Sinopsis Sinetron Dia Jantung Hatiku episode 25
Selasa, 28 Desember 2010
Aida bertanya pada Aksan itu cincin apa? Aksan diam saja. Oma Laras menyuruh Aksan menceritakan itu cincin apa, agar Aida tahu.
Aksan bertanya pada Aida, apa Aida suka dengan cincinnya? Cincin yang tidak akan bisa Aida beli. Aksan bilang itu adalah cincin simbol ikatan seseorang yang diberikan dari hati. Aksan bilang Aida tidak akan pernah ada di hati seseorang. Aida sedih mendengar Aksan bicara seperti itu dan Aida bilang lebih baik dia tidak ada di hati siapapun daripada harus ada di hati orang seperti Aksan.
Aksan sangat sedih melihat Aida yang pergi dan menangis.
Panji mengejar Aida. Aida bilang hatinya sangat sakit karena dia mencintai Aksan, tapi sekarang Aksan sudah berubah menjadi jahat sudah tidak seperti Aksan yang dulu dikenalnya. Panji menenangkan Aida yang terus menangis dan Aidapun merasa sakit di jantungnya.
Panji dan Aida pamitan pada Surya karena akan pergi makan malam.
Aida sangat senang karena Panji mengajaknya makan malam di tempat romantis yang belum pernah ia kunjungi. Panji memegang tangan Aida dan meminta agar Aida menjadi pacarnya? Aida melepaskan tangan Panji dan bilang pasti Panji membuatnya kaget untuk mengecek jantungnya, tetapi Panji bilang dia serius ingin jadi pacar Aida. Aida minta maaf dan menolak Panji. Panji tanya alasannya kenapa? Aida bilang dia tahu kalau Panji masih mencintai Meyda dan bukan mencintai dirinya. Aida bilang Panji hanya kasihan karena telah mendengar cerita Aida tentang Aksan yang akan tunangan dengan Tania.
Aida pergi dan Panji menahannya. Panji minta agar Aida mengizinkan untuk menjaganya? Aida tidak bilang apa - apa.
Panji dan Aida yang baru datang bertanya pada Riza yang sudah ada di rumahnya. Riza bilang dia hanya ingin minta waktu agar bicara dengan Aida.
Abangnya Nena mengikuti Indira yang gerak - geriknya mencurigakan. Ternyata Indira palsu itu mendatangi makam Indira asli. Nafa minta maaf karena melakukan semua itu karena tidak mau Indira yang sudah meninggal menghalanginya untuk mendapatkan Riza.
Riza bilang pada Aida sedang tidak enak hati, karena makam Nafa akan di bongkar besok. Aida mengajak Riza ke makam Nafa dan berdoa agar semuanya baik - baik saja.
Aida dan Riza sudah sampai ke lokasi dekat makam Nafa dan melihat seperti ada orang di makam Nafa.
Nafa akan mulai membongkar makam Indira dan Abangnya Nena berniat akan menghampiri Nafa, tapi mengurungkan diri setelah ada yang memanggil ke arah Nafa.
Aida dan Riza mendekat ke makam Nafa dan ternyata orang itu adalah Indira. Riza curiga Indira menyembunyikan sesuatu dengan datang malam - malam ke makam Nafa. Indira bilang dia hanya datang untuk mendoakan Nafa karena besok akan dibongkar.
Sementara itu abangnya Nena terus memperhatikan dan mendengarkan pembicaraan Aida, Indira dan Riza.
Nafa marah - marah di rumah dan kesal karena Riza dan Aida bisa ada di sana.
Saat pembongkaran makam semuanya sangat tegang terutama Indira palsu. Nafa berniat ia akan mengaku saja kalau ia Nafa dan yang meninggal itu Indira.
Nafa akan jujur pada Riza tetapi dokter memanggil Riza dan bilang padanya kalau jenazah itu benar - benar Nafa. Nafa asli sangat senang dan mengurungkan niatnya untuk jujur pada Riza.
