Seumur hidupnya, Dewi tak pernah tahu jati dirinya. Dia tinggal di sebuah panti asuhan di bawah asuhan Bu Iyom, sang pengurus panti. Hari-hari ceria dan normal yang dijalani Dewi mendadak berubah menjadi serangkaian kejadian luar biasa bagi Dewi saat dia menerima telepon dari Jakarta. Seseorang yang bernama Sardi, yang sedang terbaring di rumah sakit ingin bertemu dirinya sesegera mungkin karena waktunya sudah tak banyak.
Dewi bingung sekaligus senang. Dia menyangka, tabir masa lalunya akan tersingkap. Bahkan dia mengira, Sardi adalah papa kandungnya. Penuh harap, Dewi segera berangkat ke Jakarta untuk menemui Sardi.
Tak disangka, Sardi justru membeberkan masa lalu Dewi yang tragis. Sardi adalah orang yang dulu menculik Dewi dan ibunya, Sukma. Tapi, karena rekan penjahat Sardi bertindak kelewat batas, Sukma terjatuh di sebuah sungai, dan hidup Dewi juga terancam. Sardi memutuskan untuk membawa Dewi kabur dan menitipkannya di panti asuhan.
Dewi sangat shock mendengar cerita Sardi. Apalagi saat Sardi bilang, papanya masih hidup, seorang pengusaha yang sangat sukses yang bernama Triyoga. Sebelum sempat menjelaskan lebih jauh lagi, Sardi meninggal. Yang dia tinggalkan hanyalah alamat rumahnya, yang segera Dewi datangi. Di sana, Dewi menemukan potongan artikel dari koran yang sudah usang yang menjelaskan kecelakaan yang dialami Dewi dan Sukma, serta artikel tentang betapa Triyoga terpukul karena kehilangan anak istrinya.
Berbekal informasi itu dan liontin Sukma yang sudah ada pada Dewi saat dia diserahkan ke Bu Iyom oleh Sardi, Dewi menuju rumah Triyoga dengan harapan bertemu dengan Papa kandungnya. Ternyata, di rumah Triyoga sedang ada pesta yang berlangsung. Sebelum Dewi sempat bertemu dengan Triyoga dan memberitahunya bahwa dia adalah putrinya yang hilang, Dewi sudah kaget duluan karena pesta yang diadakan Triyoga adalah pesta ulangtahun anaknya yang bernama..... Dewi juga!
Dewi shock. Tak mengerti apa yang terjadi. Kalau dia memang anak Triyoga, lalu siapa yang sedang dipeluk Triyoga? Mengapa Triyoga bilang ke semua tamu bahwa orang yang dia peluk adalah anaknya yang dulu pernah hilang tapi telah kembali? Mengapa bisa sampai ada dua Dewi? Lalu bagaimana cara Dewi meyakinkan Triyoga, bahwa dia adalah anak kandungnya, bukan gadis yang dipeluk Triyoga?
Perjuangan Dewi untuk mendapat pengakuan bahwa dialah anak kandung Triyoga yang sebenarnya tak akan mudah, karena akan banyak sekali orang jahat yang akan menghalangi niatnya. Terutama dari Marisa, otak dibalik kehadiran Dewi palsu yang membuat Triyoga yakin, anaknya yang pernah hilang telah kembali. Lalu ada Dewi palsu yang tentu saja tak ingin kehilangan kemewahan yang sudah bertahun-tahun dia rasakan.
Belum lagi halangan dari Romi, adik angkat Triyoga yang juga kekasih gelap Marsa sekaligus tangan kanan Marisa yang akan melakukan apa saja untuk mendapatkan harta dan cinta dari Marisa.
Semakin lama, Dewi semakin banyak menemukan rahasia-rahasia masa lalu yang terkubur di rumah itu. Bukan hanya tentang dirinya, tapi rahasia yang juga menyangkut Triyoga, Marisa, Rasta, serta kebenaran yang mengejutkan tentang penculikannya.
Masih banyak sekali halangan-halangan yang harus Dewi hadapi. Untungnya, dia tak sendiri. Masih ada Rasta, orang yang dia kenal saat pertama kali menginjak Jakarta, serta Andi, cowok yang akan selalu melindungi Dewi dalam keadaan apapun. Tapi tugas Dewi untuk meraih kebahagiaannya tak akan mudah....
Character list:
Dewi, 20 tahun. Seorang gadis pekerja keras yang sabar, tangguh, ceria, cerdas dan tak mudah menyerah dalam menghadapi masalah. Dia selalu yakin, Tuhan ada bersamanya dalam masalah sebesar apapun.
