Saturday, October 29, 2011

Sinopsis ANUGERAH Episode 28 Oktober 2011 – Jumat

Bima akan membawa Sandra dan membawa suntikan yang dipegang Sandra sebagai bukti kalau Sandra ingin membunuh Wulan. Bima minta Clara dan Hera menjaga Wulan, Sandra minta Sugih jangan membiarkan Clara dan Hera berduaan menjaga Wulan karena sangat berbahaya. Alexa ingin menolong Sandra yang di bawa Bima.

Herman mendapat kabar kalau Sandra di bawa ke kantor polisi oleh Bima karena tertangkap basah ingin mencelakai wulan.

Lisa menunggu Bima karena ingin mendapatkan uang atas informasi yang telah diberikannya. Lisa melihat Bima masuk mobil dan Lisa mengejarnya, tapi Bima tidak sadar. Lisa sangat kesal karena ia tidak mendapatkan uang dan Bima berlalu pergi saja.

Dewa menampar Lisa karena Lisa yang melaporkan Sandra pada Bima, sehingga Bima memergoki Sandra di ruangan Wulan. Lisa mengiyakan dan merasa aneh Karena Dewa tidak biasanya bersikap kasar. Herman merasa takut kalau Lisan curiga kalau ia adalah Herman. Lisa merasa kalau Dewa adalah Herman yang menyamar sebagai Dewa. Lisa berniat akan mencari tahu karena pasti akan mendapatkan uang yang sangat banyak.

Bima bilang pada polisi kalau Sandra sudah berulang kali ingin mencelakai keluarganya. Sania membenarkan kalau Sandra adalah orang yang sangat menginginkan kematian dari Wulan dan keluarga Hartono. Rino juga bilang pada polisi kalau Sandra adalah anak buah Alexa yang buron sampai sekarang kabur. Bima juga memberikan barang bukti alat suntik untuk membunuh Wulan, yang pasti ada sidik jari Sandra. Sandra merasa bodoh karena memegang alat suntik itu dan pasti sidik jarinya ada di alat suntik itu, Sandra merasa dengan memegang alat suntik itu menjadi boomerang bagi dirinya. Polisi bilang kalau terbukti sidik jari itu ada di alat suntik, Sandra bisa terbukti bersalah. Fandy bilang kalau Sandra suka mabuk – mabukan dan suka memecahkan barang – barangnya sendiri kalau sedang marah.

Rino bilang Sandra dipenjara sementara selama proses penyidikan. Arif bilang meskipun Sandra bukan Nabila tapi hatinya sangat sedih ketika mendengar Sandra dipenjara. Fandy bilang Sandra pantas dihukum karena telah mencelakai Wulan dan jahat pada keluarga Hartono.

Nabila di dalam penjara berdoa agar kebenaran terungkap. Fandy datang ke penjara dan melihat Sandra. Fandy merasa meskipun Sandra bukan Nabila, tapi hatinya selalu ingin dekat dengan Sandra. Nabila melihat Fandy yang datang. Nabila berharap Fandy selalu ada di dekatnya karena ia sangat butuh Fandy, andai Fandy tahu yang sebenarnya pasti ia akan mendukung Nabila.

Bima bilang ini hari penentuan tes sidik jari Sandra. Hera dan Clara kesal karena Sugih terus menunggui Wulan. Clara bilang pada Hera ia akan membunuh Wulan tanpa mengotori tangannya sendiri. Clara minta tolong perawat agar memberikan suntikan pada Clara, Clara minta pada perawat itu agar jangan ada seorangpun yang tahu. Hera benar – benar memuji Clara, Clara bilang sebentar lagi Wulan akan mati dan Sandra akan menjadi tertuduh karena sidik jari Sandra ada di suntikan itu. Clara pamit pada Hera akan melihat Sandra sebelum Sandra di penjara seumur hidup.

Sandra berdoa supaya ada keajaiban yang menunjukan kalau sidik jarinya tidak ada disuntikan itu, tapi Sandra bilang itu mustahil. Clara datang dan bilang keajaiban itu tidak akan ada dan bilang Sandra akan dipenjara seumur hidup. Sandra bilang ia sudah menduga kalau Clara yang ada dibalik semua ini dan mengatakan pada Clara seharusnya Clara yang ada di penjara. Clara marah dan mendorong Sandra, teman satu sel Sandra marah pada Clara.

