Rizky sayang sama Samudra sama dengan sayang sama Aini. Zahira juga bilang alasan mereka menitipkan Aini padanya adalah karena mereka tahu kalau Zahira sangat menyayangi Samudra. Zahira bilang mereka ingin cepat Aini sembuh supaya bisa kembali bersama Samudra.
Amira dan Rizky datang untuk menjemput Aini. Amira bilang ia tidak membuang Samudra dan hanya menitipkannya sementara, Rizky memberi semangat agar Aini cepat sembuh dan bisa menjaga Samudra nantinya.
Rizky bilang pada Aini jangan kabur – kabur lagi, karena Prabu suka marah. Aini minta Prabu jangan marah pada Rizky. Prabu bilang ia begitu karena sangat sayang sekali sama Aini.
Rangga sudah sadar dan ia sangat kangen pada Meisya, Rangga sedih kenapa Meisya tidak datang. Ada orang datang, Rangga berharap yang datang itu Meisya tapi ternyata Vely. Vely datang karena akan menjaga Rangga menggantikan Sari, Rangga bilang ia tidak enak pada Vely. Vely menyuapi Rangga, dan saat itu Meisya melihatnya tanpa mereka sadari. Meisya sangat kesal karena Rangga ingat Vely tapi tidak ingat dirinya.
Meisya mendengar perawat – perawat yang membicarakan Ambara yang sudah sadar dari komanya. Meisya langsung ingat ia pernah melihat Sely di sana dan berdia supaya Ambara meninggal. Meisya masuk ke ruangan Ambara dan Ambara bertanya siapa Meisya? Ambara bilang ia bisa melihat wajahnya samar – samar. Meisya merasa ini saat yang tepat untuk membongkar rahasia Sely. Tiba- tiba Sely masuk dan menarik Meisya keluar.
Ambara bertanya pada Yunita/Sely siapa perempuan yang tadi datang? Yunita bilang dia hanyalah perempuan yang tak sengaja ditabraknya di jalan dan datang mencarinya untuk meminta uang. Yunita bilang pada Ambara kalau Meisya adalah pemeras.
Meisya sangat kesal karena tangannya sakit ditarik Sely. Sely memperhatikan Meisya yang akan masuk mobil, lalu ia mengambil kayu dan memukul Meisya hingga pingsan. Sely mengikat dan menyekap Meisya. Sely bilang pada Meisya yang pingsan kalau ia bukan Sely yang dulu yang bisa digertak, sekarang ia lebih kuat.
0 comments:
Post a Comment