Rasta, 22 tahun. Menyimpan dendam besar pada Triyoga yang dia anggap telah membuat ayahnya, Pramono, masuk penjara dan bunuh diri karena tak kuat menahan malu. Rasta pada dasarnya cowok yang romantis, penggemar mesin kendaraan, percaya diri, dan punya tekad membahagiakan keluarganya. Rasta pada akhirnya jatuh cinta kepada Dewi.
Dewy, 22 tahun. Berasal dari keluarga yang amat miskin, dan ditawari Marisa untuk menjadi anak Triyoga yang hilang dengan iming-iming uang. Dewy tentu saja tak menolak. Tapi lama-kelamaan, dia sadar telah diperalat Marisa. Mulailah Dewy memberontak. Karakternya yang keras kepala, licik, tamak, membenci masa lalunya dan posesif terhadap pacarnya, Rasta, membuatnya bertekad tak akan melepaskan apa yang sudah dia punya.
Marisa, 40 tahun. Keras hati, licik, sangat cerdas, pendendam, dan manipulatif serta matre. Marisa menikah dengan Triyoga dengan trik klasik, yaitu berpura-pura hamil, lalu berpura-pura keguguran. Padahal sebenarnya, Marisa tak bisa hamil, alias mandul. Dia lalu menghadirkan Dewy sebagai 'anak Triyoga yang hilang'. Motifnya, seluruh harta dan perusahaan yang akan jatuh ke tangan Dewy saat berusia 21 tahun. Dengan cara apapun, Marisa akan memastikan untuk menjadi pemenang.
Triyoga. 45 tahun. Papa kandung Dewi yang tak sadar telah ditipu Marisa. Triyoga masih menganggap Dewy adalah anak kandungnya. Yoga punya sifat pekerja keras, jujur, berhati lembut, cintanya hanya untuk Sukma dan Dewi, dan tak terlalu peduli dengan kekayaan.
Romi, 42 tahun. Adik angkat Triyoga yang tergila-gila pada Marisa. Selalu melaksanakan perintah Marisa tanpa pernah membantah. Iri pada kesuksesan dan keberhasilan Triyoga. Romi adalah orang yang tak pernah puas dengan apa yang dia punya, pengecut, licik, dan gampang dihasut.
Karta, 45 tahun. Kekasih lama Marisa, otak penculikan Dewi kecil dengan motif ingin memperoleh uang tebusan. Saat mendapat laporan dari anak buahnya bahwa Dewi kecil dan Sukma meninggal, dia ketakutan dan menghilang. Karta sama sekali tak sadar kalau Dewi sebenarnya hidup di panti asuhan yang berdiri di tanahnya.
Dewi bingung sekaligus senang. Dia menyangka, tabir masa lalunya akan tersingkap. Bahkan dia mengira, Sardi adalah papa kandungnya. Penuh harap, Dewi segera berangkat ke Jakarta untuk menemui Sardi.
Tak disangka, Sardi justru membeberkan masa lalu Dewi yang tragis. Sardi adalah orang yang dulu menculik Dewi dan ibunya, Sukma. Tapi, karena rekan penjahat Sardi bertindak kelewat batas, Sukma terjatuh di sebuah sungai, dan hidup Dewi juga terancam. Sardi memutuskan untuk membawa Dewi kabur dan menitipkannya di panti asuhan.
Dewi sangat shock mendengar cerita Sardi. Apalagi saat Sardi bilang, papanya masih hidup, seorang pengusaha yang sangat sukses yang bernama Triyoga. Sebelum sempat menjelaskan lebih jauh lagi, Sardi meninggal. Yang dia tinggalkan hanyalah alamat rumahnya, yang segera Dewi datangi. Di sana, Dewi menemukan potongan artikel dari koran yang sudah usang yang menjelaskan kecelakaan yang dialami Dewi dan Sukma, serta artikel tentang betapa Triyoga terpukul karena kehilangan anak istrinya.
Berbekal informasi itu dan liontin Sukma yang sudah ada pada Dewi saat dia diserahkan ke Bu Iyom oleh Sardi, Dewi menuju rumah Triyoga dengan harapan bertemu dengan Papa kandungnya. Ternyata, di rumah Triyoga sedang ada pesta yang berlangsung. Sebelum Dewi sempat bertemu dengan Triyoga dan memberitahunya bahwa dia adalah putrinya yang hilang, Dewi sudah kaget duluan karena pesta yang diadakan Triyoga adalah pesta ulangtahun anaknya yang bernama..... Dewi juga!
