Sultan sangat takut tuduhan atas kelalaian yang mengakibatkan suami Ambar meninggal itu terbukti dan ia akan masuk penjara. Sultan minta Prabu menolongnya dan Prabu menenangkan Sultan. Prabu merasa semakin sedikit orang yang tahu kalau di malam kematian suami Ambar, Sultan ternyata bersama Vina itu semakin baik.
Prabu bilang pada Tirta kalau Prabu memang ayah kandungnya Tirta. Tirta berharap Prabu bukan ayahnya. Prabu bilang dulu ia selalu menganggap Tirta adalah putra yang tidak dimilikinya dan ternyata itu benar kalau Tirta adalah anaknya. Tirta pergi meninggalkan Prabu dan bilang ia tidak bisa bersikap pada Prabu seperti dulu.
Rizky menghubungi Amira dan bilang Aini muntah – muntah habis di kemo. Amira berniat ke rumah sakit dan membawa Samudra yang badannya juga panas. Zahira dan Arman datang tepat saat Amira akan pergi. Amira bilang Aini muntah – muntah di rumah sakit dan Samudra juga panas. Zahira dan Arman menawarkan diri untuk ikut ke rumah sakit dan sementara Amira merawat Aini, mereka bisa membawa Samudra ke dokter.
Malena dan Wisnu ingin mengganti cat mobilnya dan pemilik bengkel itu curiga kalau mobil itu pernah menabrak orang karena ada bercak darah. Tirta lewat dan melihat mobil yang menabrak Vina. Tirta akhirnya tahu kalau mobil itu milik Malena, tapi Malena dan Wisnu mengelak kalau mereka tidak menabrak Vina.
Tirta bilang pada Vely kalau ternyata mobil yang menabrak Vina adalah milik Malena. Sultan yang mendengarnya minta Tirta memberitahu siapa yang menabrak Vina karena harus diberi pelajaran. Tirta merasa heran kenapa Sultan peduli dengan Vina, apa Sultan dan Vina ada hubungan sebelumnya? Sultan bilang ia peduli karena Vina dan Tirta telah menolongnya.
0 comments:
Post a Comment