Clara bilang pada Bima yang baru datang ia hanya menjenguk Sandra di penjara tapi tiba – tiba Sandra marah. Bima marah pada Sandra karena meskipun dipenjara Sandra masih saja berulah. Polisi datang dan bilang hasil tes sidik jari akan dibacakan.

Sandra berdoa dan menyerahkan semuanya pada Tuhan, dan meminta apapun yang terbaik dari hasil itu. Clara yakin Sandra tidak akan bisa lolos. Polisi mengatakan kalau dari hasil tes, tidak terdapat sidik jari Sandra, semuanya kaget. Pengacara datang dan minta Sandra dibebaskan karena tidak terbukti. Bima minta Sandra tetap dipenjara meskipun tanpa sidik jari, polisi bilang Sandra tidak akan bisa dipenjara kalau hanya menurut keterangan saksi, kecuali ada bukti lain. Fandy bilang Wulan sedang koma, kalau Wulan sadar ia bisa memberitahu siapa yang telah mendorongnya di pantai. Bima tetap merasa heran kenapa sidik jari Sandra tidak terbukti, Clara bilang Sandra itu licik bisa saja ia menukar hasil tes itu.

Sandra bilang bagaimana mungkin ia menukarnya, Sandra bilang sidik jari dirinya tidak ada karena bukan ia yang ingin membunuh Wulan, tapi Clara. Sandra bilang suatu saat Clara pasti akan masuk penjara karena kejahatannya. Clara merasa kesal dan yakin pasti ada yang telah menukar suntikan itu, Clara curiga pada Herman dan Alexa.

Alexa beruntung ia mengikuti Nabila dan berhasil menukar suntikan yang di bawa Bima, kalau tidak pasti Nabila di penjara. Alexa menyuruh anak buahnya agar membakar suntikan itu.

Clara mendatangi Alexa dan bilang beraninya Alexa menghalangi rencananya. Alexa bilang itu karena Clara mau mencelakakan anaknya. Clara bilang Alexa akan mendapatkan balasannya. Nabila datang dan menampar Clara dan bilang itu karena kejahatan Clara. Clara bilang ia akan membuat orang – orang yang Nabila sayangi memusuhi Nabila dan jika ia telah menikah dengan Bima ia akan membunuh orang – orang yang Nabila sayangi. Nabila bilang demi orang – orang yang ia sayangi, Nabila bersumpah akan menghancurkan Clara. Alexa bilang ia akan selalu menolong dan mendukung Nabila. Herman melihat mereka bertiga, Herman merasa dilemma di satu sisi ia senang Nabila bebas, tapi di sisi lain ia tidak suka Nabila dekat dengan Alexa karena akan sulit bagi Herman untuk mempengaruhi Nabila.

Hera tahu dari Bima kalau Sandra bebas sementara, Sugih bilang mungkin karena bukan Sandra pelakunya. Bima merasa bingung karena ia melihat Sandra ada dilokasi kejadian saat Wulan celaka. Sugih berpikir mungkin ada orang lain yang ingin mencelakakan Wulan tapi Sandra yang disalahkan. Clara bilang mungkin saja Sugih benar dan bisa saja Herman atau Alexa yang ingin mencelakakan Wulan. Bima merasa Sandralah yang ada dibalik semuanya dan berdoa supaya Sandra mendapatkan hukuman.

Bima beroda untuk kesembuhan Wulan. Sugih juga sama, ia ingin Wulan sembuh dan dapat mengungkapkan siapa sebenarnya yang telah mencelakakannya. Hera bingung kalau Sugih dan Bima terus menjaga Clara tidak ada waktu untuk perawat itu memberikan suntikan pada Wulan. Hera minta Bima dan Sugih keluar dan bilang biar dokter yang menangani Wulan. Sugih bilang kenapa Hera tegang sekali, apa Hera takut kalau Wulan sadar. Hera bilang ia tegang karena menunggu Wulan yang tidak sadar – sadar. Nabila memperhatikan semuanya tanpa mereka sadari dan berdoa untuk kesembuhan Wulan. Wulan akhirnya bisa membuka matanya.

Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Read This!!!