Dewi shock. Tak mengerti apa yang terjadi. Kalau dia memang anak Triyoga, lalu siapa yang sedang dipeluk Triyoga? Mengapa Triyoga bilang ke semua tamu bahwa orang yang dia peluk adalah anaknya yang dulu pernah hilang tapi telah kembali? Mengapa bisa sampai ada dua Dewi? Lalu bagaimana cara Dewi meyakinkan Triyoga, bahwa dia adalah anak kandungnya, bukan gadis yang dipeluk Triyoga?
Perjuangan Dewi untuk mendapat pengakuan bahwa dialah anak kandung Triyoga yang sebenarnya tak akan mudah, karena akan banyak sekali orang jahat yang akan menghalangi niatnya. Terutama dari Marisa, otak dibalik kehadiran Dewi palsu yang membuat Triyoga yakin, anaknya yang pernah hilang telah kembali. Lalu ada Dewi palsu yang tentu saja tak ingin kehilangan kemewahan yang sudah bertahun-tahun dia rasakan.
Belum lagi halangan dari Romi, adik angkat Triyoga yang juga kekasih gelap Marsa sekaligus tangan kanan Marisa yang akan melakukan apa saja untuk mendapatkan harta dan cinta dari Marisa.
Semakin lama, Dewi semakin banyak menemukan rahasia-rahasia masa lalu yang terkubur di rumah itu. Bukan hanya tentang dirinya, tapi rahasia yang juga menyangkut Triyoga, Marisa, Rasta, serta kebenaran yang mengejutkan tentang penculikannya.
Masih banyak sekali halangan-halangan yang harus Dewi hadapi. Untungnya, dia tak sendiri. Masih ada Rasta, orang yang dia kenal saat pertama kali menginjak Jakarta, serta Andi, cowok yang akan selalu melindungi Dewi dalam keadaan apapun. Tapi tugas Dewi untuk meraih kebahagiaannya tak akan mudah....
Character list:
Dewi, 20 tahun. Seorang gadis pekerja keras yang sabar, tangguh, ceria, cerdas dan tak mudah menyerah dalam menghadapi masalah. Dia selalu yakin, Tuhan ada bersamanya dalam masalah sebesar apapun.
Rasta, 22 tahun. Menyimpan dendam besar pada Triyoga yang dia anggap telah membuat ayahnya, Pramono, masuk penjara dan bunuh diri karena tak kuat menahan malu. Rasta pada dasarnya cowok yang romantis, penggemar mesin kendaraan, percaya diri, dan punya tekad membahagiakan keluarganya. Rasta pada akhirnya jatuh cinta kepada Dewi.
Dewy, 22 tahun. Berasal dari keluarga yang amat miskin, dan ditawari Marisa untuk menjadi anak Triyoga yang hilang dengan iming-iming uang. Dewy tentu saja tak menolak. Tapi lama-kelamaan, dia sadar telah diperalat Marisa. Mulailah Dewy memberontak. Karakternya yang keras kepala, licik, tamak, membenci masa lalunya dan posesif terhadap pacarnya, Rasta, membuatnya bertekad tak akan melepaskan apa yang sudah dia punya.
Marisa, 40 tahun. Keras hati, licik, sangat cerdas, pendendam, dan manipulatif serta matre. Marisa menikah dengan Triyoga dengan trik klasik, yaitu berpura-pura hamil, lalu berpura-pura keguguran. Padahal sebenarnya, Marisa tak bisa hamil, alias mandul. Dia lalu menghadirkan Dewy sebagai 'anak Triyoga yang hilang'. Motifnya, seluruh harta dan perusahaan yang akan jatuh ke tangan Dewy saat berusia 21 tahun. Dengan cara apapun, Marisa akan memastikan untuk menjadi pemenang.
Triyoga. 45 tahun. Papa kandung Dewi yang tak sadar telah ditipu Marisa. Triyoga masih menganggap Dewy adalah anak kandungnya. Yoga punya sifat pekerja keras, jujur, berhati lembut, cintanya hanya untuk Sukma dan Dewi, dan tak terlalu peduli dengan kekayaan.
Romi, 42 tahun. Adik angkat Triyoga yang tergila-gila pada Marisa. Selalu melaksanakan perintah Marisa tanpa pernah membantah. Iri pada kesuksesan dan keberhasilan Triyoga. Romi adalah orang yang tak pernah puas dengan apa yang dia punya, pengecut, licik, dan gampang dihasut.
Karta, 45 tahun. Kekasih lama Marisa, otak penculikan Dewi kecil dengan motif ingin memperoleh uang tebusan. Saat mendapat laporan dari anak buahnya bahwa Dewi kecil dan Sukma meninggal, dia ketakutan dan menghilang. Karta sama sekali tak sadar kalau Dewi sebenarnya hidup di panti asuhan yang berdiri di tanahnya.
Sumber: indosiar
0 comments:
Post a Comment