Riza merasa selama ini ia telah salah paham kalau yang meninggal itu Indira, tetapi memang benar Nafa. Indira palsu memeluk Riza dan bilang sekarang Riza harus percaya padanya kalau dirinya benar - benar Indira.
Nafa akan pulang ke rumah dan ia sangat senang karena Riza percaya yang di makam itu Nafa, jadi dirinya bisa terus menyamar jadi Indira.
Abangnya Nena memanggil Indira dengan sebutan NAFA. Nafa tidak mengaku dan bilang kalau dirinya adalah Indira. Abangnya Nena minta agar Nafa jang mengelak lagi karena ia yang membongkar makam Indira sehingga saat besoknya Riza dan timnya membongkar, Riza percaya kalau yang di makam itu Nafa. Abangnya Nena minta imbalan pada Nafa.
Panji menemukan foto Surya, Nena dan bayinya. Panji saat kaget melihat Nena ada bersama Surya dalam foto itu.
Aida ingin tahu foto siapa yang dipegang Panji. Panji ingin memperlihatkan foto itu pada Aida tetapi Surya mengambilnya. Surya marah karena Panji mengambil foto pribadinya.
Panji minta maaf pada Surya dan ia bilang baru tahu kalau mantan istri Surya adalah Nena. Panji hanya ingin bertanya pada Aida tentang Nena agar mendapatkan informasi tentang bayi Surya yang hilang.
Oma Laras sangat marah pada Riza yang akan menunda pernikahannya dengan Indira. Sementara itu Indira hanya menangis dan minta simpati dari Oma Laras.
Riza menemui Dina di penjara dan mengatakan kalau yang di makam itu benar - benar Indira.
Surya mencari - cari Aida tapi Aida sudah pergi. Surya berpikir pasti Aida ke rumah ayahnya, Surya berniat akan menyusul Aida dan mengantarkan dompetnya yang tertinggal.
Aksan melihat golongan darah ayahnya 'A', ada juga golongan darah 'B' tanpa ada nama tetapi Aksan yakin itu punya ibunya. Aksan bertanya pada ibunya kenapa golongan darahnya berbeda dengan ayah dan ibunya. Ibu Dara bilang kalau golongan darahnya itu 'O' dan sama dengan Aksan. Yang golongan darahnya 'B' adalah milik Nia, tapi Aksan tidak percaya.
Nena marah karena Surya datang, Surya balik marah pada Nena. Aida datang dan minta agar Surya dan Nena jangan bertengkar. Surya dan Nena kecewa karena Aida menyembunyikan hal itu selama ini.
Surya pergi setelah mengembalikan dompet Aida.
Nena kecewa karena Aida membohonginya padahal sudah tahu kalau Surya adalah mantan suaminya. Aida minta maaf dan bilang ia hanya tidak mau Nena dan Surya bertengkar seperti tadi. Nena memaafkan Aida dan minta agar jangan membohonginya lagi.
Surya bertanya kenapa Aida membohonginya? Aida bilang dia hanya takut dengan kesehatan jantung Surya. Surya membenarkan kata - kata Aida. Aida bilang dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri kalau Surya terjadi apa - apa.
Tania melihat Riza yang pergi diam - diam. Tania berniat melaporkannya pada Oma Laras karena khawatir Riza kabur.
Riza mendatangi Aida dan minta tolong padanya. Riza bilang dia tidak mau menikah dengan Indira makanya dia pergi dari rumah. Aida bingung bagaimana cara menolong Riza.
Panji datang tiba - tiba membuat Aida kaget dan Aida spontan menampar Panji. Aida minta maaf karena ia tak sengaja.
Tiba - tiba Oma Laras dan Tania datang. Oma Laras sangat marah pada Riza, terlebih pada Aida dan menyangka Aida telah menghasut Rizky.
Oma Laras juga bilang pada Panji karena mau menampung gadis yang telah membohongi keluarganya. Oma Laras minta agar Panji jangan terpengaruh dengan kepolosan Aida.
Aida minta agar Oma Laras jangan seperti itu. Oma Laras marah dan menampar Aida.